
Ikatan Alumni Pondok Pesantren Bata-bata IKABA, begitu ia disebut dan dikenal diberbagai kalangan. Organisasi ini menjadi pengikat para alumni Ponpes Mambaul ulum Bata-bata yang terletak di desa pana’an palenga’an Pamekasan.
Embrio organisasi tersebut berawal dari kegelisahan pemilik ide organisasi ini yakni KH. Ghazali Salim (Pengasu Ponpes Darullughah Akkor) atas minimnya fasilitas pendidikan masa itu. Fasilitas pendidikan, atau lebih tepatnya kondisi kelas Madrasah Aliyah MA saat itu dengan ukuran lima kali tujuh dan ditempati seratus siswa bahkan lebih.
Atas kegelisahan tersebut pada tahun 1994 Ust. Ghazali panggilan akrabnya sowan ke RKH. Syamsul Arifin Banyu Anyar dan RKH. Salim Bringin untuk sharing ide. Ide dan gagasan itu di amini oleh kedua tokoh Kiai alumni tersebut. Maka atas dasar itu beliau Sowan ke pengasuh Bata-bata yakni RKH. Abdul Hamid AMZ, dan beliau juga mengiyakan ide berdirinya ikatan alumni itu dengan dawuh “iyeh terros aghi Li/Ghazali (iya teruskan Li)”
Di awal menyongsong ide tersebut berbagai rong-rongan muncul dari alumni, terkhusus alumni sepuh (santri RKH. Abdul Majid pendiri Bata-bata) yang sedikit menjadi penghambat berdirinya organisasi tersebut. Namun karena sudah mengantongi restu dari pengasuh ia terus melanjutkan ide mulia itu.
Di tahun yang sama atas restu dari pengasuh ust. Ghazali berinisiatif mengadakan pertemuan alumni dengan target seribu undangan, namun forum perdana tersebut baru terlaksana di tahun 1995 dengan jumlah berkisar empat ratus pserta.
Bertempat di Musholla Bata-bata pada tahun itu IKABA resmi berdiri.
Sebagai inisiator berdirinya ikatan alumni Bata-bata Ust. Ghazali terpilih menjadi ketua pertama dengan periode selama lima tahun. Selama sepuluh tahun ia menjabat ketua IKABA banyak capaian yang telah menjadi targetnya.
Pada awal berdirinya IKABA, ia menyusuri berbagai kota se Indonesia demi mensosialisasikan ikatan alumni Bata-bata yang telah diresmikan tersebut.
Bagian dari targetnya ialah pembangunan gedung MA. Mambaul Ulum Bata-bata yang pada awalnya tidak banyak mendapat respon dari kalangan internal (pengurus pondok) dan eksternal (alumni pondok).
Pembangun infrastruktur Pondok dan sekolah sama sekali tidak bersentuhan dengan APBN/APBD. Dana pembangunan Madrasah tersebut murni dari uluran tangan alumni dan para simpatisan. Banyak pejabat pemerintah ingin menyalurkan jatahnya untuk pembangunan infrastruktur di Bata-bata, namun dari awal berdiri pengasuh Ponpes Mambaul Ulum Bata-bata berkomitmen agar supaya pembanguan infrastruktur di Bata-bata tidak bersumber dari APBD/APBN. Kemurnian pembangunan dan keikhlasan uluran tangan simpatisan menjadi salah satu sebab kenapa Bata-bata menolak sumbangan dari pemerintah. Selain tirakat dan keikhlasan pengasuh, hal tersebut berkaitan dengan kemurnian barokah yang akan mengalir kepada santri dan simpatisan yang mengabdi pada bata-bata.
Atas keikhlasannya mengabdi pada Bata-bata, secara perlahan banyak orang berdatangan untuk memondokkan anaknya di Ponpes Darullughah yang berkonsentrasi dibidang pendalaman Bahasa Arab.
Pesan Moral :
Keikhlasan mengabdi pada pesantren akan menjadi sumber barokah yang akan mengalir kepada kita dan anak turun kita.
Semoga ada hikmah dan manfaatnya.
Surabaya 31/12/2022
Jundund Muhammad
Sumber :
Sambutan KH. Ghazali Salim di pelantikan Pengurus Ranting IKABA se- kecamatan Palengaan Ahad, 26/12/2022.