السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
BAB TATA CARA BUANG HAJAT
HADITS KE 90 :
وَعَنْ عِيسَى بْنِ يَزْدَادَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِذَا بَالَ أَحَدُكُمْ فَلْيَنْثُرْ ذَكَرَهُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ) رَوَاهُ اِبْنُ مَاجَه بِسَنَدٍ ضَعِيف
Dari Isa Ibnu Yazdad dari ayahnya Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah saw bersabda: “Apabila seseorang di antara kamu telah selesai buang air kecil maka hendaknya ia mengurut kemaluannya tiga kali.” Riwayat Ibnu Majah dengan sanad yang lemah.
MAKNA HADITS :
Nabi (s.a.w) adalah seorang murabbi agung. Baginda membimbing kita menuju segala sesuatu yang mengandung kebahagiaan serta kebaikan dalam urusan agama
dan kehidupan dunia kita. Oleh kerana bersuci merupakan salah satu syarat bagi sahnya sebagian besar ibadah, maka Nabi (s.a.w) memandang perlu untuk memberikan penjelasan mengenai tata caranya. Untuk itu, baginda memerintahkan orang yang membuang hajat kecil supaya melakukan istibra’ dari
air kencing yang masih tersisa pada batang zakarnya dengan cara mengurutnya sebanyak tiga kali. Hal ini sebagai langkah berhati-hati dan bertujuan menyempurnakan kesucian diri dari najis, supaya pakaiannya tidak terkena air kencing yang masih tersisa, sebab ha itu dapat menyebabkan kesuciannya batal dan shalatnya pun batal.
FIQH HADITS :
Wajib mengeluarkan semua air kencing dari dzakar sesudah kencing dengan cara mengurut atau menggerak-gerikannya. Inilah yang disebut istibra’.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..