DEWAN PIMPINAN PUSAT
IKATAN ALUMNI BATA-BATA

HADITS KE 144 : LARANGAN MENCELA ORANG YANG SUDAH MENINGGAL DUNIA

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI

《JILID II (DUA)》

KITAB JANAZAH

HADITS KE 144 :

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم -: «لَا تَسُبُّوا الْأَمْوَاتَ ; فَإِنَّهُمْ قَدْ أَفْضَوْا إِلَى مَا قَدَّمُوا» أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ. وروى الترموذي عن المغيرة نحوه. لكن قال : فتؤذوا الأحياء

Dari Aisyah (r.a), beliau berkata: “Rasulullah (s.a.w) pernah bersabda:
“Janganlah kamu mencela orang yang telah mati, karena mereka telah menjumpai apa yang telah mereka amalkan.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari) Al-Tirmizi turut meriwayatkan hadis ini dari al-Mughirah, tetapi di dalam riwayatnya disebutkan: “Karena dengan perbuatan tersebut kamu telah menyakiti orang yang hidup (dari kalangan keluarga mereka).”

MAKNA HADITS :

Orang yang sudah mati telah menjumpai balasan amal yang dia kerjakan selama dunia ini. Dalam pada itu, tidak ada gunanya memaki dan mengaibkan diri mereka, karena itu hanya menyakiti ahli warisnya yang muslim yang masih hidup, kecuali
jika si mayat adalah orang yang secara terang-terangan berbuat kefasikan selama hidupnya, maka dibolehkan memakinya. Ini merupakan peringatan bagi orang lain agar tidak melakukan perkara yang sama mengumpat orang fasik hingga dia tidak berdosa. Inilah jawaban ke atas hadis-hadis yang membolehkan memaki setengah
orang yang telah mati, karrna adanya larangan dari berbuat demikian.

FIQH HADITS :

1. Haram mencela orang yang sudah mati.

2. Disebutkan penyebab larangan, yaitu mereka (orang yang sudah mati) telah
menjumpai balasan amalnya dan itu boleh menyakiti hati orang yang masih hidup dari kalangan keluarganya.

Wallahu a’lam bisshowab..

Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.

Semoga bermanfaat. Aamiin..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

#TERKINI

#WARTA

#HUKUM