السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
BAB ADZAN
HADITS KE 147 :
وَعَنْ أَبِي مَحْذُورَةَ رضي الله عنه ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أَعْجَبَهُ صَوْتُهُ فَعَلَّمَهُ اَلْآذَانَ ) رَوَاهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ
Dari Abu Mahdzurah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam kagum dengan suaranya kemudian beliau mengajarinya adzan. Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah.
MAKNA HADITS :
Kaum Quraisy kerap kali mempersenda Nabi (s.a.w) ketika menyeru mereka untuk menyembah Allah Yang Maha Esa dan Abu Mahdzurah termasuk salah seorang di antara mereka. Pada suatu ketika, dia pernah mendengar suara azan yang dikumandangkan kaum muslimin di Hunain, lalu dia meniru lafaz azan tersebut dengan tujuan memperolok mereka dengan suara merdu yang membuat Rasulullah (s.a.w) merasa kagum dengan kemerduan suaranya. Kemudian Nabi (s.a.w) mengutus seseorang untuk mencari mereka yang ketika itu jumlah mereka ada sembilan orang. Lalu Rasulullah (s.a.w) meminta mereka satu persatu untuk mengumandangkan azan dan mereka mematuhi perintah
baginda itu. Abu Mahdzurah adalah orang yang paling terakhir dari mereka yang mengumandangkan azan. Kemudian Rasulullah (s.a.w) mempelawanya duduk di hadapan baginda dan baginda mengusap kepalanya. Ternyata Allah menghendaki kebaikan dan keberuntungan kepadanya hingga akhirnya Allah memberinya
hidayah masuk Islam dan Nabi (s.a.w) mengajarkan kalimat azan kepadanya, lalu memerintahkannya menjadi tukang azan di Masjid al-Haram.
FIQH HADITS :
Disunatkan bagi seseorang yang hendak menjadi tukang azan memiliki suara yang merdu supaya orang ramai merasa tertarik kepada seruannya dan memenuhi apa yang diserunya yaitu mengerjakan sholat berjemaah di masjid.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..