DEWAN PIMPINAN PUSAT
IKATAN ALUMNI BATA-BATA

HADITS KE 276 : SUJUD TILAWAH

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI

BAB SUJUD SAHWI, SUJUD TILAWAH DAN SUJUD SYUKUR

HADITS KE 276 :

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : ( سَجَدْنَا مَعَ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِي : ( إِذَا اَلسَّمَاءُ اِنْشَقَّتْ ) و : ( اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ ) ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu berkata: Kami sujud bersama Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam sewaktu membawa (idzas samaaun syaqqot) dan (iqra’ bismi rabbikalladzii kholaq) Diriwayatkan oleh Muslim

MAKNA HADITS :

Dari hadis ini hukum yang berkaitan dengab sujud tilawah mulai diperbincangkan. Hadis ini
dimasukkan kedalam pembahasan bab sujud sahwi ini kerana pada bahagian judul turut disebutkan sujud sahwi dan lain-lain.

Sujud tilawah (bacaan al-Qur’an) disyariatkan bagi orang yang membaca dan yang mendengarkannya. Hukumnya sunat menurut pendapat jumhur ulama sedangkan menurut mazhab Hanafi wajib, tetapi bukan fardu. Untuk melakukan sujud tilawah disyaratkan sebagaimana syarat ketika hendak mengerjakan solat, yaitu dilakukan dalam keadaan suci dan menutup aurat. Inilah pendapat jumhur ulama. Pendapat janggal selain itu tidak perlu diambil. Masalah sujud ini dalam surah mufassal yang memuatkan anjuran sujud masih diperselisihkan perinciannya dan kami akan segera menyebutnya dalam pembahasan berikut.

FIQH HADITS :

Adanya ketetapan melakukan sujud tilawah dalam surah mufassal bagi orang yang membaca dan yang mendengarkannya di luar ataupun di dalam solat sujud tilawah ini menurut jumhur ulama hukumnya sunat, sedangkan menurut Imam
Abu Hanifah wajib. Sujud ini menurut jumhur ulama sunat hukumnya bagi orang yang membaca dan yang mendengarkannya. Dengan arti kata lain, apabila pembaca sujud, maka pendengar pula dikehendaki turut melakukan sujud bersamanya. Jika pembaca tidak sujud, maka pendengar pun tidak perlu
melakukan sujud tilawah.

Imam Ahmad mengatakan bahwa tempat untuk sujud tilawah ada lima belas ayat seperti berikut ini:

1. Dalam Surah al-A’raf ayat 206.
2. Dalam Surah al-Ra’d ayat 15.
3. Dalam Surah al-Nahl ayat 49 dan ayat berikutnya.
4. Dalam Surah al-Isra’ ayat 107 hingga ayat 109.
5. Dalam Surah Maryam ayat 58.
6. Dalam Surah al-Hajj ayat 18:
7. Dalam Surah al-Hajj ayat 77.
8. Dalam Surah al-Furqan ayat 60.
9. Dalam Surah al-Naml ayat 25-26.
10. Dalam Kesepuluh, dalam Surah al-Sajdah ayat 15.
11. Dalam Surah Shad ayat 24.
12. Dalam Surah Fussilat ayat 37.
13. Dalam Surah al-Najm ayat 62.
14. Dalam Surah al-Insyiqaq ayat 21.
15. Dalam Surah al-‘Alaq ayat 19.

Mazhab Hanafi mengatakan bahwa tempat-tempat untuk melakukan sujud tilawah ada empat belas. Mereka menggugurkan ayat yang kedua dari Surah al-Hajj ayat 77. Sehubungan dengan ayat tersebut mereka mengatakan bahwa
ayat itu ‘azimah, yakni mengandung makna solat, bukan sujud sunat.

Imam al-Syafi’i mengatakan bahwa jumlah ayat sujud tilawah ada empat belas, yaitu dengan menggugurkan sujud dalam Surah Shad. Beliau mengatakan bahwa ayat ini mengandung maksud sujud syukur, bukan sujud tilawah.

Imam Malik mengatakan, tempat-tempat untuk sujud tilawah ada sebelas, tiada satu ayat pun dari surah mufasshal yang mengandung makna sujud tilawah, sedangkan ayat yang kedua dari Surah al-Hajj ayat 77 telah digugurkan.

Wallahu a’lam bisshowab..

Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.

Semoga bermanfaat. Aamiin..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

#TERKINI

#WARTA

#HUKUM