السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
《JILID KE II (DUA)》
BAB SHALAT ORANG BEPERGIAN DAN ORANG SAKIT
HADITS KE 13 :
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ الله عَنْهَا قَالَتْ: ( رَأَيْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يُصَلِّي مُتَرَبِّعًا ) رَوَاهُ النَّسَائِيُّ. وَصَحَّحَهُ الْحَاكِمُ.
‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu berkata: Aku melihat Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam sholat dengan bersila. Riwayat Nasa’i. Menurut Al-Hakim hadits tersebut shahih.
MAKNA HADITS :
Berdiri ketika mengerjakan sholat fardu merupakan salah satu rukun sholat bagi orang yang mampu berdiri. Orang yang sedang sakit dan tidak mempunyai kemampuan untuk berdiri boleh mengerjakan sholat dalam keadaan duduk mengikut kemampuannya.
Ini merupakan salah satu dari kemudahan hukum Islam. Pahala orang yang sholat sambil duduk karena sakit sama dengan pahala orang yang sholat sambil berdiri. Dalil yang mewajibkan berdiri dalam sholat fardu ialah firman Allah (s.w.t):
وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ (238)
“… Dan berdirilah untuk Allah (dalam sholatmu) dengan khusyuk.” (Surah al-Baqarah: 238) Ketika mengerjakan sholat sunat tidak diwajibkan berdiri, tetapi apabila dikerjakan dengan berdiri maka itu lebih diutamakan.”
FIQH HADITS :
Menjelaskan gambaran duduk seseorang yang sholat apabila dia mempunyai uzur karena sakit hingga tidak mampu berdiri.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..