السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
BAB ANJURAN KHUSYUK DALAM SOLAT
HADITS KE 197 :
وَعَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةٍ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لَيَنْتَهِيَنَّ قَوْمٌ يَرْفَعُونَ أَبْصَارَهُمْ إِلَى اَلسَّمَاءِ فِي اَلصَّلَاةِ أَوْ لَا تَرْجِعَ إِلَيْهِمْ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ .
Dari Jabir Ibnu Samurah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: Hendaklah benar-benar berhenti orang-orang yang memandang langit waktu sholat atau pandangan itu tidak kembali kepada mereka. Riwayat Muslim.
MAKNA HADITS :
Nabi (s.a.w) melarang mengangkat atau melayangkan pandangan ke langit ketika sedang mengerjakan sholat, karena perbuatan itu memalingkan dirinya dari menghadap kiblat di samping sikap sedemikian menampilkan reaksi yang tidak bagus bagi orang yang melihatnya. Ini membuatnya keluar dari keadaan sholat sekalipun tidak membatalkan sholat.
Larangan dalam hadis ini menurut jumhur ulama menunjukkan hukum makruh. Memandang ke arah langit diperbolehkan oleh kebanyakan ulama, tetapi itu mesti dilakukan di luar sholat, karena langit merupakan kiblat doa sebagaimana Ka’bah adalah kiblat sholat. Tidak makruh mengangkat pandangan mata ke langit sebagaimana tidak makruh pula mengangkat kedua tangan ke arahnya ketika berdo’a. Allah (s.w.t) berfirman:
وفي السماء رزقكم وما توعدون
“Di dalam di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.”
(Surah al-Dzariyat: 22)
FIQH HADITS :
1. Dilarang mendongakkan pandangan mata ke langit ketika sedang sholat.
2. Dianjurkan khusyuk ketika sedang dalam sholat.
3. Dianjurkan segera merubah setiap perbuatan mungkar apabila melihat ada orang melakukannya.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..