
Penulis: ANWARI ACHMAD
Anggota IKABA Larangan, alumni tahun 1992


Kuala Lumpur, 13 Desember 2024 – Sebuah pencapaian gemilang kembali ditorehkan oleh komunitas pendidikan Indonesia di Malaysia. Sanggar Bimbingan At-Tanzil berhasil meraih penghargaan bergengsi sebagai Mitra Terbaik KBRI Kuala Lumpur dalam upaya memajukan pendidikan anak-anak Indonesia di luar negeri. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia yakni Dato’ Indera Hermono, dalam sebuah acara apresiasi yang berlangsung megah di Aula Hasanuddin, KBRI Kuala Lumpur.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, seperti Duta Besar Negara Sahabat, Bank Indonesia, Pertamina serta elemen masyarakat Indonesia yang berada di Malaysia, termasuk para pegiat pendidikan, tokoh organisasi masyarakat, serta para pelajar dan mahasiswa. Dalam sambutannya, Dato’ Indera Hermono menyampaikan apresiasi mendalam terhadap Sanggar Bimbingan At-Tanzil yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam memberikan akses pendidikan bagi anak-anak Indonesia di perantauan. “Pendidikan adalah satu-satunya cara untuk merubah kehidupan menjadi lebih baik .,” ujar Duta Besar.
Penghargaan ini diterima langsung oleh kepala Sanggar Bimbingan At-Tanzil, Nurul Himam, yang terlihat penuh haru dan bangga, beliau menyampaikan rasa syukur serta terima kasih yang mendalam kepada KBRI Kuala Lumpur atas apresiasi yang diberikan. “Penghargaan ini bukan hanya untuk kami, tetapi juga untuk seluruh relawan, pengajar, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam perjalanan Sanggar Bimbingan At-Tanzil. Kami percaya bahwa setiap anak Indonesia, di mana pun mereka berada, berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Ini adalah amanah yang terus kami jaga,” ungkap Nurul Himam.
Sanggar Bimbingan At-Tanzil didirikan sebagai wujud kepedulian masyarakat Indonesia di Malaysia terhadap pentingnya pendidikan bagi generasi penerus bangsa. Program ini diinisiasi oleh Kumpulan Alumni Ma’had Mambaul Ulum Bata-Bata (IKABA) dan Ikatan Mahasiswa Bata-Bata (IMABA), yang memiliki komitmen kuat untuk menciptakan akses pendidikan yang merata bagi anak-anak Indonesia di luar negeri. Dengan berfokus pada bimbingan belajar, pengajaran agama dan pelajaran sesuai dengan kurikulum indonesia saat ini. Sanggar ini telah menjadi tumpuan bagi ratusan anak Indonesia yang tinggal di Malaysia, dan menjadi yang terbesar di semenanjung malaysia.
Keberhasilan Sanggar Bimbingan At-Tanzil tidak terlepas dari peran para pengajar, dan masyarakat yang secara sukarela mendedikasikan waktu, tenaga, dan pemikirannya. Kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan penuh semangat meskipun dalam keterbatasan sarana dan prasarana. Para siswa yang diasuh oleh sanggar ini pun telah menunjukkan perkembangan yang membanggakan, baik dari segi kemampuan akademik maupun penguatan karakter.
Dalam kesempatan ini, Dato’ Indera Hermono juga menegaskan bahwa KBRI Kuala Lumpur akan terus mendukung inisiatif-inisiatif positif seperti yang dilakukan oleh Sanggar Bimbingan At-Tanzil. “Kami berharap lebih banyak komunitas yang terinspirasi untuk turut ambil bagian dalam memajukan pendidikan anak bangsa,” tambahnya.
Keberadaan Sanggar Bimbingan At-Tanzil juga mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk komunitas alumni dan mahasiswa Indonesia yang turut berperan aktif dalam kegiatan pendidikan. Mereka tidak hanya memberikan materi akademik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai budaya, moral, dan spiritual kepada para siswa, sehingga generasi muda Indonesia di Malaysia dapat tumbuh dengan identitas yang kuat.
Dengan diraihnya penghargaan ini, Sanggar Bimbingan At-Tanzil berharap dapat terus mengembangkan program-program pendidikannya serta menjangkau lebih banyak anak-anak Indonesia di luar negeri yang membutuhkan. Nurul Himam, selaku Ketua Sanggar Bimbingan At-tanzil, menegaskan bahwa penghargaan ini menjadi motivasi besar untuk terus melangkah. “Ini bukan akhir, tetapi awal dari perjuangan yang lebih besar. Kami akan terus berinovasi, berkolaborasi, dan berjuang agar anak-anak Indonesia dapat meraih masa depan yang lebih cerah, meskipun berada jauh dari kampung halaman,” tuturnya.
Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, Sanggar Bimbingan At-Tanzil membuktikan bahwa pendidikan adalah hak yang harus diperjuangkan, di mana pun dan dalam kondisi apa pun. Penghargaan ini menjadi pengakuan atas dedikasi dan perjuangan yang telah dilakukan, sekaligus menjadi dorongan bagi komunitas Indonesia di luar negeri untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Kuala Lumpur, 13 Desember 2024 – Bank Indonesia (BI) menunjukkan dedikasi dan kontribusinya terhadap pendidikan anak-anak Indonesia di luar negeri dengan menyerahkan bantuan sarana pembelajaran kepada Sanggar Bimbingan At-Tanzil. Acara ini berlangsung di Aula Hasanudin, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, dengan suasana penuh semangat dan kebersamaan.
Bantuan tersebut diterima langsung oleh Personal In Charge Sanggar Bimbingan At-Tanzil, Kholis Frendika. Penyerahan dilakukan oleh perwakilan Bank Indonesia, Ibu Nita Ariastuti Muelgini, yang didampingi oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Malaysia, Dato’ Indera Hermono, serta Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhammad Firdaus, SP, MSi.
Ibu Nita Ariastuti Muelgini menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari inisiatif Bank Indonesia yang sebelumnya hanya dilaksanakan di dalam negeri. “Alhamdulillah, kali ini program ini dapat dilaksanakan di luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur. Saya sangat berbahagia karena bisa ikut serta membantu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di Sanggar Bimbingan,” ujar Ibu Nita.
Ia juga menyampaikan harapannya agar bantuan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi siswa-siswi Sanggar Bimbingan At-Tanzil. “Semoga bantuan ini bermanfaat bagi siswa-siswi sanggar dalam menyongsong masa depan Generasi Emas 2045,” tambahnya.
Duta Besar Dato’ Indera Hermono juga memberikan apresiasi tinggi kepada Bank Indonesia atas langkah strategis ini. Menurutnya, program seperti ini merupakan bentuk nyata sinergi antara berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi komunitas Indonesia di luar negeri.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, Prof. Dr. Muhammad Firdaus, SP, MSi, juga menyampaikan rasa terima kasih atas inisiatif yang dilakukan oleh Bank Indonesia. “Bantuan ini akan memberikan dampak positif, tidak hanya bagi pembelajaran siswa-siswi tetapi juga dalam meningkatkan kapasitas Sanggar Bimbingan sebagai pusat pendidikan informal yang bermutu tinggi,” ungkapnya.
Kholis Frendika, sebagai perwakilan penerima bantuan, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam. “Bantuan ini adalah bentuk perhatian yang sangat berarti bagi kami. Dengan adanya dukungan seperti ini, kami semakin termotivasi untuk terus memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak Indonesia di sini,” tuturnya.
Dengan terlaksananya program ini, diharapkan langkah-langkah strategis seperti ini dapat terus dilanjutkan untuk mendukung komunitas Indonesia di luar negeri, memperkuat pendidikan generasi muda, dan menyongsong masa depan Generasi Emas 2045 yang gemilang.
Surat Edaran 1 Agustus 2023
PEKAN NGAJI MOMENTUM YANG SAKRAL

Event internasional pekan ngaji yang diselenggarakan setiap tahun sekali di Ponpes Mambaul Ulum Bata-bata dilatar belakangi oleh apresiasi semangat belajar santri Bata-bata yang di prakasai oleh alm. RKH. Moh. Thohir AH.
Di hari cerpen realita ini ditulis, event internasional pekan ngaji di Bata-bata berada ditahun kedelapan.
Ada dua kejadian minimalnya, yang agak mengganjal dalam amatan kami dan kemudian kami sebut sakral.
Pertama
Pada tahun 2016 kali pertama pekan ngaji di laksanakan Bapak Syaifullah Yusuf atau yang akrab dipanggil Gus Ipul menjadi salah satu tamu kehormatan mewakili publik figur Jawa timur di acara closing ceremony, saat itu ia masih menjabat wakil Gubernur.
Malam penutupan yang digelar di sekolah MA putra itu dihadiri oleh puluhan ribu orang dari berbagai kalangan, yakni santri, alumni, dan masyarakat umum yang ingin menyaksikan secara langsung momentum bergengsi itu.
Ditengah berlangsungnya acara closing ceremony, terdengar teriakan beberapa orang meminta para hadirin memberi jalan, mereka adalah para keamanan yang mengawal mobil Innova putih menuju area panggung kehormatan tempat acara di gelar. Di dalam mobil tersebut terlihat RKH. Abdul Hamid AMZ. duduk di depan sebalah kiri sopir. Melihat K. Hamid memasuki area pekan ngaji, tanpa diminta kembali ribuan hadirin membentuk jalan, seperti kisah Nabi Musa AS. saat membelah lautan. Suasana saat itu menjadi mendadak hening seakan dibungkam oleh kekuatan besar, semua mata tertuju pada mobil putih yang di tunggangi RKH. Abdul Hamid AMZ tersebut. Di depan panggung K. Thohir sudah siap menyambutnya kehadiran Ayahnya yang tidak disangka akan hadir di malam penutupan itu. Selang beberapa menit di depan panggung, setelah RKH Thohir dan beberapa tamu kehormatan menyalami RKH. Abdul Hamid AMZ, tanpa turun dari mobil lalu beliau meninggalkan area pekan ngaji itu di gelar. Setelah mobil Innova putih benar-benar meninggalkan area sekolah MA putra, acara kembali dilanjutkan.
K. Thohir dalam sambutannya pada malam itu berkata “beberapa tahun belakangan ini Abah saya, yakni RKH ABD. Hamid jarang menemui orang. Malam ini beliau sudi hadir sekedar menjenguk acara ini, saya yakin beliau meridhoi acara ini”. Atas pernyataan itu, suara takbir bergemuruh disertai tepuk tangah seluruh hadirin yang berbangga atas terlaksananya pekan ngaji yang telah direstui oleh RKH. Abdul Hamid AMZ. Kehadiran beliau di tengah-tengah penutupan pekan ngaji itu menjadi isyarat sebagai restu untuk gelaran acara internasional panji di bata-bata itu.
Kedua
Lima hari sebelum pekan ngaji 8 di gelar, lebih tepatnya tanggal 1 januari 2023, Gus Ishaq salah satu pemateri pekan ngaji tidak bisa hadir karena problem kesehatan. Pada waktu malam ia bermimpi ditegur oleh RKH. Ahmad Mahfudz Zayyadi dan RKH. Abdul Hamid AMZ.. Ia kaget terbangun sambil menangis menyesal atas ketidak siapannya. Keesokan harinya Gus Ishaq bertandang kerumah Gus Rifki (salah satu panitia pekan ngaji) menceritakan mimpinya dan menyatakan siap mengisi acara pekan ngaji.
Teguran kedua almarhum pengasuh dalam mimpi Gus Ishaq tersebut, juga mempertegas bahwa acara Pekan Ngaji Bata-bata merupakan acara yang penting dan layak jual.
Atas dua studi kasus di atas kami berasumsi event internasional pekan ngaji bata-bata itu sangat penting dan harus dipertahankan.
Kesimpulan
Dalam berbagai aktivitas Bata-bata dan gerak gerik santri dan alumni selalu dipantau oleh para almarhumin pengasuh bata-bata.
Banyak persaksian alumni, mereka bermimpi didatangi salah satu pengasuh bata-bata ketika aktivitas kesehariannya mulai berbelok arah.
Semoga semua santri, alumni dan siapapun yang membaca tulisan ini mendapatkan barokah para masyayikh Bata-bata. Amin
Surabaya 5/01/2023
JundundMuhammad
Sumber
Panitia pekan ngaji

Tahun 2022 dengan berbagai capaian telah berlalu, 2023 dengan bekal evaluasi tahun-tahun yang lalu harus menjadi masa depan penuh optimis untuk menuju sukses sesuai target.
Allah SWT. menyebutkan dalam Al-Qur’an Surah Al-Hasr ayat 18 ;
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Ayat di atas mengingatkan agar kita selalu mengevaluasi segala aktifitas dunia demi kepentingan masa depan yakni akhirat.
Terlepas dari tafsiran atau makna secara tekstual ayat ini, tidak jarang surah al-hasr tersebut menjadi referensi untuk memotivasi diri agar selalu mengevaluasi aktifitas yang telah berlalu untuk menyongsong masa depan baru yang tentunya lebih baik dan bermanfaat, sesuai hadits Rasul SAW.
خير الناس أنفعهم للناس
Sebaik-baik manusia ialah yang bermanfaat bagi yang lain.
Selaku pemegang amanah perubahan atau khalifah fil-ard sesuai QS. Al-Baqarah 30, sebaiknya sesering mungkin kita mengevaluasi target kebaikan yang belum tercapai di masa lampau untuk disempurnakan di masa mendatang.
IKABA misalnya, selaku organisasi alumni Pondok pesantren Mambaul Ulum Bata-bata selalu berupaya menyelesaikan target sesuai amanah pesantren demi kemaslahatan ummat. Contoh misal, target pembangunan Rumah Sakit yang merupakan bagian dari cita-cita almarhumin masyayih Bata-bata yang di dawuhkan oleh RKH. Moh. Faishol AH. (Pengasuh Bata-bata) menjadi amanah bagi para alumni Ponpes yang terletak di Desa Panaan Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan tersebut.
Rumah sakit yang akan dibangun tersebut akan menjadi rumah sakit yang berbeda dengan rumah sakit yang lain. Pasalnya, rumah sakit itu akan mengedepankan penanganan kesehatan tanpa mempertimbangkan kondisi keuangan pasien. Sementara yang lain (lumrah), pihak rumah sakit menyampaikan nominal, dan apabila keluarga pasien menyanggupi nominal yang disebutkan maka pihak rumah sakit akan melakukan tindakan kepada pasien. Sedangkan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia mayoritas menengah kebawah, sehingga dalam bab pelayanan kesehatan (berobat) ketika mendengar nominal pembiayaan yang cukup besar menjadi musibah tambahan bagi keluarga pasien. Dan hal itu yang menjadi latar belakang akan dibangunnya rumah sakit IKABA tersebut.
Cita-cata mendirikan rumah sakit secara periodik
Perguruan tinggi yang dirintis oleh beliau yang saat ini dikenal dengan IAI Al-Khairat itu merupakan salah satu kampus ternama di pulau Madura terkhusus di kota Pamekasan. Sedangkan rumah sakit yang menjadi bagian dari cita-citanya belum terealisasi dan menjadi amanah secara estafet kepada pengasuh setelahnya.
Periode RKH. Abdul Hamid AMZ., belum sempat menyentuh pembangunan rumah sakit, pasalnya pada masa itu ada beberapa target prioritas yang harus di selesaikan.
Pada masa RKH. Moh. Tohir AH. pembangunan rumah sakit sempat menjadi salah satu target utama diluar prioritas yang lain. Pada masa itu K. Thohir (sapaan akrabnya), ia telah menyusun team pembangunan rumah sakit, dan team tersebut sempat berkonsultasi dengan pihak konsultan rumah sakit, namun cita-cita Agung itu belum terealisasi karena Tuhan berkehendak lain, ia wafat di umur yang masih muda dan belum genap satu tahun dari awal periodenya.
Pasca K. Thohir wafat Ponpes Bata-bata di asuh oleh RKH. Moh Faishol AH. Ia merupakan salah satu putra RKH. Abdul Hamid AMZ.. Selain melanjutkan program Bata-bata yang telah berjalan, ada berberapa program yang menjadi target prioritas di periode beliau. Salah saru targetnya ialah pembangunan rumah sakit yang menjadi cita-cita para pendahulu pengasuh Bata-bata.
Langkah taktis yang ia lakukan dengan membeli tanah (membebaskan tanah) puluhan hektar dengan nominal lima milyar lima ratus juta rupiah. Status tanah yang dibebaskan itu pada awalnya adalah milik beberapa masyarakat, kemudian di beli oleh orang luar kecamatan Palengaan yang beda agama dengan masyarakat setempat, dan di beli oleh pihak Ponpes Bata-bata (dengan akad enam bulan lunas). Masyarakat pemilik tanah pertama sangat senang dan berbangga atas peralihan hak milik tanah dari pihak non muslim ke pihak pesantren.
Sesuai dengan dawuh pengasuh Bata-bata dan di amini oleh semua alumni, pembebasan tanah yang akan dibangun rumah sakit itu menjadi tugas alumni atau IKABA (Ikatan Alumni Ponpes Bata-bata). Teksnis yang telah disepakati, setiap alumni atau simpatisan dianjurkan membebaskan satu meter persegi dengan harga tiga ratus ribu rupiah. Bagi yang mampu secara finansial dianjurkan membebaskan lebih dan bagi yang tidak mampu secara ekonomi bisa saling bantu satu sama lain. Dari pembelian tanah tersebut disiapkan sertifikat atau Surat keterangan bahwa si-A telah membeli dan mewaqfkan tanah pembeliannya tersebut seluas tiga meter (misal), dan pahala waqaf di hadiahakn untuk si-B (keluarga si-A yang telah meninggal).
Sekian semoga ada hikmah dan manfaatnya.
Bagi para dermawan yang berkenan membantu membebaskan tanah waqaf untuk pembangunan rumah sakit demi kemaslahatan ummat bisa menghubungi kami di 08123492977 dan akan kami sambungkan ke pihak yang bersangkutan (ketua dan sekretaris IKABA).
Pesan moral :
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ – رواه مسلم والترمذيّ وأبو داود والنسائيّ وابن حبّان عن أبي هريرة
Ketika seorang manusia meninggal dunia, maka amalannya terputus kecuali tiga hal, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa’at, dan anak shaleh yang mau mendo’akannya). Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam at-Tirmidzi, Imam Abu Dawud, Imam an-Nasa`i, dan Imam Ibnu Hibban bersumber dari Sayyidina Abu Hurairah ra.
Surabaya 2/1/2023
JundundMuhammad

Ikatan Alumni Pondok Pesantren Bata-bata IKABA, begitu ia disebut dan dikenal diberbagai kalangan. Organisasi ini menjadi pengikat para alumni Ponpes Mambaul ulum Bata-bata yang terletak di desa pana’an palenga’an Pamekasan.
Embrio organisasi tersebut berawal dari kegelisahan pemilik ide organisasi ini yakni KH. Ghazali Salim (Pengasu Ponpes Darullughah Akkor) atas minimnya fasilitas pendidikan masa itu. Fasilitas pendidikan, atau lebih tepatnya kondisi kelas Madrasah Aliyah MA saat itu dengan ukuran lima kali tujuh dan ditempati seratus siswa bahkan lebih.
Atas kegelisahan tersebut pada tahun 1994 Ust. Ghazali panggilan akrabnya sowan ke RKH. Syamsul Arifin Banyu Anyar dan RKH. Salim Bringin untuk sharing ide. Ide dan gagasan itu di amini oleh kedua tokoh Kiai alumni tersebut. Maka atas dasar itu beliau Sowan ke pengasuh Bata-bata yakni RKH. Abdul Hamid AMZ, dan beliau juga mengiyakan ide berdirinya ikatan alumni itu dengan dawuh “iyeh terros aghi Li/Ghazali (iya teruskan Li)”
Di awal menyongsong ide tersebut berbagai rong-rongan muncul dari alumni, terkhusus alumni sepuh (santri RKH. Abdul Majid pendiri Bata-bata) yang sedikit menjadi penghambat berdirinya organisasi tersebut. Namun karena sudah mengantongi restu dari pengasuh ia terus melanjutkan ide mulia itu.
Di tahun yang sama atas restu dari pengasuh ust. Ghazali berinisiatif mengadakan pertemuan alumni dengan target seribu undangan, namun forum perdana tersebut baru terlaksana di tahun 1995 dengan jumlah berkisar empat ratus pserta.
Bertempat di Musholla Bata-bata pada tahun itu IKABA resmi berdiri.
Sebagai inisiator berdirinya ikatan alumni Bata-bata Ust. Ghazali terpilih menjadi ketua pertama dengan periode selama lima tahun. Selama sepuluh tahun ia menjabat ketua IKABA banyak capaian yang telah menjadi targetnya.
Pada awal berdirinya IKABA, ia menyusuri berbagai kota se Indonesia demi mensosialisasikan ikatan alumni Bata-bata yang telah diresmikan tersebut.
Bagian dari targetnya ialah pembangunan gedung MA. Mambaul Ulum Bata-bata yang pada awalnya tidak banyak mendapat respon dari kalangan internal (pengurus pondok) dan eksternal (alumni pondok).
Pembangun infrastruktur Pondok dan sekolah sama sekali tidak bersentuhan dengan APBN/APBD. Dana pembangunan Madrasah tersebut murni dari uluran tangan alumni dan para simpatisan. Banyak pejabat pemerintah ingin menyalurkan jatahnya untuk pembangunan infrastruktur di Bata-bata, namun dari awal berdiri pengasuh Ponpes Mambaul Ulum Bata-bata berkomitmen agar supaya pembanguan infrastruktur di Bata-bata tidak bersumber dari APBD/APBN. Kemurnian pembangunan dan keikhlasan uluran tangan simpatisan menjadi salah satu sebab kenapa Bata-bata menolak sumbangan dari pemerintah. Selain tirakat dan keikhlasan pengasuh, hal tersebut berkaitan dengan kemurnian barokah yang akan mengalir kepada santri dan simpatisan yang mengabdi pada bata-bata.
Atas keikhlasannya mengabdi pada Bata-bata, secara perlahan banyak orang berdatangan untuk memondokkan anaknya di Ponpes Darullughah yang berkonsentrasi dibidang pendalaman Bahasa Arab.
Pesan Moral :
Keikhlasan mengabdi pada pesantren akan menjadi sumber barokah yang akan mengalir kepada kita dan anak turun kita.
Semoga ada hikmah dan manfaatnya.
Surabaya 31/12/2022
Jundund Muhammad
Sumber :
Sambutan KH. Ghazali Salim di pelantikan Pengurus Ranting IKABA se- kecamatan Palengaan Ahad, 26/12/2022.

Si Zaed masih umur 6 tahun, ia biasa jajan cilok atau snak, dengan harga di bawah 10 ribu. Lalu si Zaed juga biasa di suruh oleh bapaknya (yaitu Umar) untuk membeli rokok. Si Zaed pun membelikannya.
Pertanyaan:
- Bagaimana hukumnya Zaed membeli jajanan?
Jawaban :
Secara asal transaksinya Zaed tidak sah, namun menurut sebagian pendapat hukum transaksinya sah mengingat barang yang di beli Zaed hanya berupa barang remeh sebagaimana bai’ mu’athoh ( transaksi tanpa sighot )
Referensi :
وَلَو لم يُوجد إِيجَاب وَقبُول بِاللَّفْظِ وَلَكِن وَقعت معاطاة كعادات النَّاس بِأَن يُعْطي المُشْتَرِي البَائِع الثّمن فيعطيه فِي مُقَابلَة البضاعة الَّتِي يذكرهَا المُشْتَرِي فَهَل يَكْفِي ذَلِك الْمَذْهَب فِي أصل الرَّوْضَة أَنه لَا يَكْفِي لعدم وجود الصِّيغَة وَخرج ابْن سُرَيج قولا أَن ذَلِك يَكْفِي فِي المحقرات وَبِه أفتى الرَّوْيَانِيّ وَغَيره والمحقر كرطل خبز وَنَحْوه مِمَّا يعْتَاد فِيهِ المعاطاة وَقَالَ مَالك رَحمَه الله تَعَالَى ووسع عَلَيْهِ ينْعَقد البيع بِكُل مَا يعده النَّاس بيعا وَاسْتَحْسنهُ الإِمَام البارع ابْن الصّباغ وَقَالَ الشَّيْخ الإِمَام الزَّاهِد أَبُو زَكَرِيَّا محيي الدّين النَّوَوِيّ قلت هَذَا الَّذِي استحسنه ابْن الصّباغ هُوَ الرَّاجِح دَلِيلا وَهُوَ الْمُخْتَار لِأَنَّهُ لم يَصح فِي الشَّرْع اشْتِرَاط اللَّفْظ فَوَجَبَ الرُّجُوع إِلَى الْعرف كَغَيْرِهِ وَمِمَّنْ اخْتَارَهُ الْمُتَوَلِي وَالْبَغوِيّ وَغَيرهمَا وَالله أعلم
قلت وَمِمَّا عَمت بِهِ الْبلوى بعثان الصغار لشراء الْحَوَائِج وأطردت فِيهِ الْعَادة فِي سَائِر الْبِلَاد وَقد تَدْعُو الضَّرُورَة إِلَى ذَلِك فَيَنْبَغِي إِلْحَاق ذَلِك بالمعاطاة إِذا كَانَ الحكم دائراً مَعَ الْعرف مَعَ أَن الْمُعْتَبر فِي ذَلِك التَّرَاضِي ليخرج بالصيغة عَن أكل مَال الْغَيْر بِالْبَاطِلِ فَإِنَّهَا دَالَّة على الرِّضَا فَإِذا وجد الْمَعْنى الَّذِي اشْترطت الصِّيغَة لأَجله فَيَنْبَغِي أَن يكون هُوَ الْمُعْتَمد بِشَرْط أَن يكون الْمَأْخُوذ يعدل الثّمن وَقد كَانَت المغيبات يبْعَثْنَ الْجَوَارِي والغلمان فِي زمن عمر بن الْخطاب رَضِي الله عَنهُ لشراء الْحَوَائِج فَلَا يُنكره وَكَذَا فِي زمن غَيره من السّلف وَالْخلف وَالله أعلم
[تقي الدين الحصني ,كفاية الأخيار في حل غاية الاختصار ,page 233]
(فَرْعٌ)
صُورَةُ الْمُعَاطَاةِ الَّتِي فِيهَا الْخِلَافُ السَّابِقُ أَنْ يُعْطِيَهُ دِرْهَمًا أَوْ غَيْرَهُ وَيَأْخُذَ مِنْهُ شَيْئًا فِي مقابلته وَلَا يُوجَدُ لَفْظٌ أَوْ يُوجَدُ لَفْظٌ مِنْ أَحَدِهِمَا دُونَ الْآخَرِ فَإِذَا ظَهَرَ وَالْقَرِينَةُ وُجُودُ الرِّضَى مِنْ الْجَانِبَيْنِ حَصَلَتْ الْمُعَاطَاةُ وَجَرَى فِيهَا الْخِلَافُ
[النووي، المجموع شرح المهذب، ١٦٣/٩]
[فائدة]: قال في القلائد: نقل أبو فضل في شرح القواعد عن الجوزي الإجماع على جواز إرسال الصبي لقضاء الحوائج الحقيرة وشرائها، وعليه عمل الناس بغير نكير، ونقل في المجموع صحة بيعه وشرائه الشيء اليسير عن أحمد وإسحاق بغير إذن وليه وبإذنه حتى في الكثير عنهما، وعن الثوري وأبي حنيفة، وعنه رواية ولو بغير إذنه، ويوقف على إجازته، وذاكرت بذلك بعض المفتين فقال: إنما هو في أحكام الدنيا، أما الآخرة إذا اتصل بقدر حقه بلا غبن فلا مطالبة اهـ.
( بغية المسترشدين ص ١٢٤ )
- Bagaimanakah hukum Zaed membelikan rokok untuk bapak nya(yaitu Umar )?
Jawaban :
Mengingat hukum transaksinya Zaed sendiri adalah khilaf (sebagaimana poin nomor 1) maka hukum transaksi untuk orang lain(untuk bapaknya yang bernama Umar) itu juga khilaf.
Referensi :
وضابِطُ الوكِيلِ: أَنْ يتمكَّنَ مِن إصدارِ ذلك التصرُّفِ لنفسِهِ، ولو بإذنٍ، فيكونُ الصَّبِيُّ وكيلًا فِي حجِّ التَّطوُّع وعمرتِهِ والذَّبْح، ولو فِي الأُضحيةِ، والسفيهُ وكيلًا فِي قبول النِّكاح، وكذا العبدُ، ولا حاجةَ إلى الإذْنِ، والمرأةُ فِي طلاقِ غيرِها، كما يفوَّضُ إليها طلاقُ نفسِها.
[سراج الدين البلقيني، التدريب في الفقه الشافعي، ١٣٤/٢]

PERTANYAAN :
Assalamualaikum Warohamatullahi Wabarokatuh..
- Bagaimana hukum jalan sehat berhadiah dengan membeli kupon ?
JAWABAN :
Waalaikumussalam Warohamatullahi Wabarokatuh..
- Termasuk judi dan haram apabila semua peserta dipungut biaya, termasuk uang pendaftaran dan sebagainya, dan hadiahnya diambilkan dari hasil penjualan kupon tersebut.
Alasannya termasuk judi adalah karena tiap peserta lomba berada dalam keragu-raguan, antara seseorang itu menang dan kalah kepada peserta lainnya sehingga seseorang itu akan memperoleh untung jika menang, dan seseorang itu akan merasa rugi ketika kalah.
Solusinya ada dua pilihan:
(1) Pilihan pertama:
Kecuali ( bisa tidak haram ) apabila ada peserta yang di gratis kan ( dikasih kupon secara cuma-cuma ) namun memiliki peluang yang sama untuk menang
Referensi:
فتح القريب المجيب والباجورى ـ (ج 2 / ص 310)
وذكر المصنف الثاني في قوله: (وإن أخرجاه) أي العوض المتسابقان (معا لم يجز) أي لم يصح إخراجهما للعوض (إلا أن يُدخلا بينهما مُحلِّلا) بكسر اللام الأولى. وفي بعض النسخ «إلا أن يَدخل بينهما مُحَلِّلٌ»؛ (فإن سَبق) بفتح السين كلا من المتسابقين (أخذ العوض) الذي أخرجاه، (وإن سُبق) بضم أوله (لم يغرم) لهما شيئا
وذكر المصنف الثاني في قوله:
Pengarang kitab menguraikan :
(وإن أخرجاه) أي العوض المتسابقان
Apabila masing-masing peserta mengeluarkan biaya ( membeli kupon )
(معا لم يجز) أي لم يصح إخراجهما للعوض
Maka tidak boleh
(إلا أن يُدخلا بينهما مُحلِّلا) بكسر اللام الأولى
Kecuali ada peserta yang di gratiskan ( tanpa beli kupon namun peluang menang sama ), maka boleh
(فإن سَبق) بفتح السين كلا من المتسابقين (أخذ العوض) الذي أخرجاه
Apabila peserta (gratisan ini ) menang, maka ia memperoleh hadiah ( yang diambilkan dari hasil pembelian kupon peserta lain )
، (وإن سُبق) بضم أوله (لم يغرم) لهما شيئا.
Namun apabila peserta gratisan itu kalah, maka peserta gratisan itu tidak mendapatkan kerugian ( karena ia peserta gratisan; gratis kupon).
(2) Pilihan ke dua, yaitu:
- Uang hasil penjualan kupon tidak dijadikan hadiah.
- Hadiah tersebut harus diperoleh dari selain peserta, seperti yang boleh adalah jika hadiah tersebut diperoleh dari sponsor dll.
- Jenis yang dilombakan tidak termasuk dalam larangan Syariat, seperti keterampilan dalam perang, jalan cepat, berenang, balap kuda, dll.
Sedangkan penjualan kupon tersebut tidak sah dan haram karena kupon itu tidak berharga atau tidak bermanfaat secara Syara’ dan ‘Urf (kebiasaan).
Solusinya, Penyelenggara lomba tersebut harus menyediakan :
a. Barang yang berharga atau barang yang bermanfaat secara Syara’, yang dijual kepada tiap peserta sesuai harga standar barang tersebut dan setiap pembelian barang itu dapat kupon. atau.
b. Kotak amal untuk pembangunan masjid, musholla, dll. dan setiap infaq dapat kupon tersebut.
Referensi :
فتح القريب المجيب والباجورى ـ (ج 2 / ص 310)
(وإن أخرجاه) أي العوض المتسابقان (معاً لم يجز) أي لم يصح إخراجهما للعوض (لا أن يدخلا بينهما محللاً) بكسر اللام الأولى، في بعض النسخ إلا أن يدخل بينهما محلل.
(قوله إلا أن يدخل بينهما محلل) أي يشترطا بينهما ثالثا يكون كفؤا لهما ودابته كفؤا لدابتيهما بحيث تكون دابته مساوية لكل واحدة منهما وسمي محللا لأنه حلل العقد بإخراجه عن صورة عن صورة القمار المحرم وهو كل لعب تردد بين غنم وغرم كاللعب بالورق أوغيره.
اسعاد الرفيق شرح سلم التوفيق ـ (ج 2 / ص 102)
(و) منها اللعب بنحو ذلك من (كل ما فيه قمار) وصورته المجمع عليها أن يخرج العوض من الجانبين مع تكافئهما، وهو المراد من الميسـر فى الآية، ووجه حرمته أن كل واحد متردد بين أن يغلب صاحبه فيغنم أو يغلبه صاحبه فيغرم، فان عدلا عن ذلك الى حكم السبق والرمي بأن ينفرد أحد اللاعبين باخراج العـوض ليأخذ منه ان كان مغلوبا وعكسه ان كان غالبا فالاصح حرمته أيضا، والفرق بينه وبين هنا وبين جوازه في المسابقة أن الغرض فيها الحذق في الفروسية والرماية بخلافه في نحو الشطرنج، إذ ليس فيه كبير غرض، واذا قامر لم يلزم المال المشروط فإن أمسكه ولم يرده فسق وردت شهادته، لأنه غاصب سواء الصورة الأولى والثانية فإن لم يأخذه لم يفسق بالثانية للخلاف فيها وكذا بالأولى ان قطع فيها بأن أحدهما غالب لزوال صورة القمار حينئذ فكل ما فيه قمار حرام.
حاشية الباجوري على فتح القريب ـ (ج 2 / ص 309)
ويجوز شرط العوض من غير المتسابقين من الامام أو الاجنبي كأن يقول الامام من سبق منكما فله علي كذ من مالي، او فله فى بيت المال كذا، او يكون ما يخرجه من بيت المال من سهم المصالح، وكأن يقول الاجنبي: من سبق منكما فله علي كذا، لانه بذل مال فى طاعة وليس لملتزم العوض ولو كان غير المسابقين زيادة فى العوض ولا نقص عنه.
الفقه المنهجي على مذهب الإمام الشافعي (ج 3 / ص 13) الفطرة سورابايا
٣- أن يكون منتفعا به شرعا وعرفا أي أن تكون له منفعة مقصودة عرفا ومباحة شرعا، فلايصح بيع الحشرات أوالحيوانات المؤذية التي لايمكن الإنتفاع بها أولاتقصد منفعتها عادة، وكذلك ألات اللهو التي يمنتع الإنتفاع بها شرعا، لأن بذل البدل مقابل مالانفع به إضاعة للمال، وقد نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن إضاعة المال. (البخاري : الإستقراض، باب : ماينهي عن إضاعة المال، رقم ٢٢٧٧). ويجوز بيع الفهد للصيد، والفيل للقتال، والقرد للحراسة والنحل للعسل ونحوذلك، لأن فيها منفعة مقصودة عرفا ومباحة شرعا، ولم يرد نهي عن شيء منها بخصوصه كالكلب مثلا وكمالايصح بيع ماذكر من الأشياء لايصح جعلها ثمنا.
حاشية الجمل – (ج 4 / ص 326) دار الكتب العلمية الطبعة 2009
( قوله إذ لا نفع فيها يقابل بالمال ) أي لا نفع يعتبر ويقصد شرعا بحيث يقابل بمال لأنه المراد فالمدار على أن يكون فيه منفعة مقصودة معتد بها شرعا بحيث تقابل بالمال وإن لم تكن من الوجه الذي يراد الانتفاع به منه فلا يخالف ما سيأتي في الأصول والثمار من بيع الجزة الظاهرة والثمرة الظاهرة قبل بدو الصلاح بشرط القطع اهـ
حاشية البجيرمي على شرح المنهج ـ (ج ٢ / ص ١٧٧-١٧٨) المكتبة الشاملة
(قَوْلُهُ: وَنَفْعٌ بِهِ) أَيْ بِمَا وَقَعَ عَلَيْهِ الشِّرَاءُ فِي حَدِّ ذَاتِهِ فَلَا يَصِحُّ بَيْعُ مَا لَا يُنْتَفَعُ بِهِ بِمُجَرَّدِهِ وَإِنْ تَأَتَّى النَّفْعُ بِهِ بِضَمِّهِ إلَى غَيْرِهِ كَمَا سَيَأْتِي فِي نَحْوِ: حَبَّتَيْ حِنْطَةٍ إذْ عَدَمُ النَّفْعِ إمَّا لِلْقِلَّةِ كَحَبَّتَيْ بُرٍّ، وَإِمَّا لِلْخِسَّةِ كَالْحَشَرَاتِ ـــــ إلى أن قال ـــــ (قَوْلُهُ: إذْ لَا نَفْعَ فِيهَا يُقَابَلُ بِمَالٍ) أَيْ لَا نَفْعَ يُعْتَبَرُ، وَيُقْصَدُ شَرْعًا بِحَيْثُ يُقَابَلُ بِمَالٍ؛ لِأَنَّهُ الْمُرَادُ فَالْمَدَارُ عَلَى أَنْ يَكُونَ فِيهِ مَنْفَعَةٌ مَقْصُودَةٌ مُعْتَدٌّ بِهَا شَرْعًا بِحَيْثُ تُقَابَلُ بِالْمَالِ، وَإِنْ لَمْ يَكُنْ مِنْ الْوَجْهِ الَّذِي يُرَادُ الِانْتِفَاعُ بِهِ مِنْهُ فَلَا يُخَالِفُ مَا سَيَأْتِي فِي الْأُصُولِ، وَالثِّمَارِ مِنْ بَيْعِ الْجِزَّةِ الظَّاهِرَةِ، وَالثَّمَرَةِ الظَّاهِرَةِ قَبْلَ بُدُوِّ الصَّلَاحِ بِشَرْطِ الْقَطْعِ ح ل إهــ
الفقه الإسلامي وأدلته – (ج 4 / ص 398-402)
وأما المال عند جمهور الفقهاء غير الحنفية: فهو كل ما له قيمة يلزم متلفه بضمانه . وهذا المعنى هو المأخوذ به قانوناً، فالمال في القانون وهو كل ذي قيمة مالية. =إلى أن قال= المال المتقوم: كل ما كان محرزاً بالفعل، وأباح الشرع الانتفاع به كأنواع العقارات والمنقولات والمطعومات ونحوها.
وغير المتقوم: ما لم يحرز بالفعل، أو ما لا يباح الانتفاع به شرعاً إلا في حالة الاضطرار، مثال الأول: السمك في الماء والطير في الهواء والمعادن في باطن الأرض ونحوها من المباحات كالصيد والحشيش فهي غير متقومة عرفاً. ومثال الثاني: الخمر والخنزير بالنسبة للمسلم غير متقومين شرعاً، فلا يباح للمسلم الانتفاع بهما إلا عند الضرورة وبقدر الضرورة كدفع خطر جوع شديد أو عطش شديد يخشى معه الهلاك، ولا يجد الإنسان شيئاً آخر سواهما، فيباح له الانتفاع بأحدهما بقدر ما يدفع الهلاك عن نفسه.
الفقه الإسلامي وأدلته – (ج 4 / ص 400)
قال الإمام الشافعي رضي الله عنه: لايقع اسم مال إلا على ماله قيمة يباع بها ويلزم متلفه، وإن قلت، ومالا يطرحه الناس مثل الفلس وما أشبه ذلك ( راجع الأشباه والنظائر للسيوطي، ص258، ط مصطفى محمد ).
Wallahu A’lamu Bisshowab..

Pertanyaan :
- Anak baca Dzikir, baca al-Qur’an atau buat amalan yang baik tanpa niat hadiah kepada orang tua yang sudah meninggal, apakah orang tua dapat pahala tanpa anak niat tersebut ?
Jawaban :
- Pahala membaca itu kembalinya kepada pembaca, dan pahalanya juga bisa sampai ke mayit dengan memenuhi salah satu hal bawah ini :
1) Membaca disamping mayit
2) Diniatkan untuk mayit
3) Menjadikan pahala membaca untuk mayit setelah selesai membaca
Catatan :
Hal seperti ini masih umum baik anak mayit atau bukan, namun ketika melihat alasan dari hadits أو ولد صالح يدعو له yakni seorang tua menjadi penyebab wujudnya anak, maka ketika anak beramal sholeh, baik diniatkan untuk orang tua atau tidak, maka orang tua dapat pahala amal anak yang sholeh tersebut.
Refrensi:
حاشية الجمل ـ (ج ٤ / ص ٦٧)
(فرع) ثواب القراءة للقارئ ويحصل مثله أيضا للميت لكن إن كانت بحضرته، أو بنيته أو يجعل ثوابها له بعد فراغها على المعتمد في ذلك وقول الداعي اجعل ثواب ذلك لفلان على معنى المثلية وما ادعاه بعضهم من منع إهداء القرب للنبي – صلى الله عليه وسلم – ممنوع مخالف لما عليه المحققون وعلم مما مر أن الصدقة أولى من الدعاء وهو أولى من القراءة، وأما قول الله تعالى {وأن ليس للإنسان إلا ما سعى} [النجم: 39] فمنسوخ، أو عام مخصوص بل قال بعض الأئمة: إن ثواب جميع العبادات عن الميت يحصل له حتى الصلاة والاعتكاف، وإن كان مرجوحا عندنا اهـ ق ل على الجلال.
الفتاوى الفقهية الكبرى – (ج 3 / ص 109)
(وَسُئِلَ) نَفَعَ اللَّهُ بِهِ كَيْفَ يَدْرِي الْمَيِّتُ بِوُصُولِ الثَّوَابِ لَهُ وَهَلْ الْأَنْفَعُ الصَّدَقَةُ أَوْ الْقِرَاءَةُ أَوْ تَسْبِيلُ الْمَاءِ أَوْ الْأَكْلِ ؟
(فَأَجَابَ) بِقَوْلِهِ الْمَشْهُورُ مِنْ مَذْهَبِنَا عَدَمُ وُصُولِ الْقِرَاءَةِ إلَى الْمَيِّتِ إلَّا إنْ قُرِئَ عَلَى الْقَبْرِ أَوْ بَعِيدًا عَنْهُ بِنِيَّتِهِ وَدَعَا عَقِبَهَا وَكَيْفِيَّةُ الْوُصُولِ لَمْ يَثْبُتْ فِيهَا شَيْءٌ لَكِنْ ذَكَرَ الْقُرْطُبِيُّ مَنَامَاتٍ تَدُلُّ عَلَى وُصُولِ نُورِهِ وَغَيْرِهِ وَالتَّفَاضُلُ بَيْنَ الصَّدَقَةِ وَالْقِرَاءَةِ عَلَى الْقَوْلِ بِوُصُولِهَا لَمْ يَثْبُتْ فِيهِ شَيْءٌ أَيْضًا وَيَنْبَغِي أَنْ تَكُونَ الصَّدَقَةُ أَفْضَلَ إذْ لَا خِلَافَ فِي وُصُولِهَا بِخِلَافِ الْقِرَاءَةِ وَالْأَفْضَلُ مِنْهَا مَا دَعَتْ الْحَاجَةُ إلَيْهِ فِي الْمَحِلِّ الْمُتَصَدَّقِ فِيهِ أَكْثَرَ وَتَارَةً يَكُونُ الْمَاءُ وَتَارَةً يَكُونُ الْخُبْزُ وَتَارَةً يَكُونُ غَيْرُهُمَا.
شرح سنن ابن ماجة للسيوطي ـ (ج ١ / ص ٢٢)
ولد صَالح يَدْعُو لَهُ إِنَّمَا ذكر دعاءه تحرضيا للْوَلَد على الدُّعَاء لِأَبِيهِ حَتَّى قيل يحصل للوالد ثَوَاب من عمل الْوَلَد الصَّالح سَوَاء دَعَا لِأَبِيهِ أم لَا كَمَا ان من غرس شَجَرَة يَجْعَل للغارس ثَوَاب بِأَكْل ثَمَرَتهَا سَوَاء دعا لَهُ الْأكل أم لا.
دليل الفالحين ـ (ج ٦ / ص ٤٢٩)
(ﺃﻭ ﻭﻟﺪ ﺻﺎﻟﺢ) ﺃﻱ ﻣﺴﻠﻢ (ﻳﺪﻋﻮ ﻟﻪ) ﻷﻧﻪ ﻣﻦ ﻛﺴﺒﻪ ﻭﻗﺪ ﺗﻔﻀﻞ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺑﻜﺘﺎﺑﻪ ﻣﺜﻞ ﺛﻮاﺏ ﺳﺎﺋﺮ اﻟﺤﺴﻨﺎﺕ اﻟﺘﻲ ﻳﻌﻤﻠﻬﺎ اﻷﻭﻻﺩ ﻟﻠﻮاﻟﺪ ﺩﻭﻥ ﺁﺛﺎﻡ اﻟﺴﻴﺌﺎﺕ. ﺭﻭاﻩ ﻣﺴﻠﻢ