DEWAN PIMPINAN PUSAT
IKATAN ALUMNI BATA-BATA

DPP IKABA

DEWAN PIMPINAN PUSAT IKATAN ALUMNI BATA-BATA

HADITS KE 159 : IQOMAH BOLEH DILAKUKAN OLEH SESEORANG YANG TIDAK MENGUMANDANGKAN ADZAN

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI

BAB ADZAN

HADITS KE 159 :

وَلِأَبِي دَاوُدَ: فِي حَدِيثِ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ زَيْدٍ أَنَّهُ قَالَ : أَنَا رَأَيْتُهُ – يَعْنِي : اَلْأَذَان – وَأَنَا كُنْتُ أُرِيدُهُ . قَالَ : “فَأَقِمْ أَنْتَ ” وَفِيهِ ضَعْفٌ أَيْضًا

Menurut riwayat Abu Dawud dari hadits Abdullah Ibnu Zaid bahwa dia berkata: Aku telah memimpikannya yaitu mimpi beradzan dan aku menginginkannya. Maka Rasulullah saw bersabda: “Baik qomatlah engkau.” Hadits ini juga lemah.

MAKNA HADITS :

Melihat tujuan azan ialah memberitahukan masuknya waktu sholat bagi orang yang tinggal berjauhan dengan masjid, maka Nabi (s.a.w) menyuruh Abdullah ibn Zaid mengajarkan azan kepada Bilal, kerana Bilal mempunyai suara yang lebih kuat berbanding dirinya. Memandang tujuan iqamah untuk memberitahukan yang sholat tidak lama lagi akan dilaksanakan kepada orang yang sudah berada di dalam masjid, maka Rasulullah (s.a.w) menyuruh Abdullah ibn Zaid mengumandangkan iqamah untuk menghibur hatinya, kerana dialah yang bermimpi azan tersebut.

FIQH HADITS :

Iqamah boleh dilakukan oleh seseorang yang tidak mengumandangkan azan.

Wallahu a’lam bisshowab..

Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.

Semoga bermanfaat. Aamiin..