Q.001.ANIKA RAGAM SEDEKAH

Assalamualaikum
Bolehkah hewan qurban di hukumi sedekah atau sebaliknya sedekah di hukumi kurban ? Mohon pencerahannya

Waalaikum salam.
Jawaban.

Hewan qurban boleh disebut sebagai sedekah, namun tidak semua sedekah dapat disebut qurban. Qurban memiliki sifat khusus, yaitu berupa an-na‘ām (unta, sapi, atau kambing) yang disembelih pada hari, tanggal, dan bulan tertentu, yaitu bulan Dzulhijjah dalam rangkaian ibadah Idul Adha. Sementara itu, sedekah bersifat umum dan tidak terbatas pada jenis harta tertentu maupun waktu tertentu.

Oleh karena itu, jika seseorang bersedekah dengan hewan di luar bulan Dzulhijjah, maka sedekah tersebut tidak disebut sebagai sedekah qurban, melainkan sedekah tathawwu‘ (sedekah sunnah), yang sifatnya lebih luas dan mencakup berbagai bentuk, baik berupa materi seperti hewan dan uang, maupun non-materi seperti ilmu dan bantuan lainnya.

Adapun keutamaan antara keduanya, meskipun sama-sama bernilai sedekah, sedekah qurban lebih utama dibandingkan sedekah tathawwu‘. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum qurban, di mana sebagian mewajibkannya dan sebagian lain menganggapnya sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan).

Wallāhu A‘lam bish-ṣawāb.

Referensi:


الباجورى على ابن قاسم. الجزء الثانى .ص :٢٩٦
والتضحية سنة مؤكدة.(قوله سنة مؤكدة )أى فى حقنا أما فى حقه صلى الله عليه وسلم واجبة والمخاطب بهاالمسلم البالغ العاقل الحر المستطيع وكذلك المبعض إذا ملك مالاببعضه الحر والمراد بالمستطيع من يقدر عليها فاضلة عن حاجته وحاجة ممنونه يوم العيد وأيام التشريك لأن ذلك وقتها ونظير ذلك زكاة الفطر فإنهم اشترطوا فيها أن تكون فاضلة عن حاجته يوم العيد وليلته لأن ذلك وقتها ويحتمل أنه يكفى أن تكون فاضلة عما يحتاجه فى ليلة العيد ويومه فقط كما فى الصدقة التطوع لأنها نوع صدقة ولذلك كانت من المكاتب متوفقة على إذن سيده كسائر تبرعات وهى أفضل من الصدقة التطوع للاختلاف فى وجوبها

“المجموع” : ج ٨ ص ٣٨٠. للامام النووي

اماالتضحية عن الميت، فقد أطلق أبو الحسن العبادي جوازها؛ لأنها ضرب من الصدقة، والصدقة تصح عن الميت وتنفعه وتصل إليه بالإجماع. وقال صاحب “العدة” والبغوي: لا تصح التضحية عن الميت إلا أن يوصي بها، وبه قطع الرافعي

Al-Bajuri ‘ala Ibn Qasim, Juz 2, Halaman 296 

Dan berkurban itu sunnah muakkadah.

(Perkataan “sunnah muakkadah”) – maksudnya adalah dalam hak kita (umat Islam), sedangkan dalam hak Nabi ﷺ, hukumnya adalah wajib. Orang yang diberi taklif untuk melaksanakannya adalah seorang Muslim yang baligh, berakal, merdeka, dan mampu. Demikian pula, seorang budak yang statusnya sebagian merdeka (muba‘adh) jika ia memiliki harta dari bagian dirinya yang merdeka.

Yang dimaksud dengan “mampu” adalah orang yang memiliki kemampuan berkurban dengan harta yang tersisa setelah memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan orang-orang yang menjadi tanggungannya pada hari Idul Adha dan hari-hari Tasyriq, karena itu adalah waktu pelaksanaan kurban. Hal ini serupa dengan zakat fitrah, yang disyaratkan harus lebih dari kebutuhan hari raya dan malamnya, karena itu adalah waktunya.

Kemungkinan lain, cukup bagi seseorang untuk memiliki kelebihan dari kebutuhannya pada malam dan siang hari Idul Fitri saja, sebagaimana dalam sedekah sunnah, karena zakat fitrah juga termasuk jenis sedekah. Oleh karena itu, seorang budak mukatab yang ingin berkurban harus mendapatkan izin dari tuannya, sebagaimana dalam semua bentuk sedekah lainnya.

Berkurban lebih utama dibandingkan dengan sedekah sunnah karena ada perbedaan pendapat dalam masalah kewajibannya.

Al-Majmu‘, Juz 8, Halaman 380 – Imam An-Nawawi 

Adapun berkurban atas nama orang yang telah meninggal dunia, maka Abu al-Hasan al-‘Abadi membolehkan hal tersebut secara mutlak karena ia termasuk dalam kategori sedekah. Sedangkan sedekah bisa dilakukan atas nama orang yang telah meninggal dan memberikan manfaat serta sampai pahalanya kepadanya menurut ijma‘ (kesepakatan ulama).

Namun, menurut pemilik kitab Al-‘Uddah dan Imam al-Baghawi, kurban atas nama orang yang telah meninggal tidak sah kecuali jika ia telah berwasiat sebelumnya.

Apakah selain Udhiyah dari sekian banyak sedekah dapat menempati (mengantikan) maqomnya ( kedudukan qurban ) ?

Jawaban: Tidak ada yang dapat menggantikan dari sekian banyak sedekah terhadap kedudukan qurban, bahkan jika seseorang memberi sedekah dengan berupa domba yang hidup atau dengan harganya selama hari-hari kurban, itu tidak akan mencukupi baginya dibandingkan berkurban, apalagi jika adanya kurban itu wajib dan karena itulah kewajiban qurban itu berhubungan dengan menumpahkan darah, dan prinsipnya adalah jika perkara hukumnya terkait dengan perbuatan tertentu, maka tidak ada yang dapat menggantikan posisinya, seperti shalat dan puasa, selain zakat…………….

Referensi:

موسوعة الفقهية الكويتية.ج٥ص١٠٦

هل يقوم غير الأضحية من الصدقات مقامها؟
– لا يقوم غير الأضحية من الصدقات مقامها حتى لو تصدق إنسان بشاة حية أو بقيمتها في أيام النحر لم يكن ذلك مغنيا له عن الأضحية، لا سيما إذا كانت واجبة، وذلك أن الوجوب تعلق بإراقة الدم، والأصل أن الوجوب إذا تعلق بفعل معين لا يقوم غيره مقامه كالصلاة والصوم بخلاف الزكاة، فإن الواجب فيها عند أبي حنيفة والصاحبين أداء مال يكون جزءا من النصاب أو مثله، لينتفع به المتصدق عليه، وعند بعضهم الواجب أداء جزء من النصاب من حيث إنه مال لا من حيث إنه جزء من النصاب، لأن مبنى وجوب الزكاة على التيسير، والتيسير في الوجوب من حيث إنه مال لا من حيث إنه العين والصورة، وبخلاف صدقة الفطر فإنها تؤدى بالقيمة عند الحنفية، لأن العلة التي نص الشارع عليها في وجوب صدقة الفطر هي الإغناء. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أغنوهم عن الطواف في هذا اليوم، (١) والإغناء يحصل بأداء القيمة. (٢)

المفاضلة بين الضحية والصدقة:
٦٨ – الضحية أفضل من الصدقة، لأنها واجبة أو سنة مؤكدة، وشعيرة من شعائر الإسلام، صرح بهذا الحنفية والشافعية وغيرهم. (٣)
وصرح المالكية بأن الضحية أفضل أيضا من عتق الرقبة ولو زاد ثمن الرقبة على أضعاف ثمن الضحية. (٤)
وقال الحنابلة: الأضحية أفضل من الصدقة بقيمتها نص عليه أحمد، وبهذا قال ربيعة وأبو الزناد، وروي عن بلال رضي الله عنه أنه قال: لأن أضعه في يتيم قد ترب فوه فهو أحب إلي من أن أضحي، وبهذا قال الشعبي وأبو ثور، وقالت عائشة رضي الله عنها: لأن أتصدق بخاتمي هذا أحب إلي من أن أهدي إلى البيت ألفا.
ويدل لأفضلية التضحية أن النبي صلى الله عليه وسلم ضحى والخلفاء من بعده، ولو علموا أن الصدقة أفضل لعدلوا إليها، وما روته عائشة رضي الله عنها أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ما عمل ابن آدم يوم النحر عملا أحب إلى الله من إراقة دم، وأنه ليؤتى يوم القيامة بقرونها وأظلافها وأشعارها، وأن الدم ليقع من الله بمكان قبل أن يقع على الأرض، فطيبوا بها نفسا. (١)
ولأن إيثار الصدقة على الأضحية يفضي إلى ترك سنة سنها رسول الله صلى الله عليه وسلم فأما قول عائشة فهو في الهدي دون الأضحية وليس الخلاف فيه. (٢)

Apakah Sedekah Selain Kurban Bisa Menggantikan Kurban?

Sedekah selain kurban tidak bisa menggantikan kurban. Jika seseorang bersedekah dengan seekor kambing hidup atau dengan uang senilai kambing pada hari-hari penyembelihan, hal itu tidak mencukupi sebagai pengganti kurban, apalagi jika kurban tersebut hukumnya wajib. Sebab, kewajiban kurban berkaitan dengan penyembelihan hewan, dan pada prinsipnya, ketika suatu kewajiban ditentukan dengan tindakan tertentu, maka tindakan lain tidak bisa menggantikannya, seperti halnya shalat dan puasa. Berbeda dengan zakat, karena menurut Abu Hanifah dan kedua sahabatnya, kewajiban dalam zakat adalah menunaikan harta yang menjadi bagian dari nisab atau senilai dengannya agar bisa dimanfaatkan oleh penerima zakat. Sedangkan menurut sebagian ulama lainnya, kewajiban zakat adalah menunaikan bagian dari nisab karena nilainya sebagai harta, bukan karena ia merupakan bagian dari nisab itu sendiri. Sebab, dasar kewajiban zakat adalah kemudahan, dan kemudahan tersebut terletak pada kewajiban dalam bentuk harta, bukan dalam bentuk fisik atau jenis tertentu. Hal ini berbeda dengan zakat fitrah, yang menurut mazhab Hanafi boleh ditunaikan dalam bentuk nilai uang, karena alasan yang disebutkan oleh syariat dalam kewajiban zakat fitrah adalah untuk mencukupi kebutuhan penerimanya. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Cukupkan mereka dari meminta-minta pada hari ini.” (HR. al-Baihaqi dan ad-Daraquthni)

Maka, tujuan mencukupi kebutuhan penerima zakat fitrah dapat tercapai dengan menunaikannya dalam bentuk uang.

Keutamaan Kurban Dibandingkan Sedekah

Kurban lebih utama daripada sedekah, karena kurban hukumnya wajib atau sunnah muakkadah serta merupakan salah satu syiar Islam. Hal ini ditegaskan oleh ulama Hanafiyah, Syafi’iyah, dan lainnya.

Mazhab Malikiyah juga menyatakan bahwa kurban lebih utama dibandingkan dengan membebaskan budak, meskipun harga seorang budak jauh lebih mahal daripada hewan kurban.

Menurut mazhab Hanbali, kurban lebih utama daripada sedekah senilai harga kurban. Imam Ahmad menegaskan hal ini, dan pendapat serupa juga dikemukakan oleh Rabi’ah dan Abu az-Zinad.

Diriwayatkan bahwa Bilal radhiyallahu ‘anhu berkata:

“Lebih aku sukai meletakkan harga kurban itu untuk seorang anak yatim yang kelaparan daripada aku berkurban.”

Pendapat ini juga disampaikan oleh asy-Sya’bi dan Abu Tsaur. Namun, Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:

“Lebih aku sukai bersedekah dengan cincinnku ini daripada aku menghadiahkan seribu ekor hewan ke Baitullah.”

Dalil yang menunjukkan keutamaan kurban adalah bahwa Rasulullah ﷺ tetap melaksanakannya, demikian pula para khalifah setelah beliau. Seandainya sedekah lebih utama, tentu mereka akan beralih kepadanya.

Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi ﷺ bersabda:

“Tidak ada amalan yang dilakukan oleh manusia pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah daripada menyembelih hewan kurban. Sesungguhnya hewan kurban itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, kuku, dan bulunya. Dan sesungguhnya darah kurban itu akan diterima oleh Allah sebelum jatuh ke tanah. Maka, berkurbanlah dengan hati yang lapang.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan al-Hakim)

Mengutamakan sedekah daripada kurban dapat menyebabkan ditinggalkannya suatu sunnah yang telah diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. Adapun perkataan Aisyah radhiyallahu ‘anha, hal itu berkaitan dengan hadyu (hewan yang dikirim ke Makkah sebagai hadiah untuk disembelih di sana), bukan kurban. Dan perbedaan antara keduanya bukanlah masalah yang diperselisihkan.

شرح الأربعين النووية ص٩١

٢٥ – عن أبي ذر رضي الله عنه أيضا أن ناساً من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم قالوا للنبي صلى الله عليه وسلم: يا رسول الله ذهب أهل الدثور بالأجور: يصلون كما نصلي، ويصومون كما نصوم، ويتصدقون بفضول أموالهم. قال: “أوليس قد جعل الله لكم ما تصدقون؟ إن بكل تسبيحة صدقة، وكل تكبيرة صدقة، وكل تحميدة صدقة، وكل تهليلة صدقة، وأمر بمعروف صدقة، ونهي عن منكر صدقة، وفي بضع أحدكم صدقة”. قالوا: يا رسول الله أيأتي أحدنا شهوته ويكون له فيها أجر؟ قال: “أرأيتم لو وضعها في حرام أكان عليه وزر؟ فكذلك إذا وضعها في الحلال كان له أجر” رواه مسلم.

Hadits ke-25

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, bahwa sekelompok sahabat Rasulullah ﷺ berkata kepada beliau:

“Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka.”

Maka Rasulullah ﷺ bersabda:

“Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian sesuatu untuk kalian sedekahkan? Sesungguhnya setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, memerintahkan kebaikan adalah sedekah, mencegah kemungkaran adalah sedekah, dan bahkan di dalam persetubuhan salah seorang dari kalian terdapat sedekah.”

Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah seseorang di antara kami mendatangi istrinya dengan syahwat lalu ia mendapatkan pahala darinya?”

Beliau menjawab:

“Bagaimana menurut kalian jika ia melampiaskannya dalam perkara haram, bukankah itu menjadi dosa baginya? Maka demikian pula jika ia melampiaskannya dalam perkara halal, maka baginya ada pahala.”

(HR. Muslim)

شرح الأربعين النووية ص٩٣
٢٦ – عن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “كل سُلامَى من الناس عليه صدقة، كل يوم تطلع فيه الشمس: تعدل بين اثنين صدقة، وتعين الرجل في دابته فتحمله عليها أو ترفع له عليها متاعه صدقة، والكلمة الطيبة صدقة، وبكل خطوة تمشيها إلى الصلاة صدقة، وتميط الأذى عن الطريق صدقة” رواه البخاري ومسلم.

قوله: “سلامى” بضم السين المهملة وتخفيف اللام: وهي المفاصل والأعضاء وقد ثبت في صحيح مسلم أنها ثلاثمائة وستون، قال القاضي عياض: وأصله عظام الكف والأصابع والأرجل ثم استعمل في سائر عظام الجسد ومفاصله. قال بعض العلماء: المراد صدقة ترهيب وترغيب لا إيجاب وإلزام.

وقوله: “يعدل بين الإثنين صدقة” أي يصلح بينهما بالعدل، وفي حديث آخر من رواية مسلم: “يصبح على كل سلامى من أحدكم صدقة، فكل تسبيحة صدقة، وكل تحميدة صدقة، وكل تهليلة صدقة وكل تكبيرة صدقة، وأمر بالمعروف صدقة، ونهي عن المنكر صدقة. ويجزى من ذلك ركعتان يركعهما من الضحى” أي يكفي من هذه الصدقات عن هذه الأعضاء ركعتان فإن الصلاة عمل لجميع أعضاء الجسد فإذا صلى فقد قام كل عضو بوظيفته والله أعلم.

Hadis ke-26

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ta’ala ‘anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:

“Setiap persendian manusia memiliki kewajiban sedekah setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan dua orang dengan adil adalah sedekah. Membantu seseorang menaiki kendaraannya atau mengangkat barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Ucapan yang baik adalah sedekah. Setiap langkah yang engkau langkahkan menuju shalat adalah sedekah. Menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim).

Penjelasan:

Sabda Nabi ﷺ “سلامى” (salāmā) dengan huruf sīn yang didhammah dan lām yang ringan merujuk pada persendian dan anggota tubuh. Dalam Shahih Muslim disebutkan bahwa jumlahnya ada tiga ratus enam puluh. Al-Qadhi ‘Iyadh berkata: Asalnya adalah tulang-tulang di telapak tangan, jari-jari, dan kaki, kemudian istilah ini digunakan untuk seluruh tulang dan persendian tubuh. Sebagian ulama mengatakan bahwa sedekah yang dimaksud di sini bersifat anjuran (targhib) dan peringatan (tarhib), bukan kewajiban yang mengikat.

Sabda Nabi ﷺ “يعدل بين الاثنين صدقة” (mendamaikan dua orang dengan adil adalah sedekah), maksudnya adalah menengahi mereka dengan keadilan. Dalam riwayat Muslim disebutkan:

“Setiap persendian dari salah seorang di antara kalian memiliki kewajiban sedekah. Maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah. Amar ma’ruf adalah sedekah, nahi mungkar adalah sedekah. Dan cukup sebagai ganti dari semua itu dua rakaat yang ia lakukan dari shalat Dhuha.”

Artinya, dua rakaat shalat Dhuha sudah cukup untuk memenuhi sedekah bagi semua persendian, karena dalam shalat, seluruh anggota tubuh berperan dalam menjalankan fungsinya. Dan Allah lebih mengetahui kebenarannya. Wallahu a’lam bish-shawab 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://aekbilah.tapselkab.go.id/aseng/ Slot Online Gacor https://aekbilah.tapselkab.go.id/dior/ https://www.uobam.co.id/public/assets/ Toto 4D https://diskopukm.sumutprov.go.id/cao/ https://wiki.clovia.com/ Slot Gacor Gampang Maxwin Slot77 Daun77 Daun77 slot thailand Daun77 slot77 4d Usutoto situs slot gacor Usutoto Usutoto slot toto slot Daun77 Daun77 Daun77 Akurat77 Akurat77 Akurat77 Akurat77 MBAK4D MBAK4D DWV99 DWV138 DWVGAMING METTA4D MBAK4D MBAK4D MBAK4D METTA4D DWV99 DWV99 MBAK4D MBAK4D MBAK4D SLOT RAFFI AHMAD METTA4D METTA4D METTA4D METTA4D demo slot MBAK4D METTA4D MINI1221 https://www.concept2.cz/ https://berlindonerkebab.ca/ togel malaysia sabung ayam online tototogel slot88 MBAK4D MBAK4D DWV138 METTA4D