السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
《JILID II (DUA)》
BAB SHALAT ORANG BEPERGIAN DAN ORANG SAKIT
HADITS KE 2 :
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ الله عَنْهَا; ( أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَقْصُرُ فِي السَّفَرِ وَيُتِمُّ, وَيَصُومُ وَيُفْطِرُ ) رَوَاهُ الدَّارَقُطْنِيُّ, وَرُوَاتُهُ ثِقَاتٌ. إِلَّا أَنَّهُ مَعْلُول ٌوَالْمَحْفُوظُ عَنْ عَائِشَةَ مِنْ فِعْلِهَا, وَقَالَتْ: ( إِنَّهُ لَا يَشُقُّ عَلَيَّ ) أَخْرَجَهُ الْبَيْهَقِيّ ُ
Dari ‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam adakalanya mengqashar sholat dalam perjalanan dan adakalanya tidak, kadangkala puasa dan kadangkala tidak. Riwayat Daruquthni. Para perawinya dapat dipercaya, hanya saja hadits ini ma’lul. Adapun yang mahfudh dari ‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu adalah dari perbuatannya, dan dia berkata: Sesungguhnya hal itu tidak berat bagiku. Dikeluarkan oleh Baihaqy
MAKNA HADITS :
Dalam perjalanan diperbolehkan mengqasar dan menyempurnakan sholat, sebagaimana juga diperbolehkan berbuka dan puasa, karena berbuka dan qasar merupakan satu keringanan (rukhsah). Barang siapa yang lebih menyukai ‘azimah, maka itu dia boleh melakukan dan barang siapa yang ingin mengambil rukhsah, maka itu lebih diutamakan baginya, kerana Allah menyukai apabila rukhsah-Nya dikerjakan, sebagaimana suka apabila ‘azimah-Nya dikerjakan.
FIQH HADITS :
1. Dalam perjalanan diperbolehkan mengqasar sholat.
2. Dalam perjalanan diperbolehkan berbuka puasa.
3. Dalam perjalanan diperbolehkan mengerjakan sholat dengan sempurna.
4. Dalam perjalanan tetap diperbolehkan berpuasa.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..