Kategori
WARTA

Pesan Pengasuh Pesantren Bata-Bata dalam Puncak Getaria 2025

Pamekasan (ikaba.id) – Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, KH Mohammad Faisol Abd Hamid AMZ, mengingatkan para santri di pesantren yang dipimpinnya untuk memiliki karakter ksatria.

Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan puncak Getaria bertajuk Malam Gema Takbir Idul Adha 1446 Hijriah, di Halaman Madrasah Barat, Kompleks Pesantren Bata-Bata, Desa Panaan, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Kamis (5/6/2025) malam.

Dalam kegiatan tersebut tampak hadir sejumlah dewan a’wan, jajaran dewan ma’hadiyah, dewan madrasiyah, dewan amnil ‘am, para asatidz serta ribuan santri yang memadati lokasi kegiatan puncak Getaria 2025.

“Di sinilah di Pondok Pesantren Bata-Bata, kalian dititipkan dan akan ditempa sedemikian rupa untuk menjadi orang yang berkarakter ksatria. Namun tidak semua orang pemberani itu kesatria, tidak semua orang yang pilih tanding adalah ksatria,” kata KH Mohammad Faisol Abd Hamid AMZ.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya menyampaikan jika ksatria tersebut merupakan karakter yang dapat bermanfaat bagi orang lain. “Kstaria adalah dimana dia bisa menjunjung tinggi kebenaran, serta selalu berpihak pada kebaikan,” ungkapnya.

“Ksatria itu bisa menempatkan diri, tidak gila terhadap kekuasaan, dan tidak gila terhadap dunia. Karena dunia ini hanya sebentar saja, sebentar dimiliki dan sebentar hilang,” sambung Kiai Faisol, sapaan akrab KH Mohammad Faisol Abd Hamid AMZ.

Selain itu pihaknya mengingatkan pentingnya menjadi pribadi berkarakter dengan cara bijak menginterpretasikan berbagai hal dalam lingkup sosial masyarakat. “Jadi kami minta dan mengingatkan kepada kalian, tegakkan kepala kalian dan nyatakan kepada diri kalian, kalian akan menjadi pemegang panji-panji Rasulullah, baik itu di dunia, maupun besok di akhirat,” pungkasnya. [adm]

Kategori
WARTA

Ketua DPP IKABA: Media Miliki Peran Penting Bangun Citra Organisasi

Pamekasan (IKABA.id) – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Alumni Bata-Bata (IKABA), Ruba’ie Sholeh menilai media memiliki peran penting dalam membangun citra sebuah organisasi khususnya di era digital seperti saat ini.

Hal tersebut disampaikan dalam silaturahim dan konsolidasi Tim Media IKABA di Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Nurur Ridho, Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Senin (28/4/2025).

“Di era digital media memiliki peran penting dalam membangun citra sebuah organisasi, termasuk bagi IKABA. Sebab saat ini media bukan hanya sekedar alat penyebar informasi, tetapi juga representasi dari kualitas dan nilai-nilai yang diusung organisasi,” kata Ruba’ie Sholeh.

Pentingnya keberadaan media sekaligus mengharuskan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) mempuni, khususnya dalam menyajikan berbagai informasi publik yang edukatif dan berkualitas.

“Karena itu, peningkatan kemampuan anggota mengelola website organisasi dan mengoperasikan platform meeting merupakan sebuah keniscayaan, seperti menerapkan OBS (Open Broadcaster Software) juga menjadi sebuah keharusan, termasuk bagi tim media IKABA” ungkapnya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga menyadari jika eksistensi sebuah organisasi dapat dilihat melalui tampilan media. Baik melalui media resmi maupun media mainstream, termasuk jejaring media sosial.

“Untuk saat ini, wajah sebuah organisasi seringkali dapat dilihat melalui tampilan dunia maya, seperti website, media sosial dan tentunya konten informasi aktual dan up to date. Hal ini sekaligus menandakan eksistensi sebuah organisasi, termasuk bagi IKABA,” pungkasnya.

Untuk diketahui, silaturahim dan konsolidasi Tim Media IKABA yang dikemas dengan sharing and hearing, dilakukan dalam rangka menyatukan komitmen dalam memperkuat soliditas, khususnya dalam penyampaian informasi publik berkenaan dengan berbagai program organisasi.

Dalam kesempatan tersebut, hadir langsung Ketua DPP IKABA, Ruba’ie Sholeh beserta beberapa pengurus, Ketua Tim Media IKABA, Mustofa beserta jajaran, serta perwakilan tim media dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) hingga Koordinator desa (kordes). [pin]

Kategori
WARTA

Tim Media IKABA Perkuat Soliditas Melalui Sharing Hearing

Pamekasan (IKABA.id) – Tim Media Ikatan Alumni Bata-Bata (IKABA) menyatukan komitmen dalam rangka memperkuat soliditas, khususnya dalam penyampaian informasi publik berkenaan dengan berbagai program organisasi.

Silaturahim dan konsolidasi yang dikemas dengan sharing hearing tersebut, digelar di Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Nurur Ridho, Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Senin (28/4/2025).

Dalam kegiatan tersebut tampak hadir Ketua DPP IKABA, Ruba’ie Sholeh beserta beberapa pengurus, Ketua Tim Media IKABA, Mustofa beserta jajaran, serta perwakilan tim media dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) hingga Koordinator desa (kordes).

“Di era digital seperti saat ini, media memiliki peran penting dalam membangun citra sebuah organisasi, termasuk IKABA. Sebab media bukan hanya sekedar alat penyebar informasi, tetapi juga representasi dari kualitas dan nilai-nilai yang diusung organisasi,” kata Ruba’ie Sholeh.

Kondisi tersebut juga mengharuskan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) mempuni dalam menyajikan berbagai informasi publik berkualitas. “Karena itu, peningkatan kemampuan anggota mengelola website organisasi dan mengoperasikan platform meeting, seperti OBS (Open Broadcaster Software) menjadi sebuah keharusan,” ungkapnya.

“Terlebih untuk saat ini, wajah sebuah organisasi seringkali dapat dilihat melalui tampilan dunia maya, seperti website, media sosial dan tentunya konten informasi aktual dan up to date yang menandakan organisasi berkualitas dan profesional,” tegasnya.

Sementara Ketua Tim Media IKABA, Mustofa menekankan pentingnya pemahaman teknis bagi seluruh tim untuk mempromosikan berbagai program IKABA, baik program luar jaringan (luring) maupun dalam jaringan (daring atau online).

“Kedepan banyak program IKABA yang akan dilaksanakan secara daring, sehingga tanpa kemampuan teknis yang memadai kita akan tertinggal. Mari kita niatkan upgrade skill ini sebagai bagian dari perjuangan dan dakwah,” pungkasnya. [adm]

Kategori
Opini

Peran Pendidikan Pancasila dalam Menangkal Radikalisme

Ikaba.id – Isu tentang radikalisme yang mengusung konsep khilafah sempat mencuat dan mengundang perhatian publik. Sayangnya, gerakan semacam ini cenderung mengabaikan nilai-nilai kewarganegaraan yang seharusnya menjadi fondasi dalam kehidupan berbangsa. Ironisnya, paham ini juga menolak konstitusi dan ideologi negara, yang justru menjadi penopang utama kehidupan bernegara.

Pendidikan menjadi ruang publik yang sangat strategis dalam merawat dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Melalui pendidikan yang tepat, generasi penerus bangsa dapat diperkuat baik secara kognitif maupun dalam praktik nyata sebagai warga negara yang baik—sesuai dengan konstitusi dan ideologi negara. Dari sinilah kebenaran bisa dikenali, dirangkum, dan diterapkan dalam etika kehidupan sehari-hari.

Pancasila sebagai dasar negara dirancang dengan tujuan menciptakan kemakmuran dan stabilitas nasional. Sila pertama menekankan pentingnya keberadaan Tuhan dalam kehidupan setiap warga negara, tanpa membedakan agama. Kesadaran akan keberadaan Tuhan membawa hikmah dan kedalaman moral dalam diri seseorang.

Sila kedua menekankan keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan. Makna dari sila ini adalah kemampuan untuk bersikap adil dan mencintai sesama tanpa memandang perbedaan. Dalam praktiknya, sikap ini bisa terlihat dalam hubungan antara orang tua dan anak yang didasari cinta kasih tanpa syarat.

Sila ketiga merujuk pada semangat persatuan, sebagaimana tercermin dalam Sumpah Pemuda. Walaupun berbeda suku, ras, atau agama, semua tetap satu dalam bingkai bangsa Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui interaksi sosial yang saling menghargai dan menciptakan harmoni.

Menghormati sesama adalah bentuk etika yang wajib dijunjung tinggi, karena merupakan bagian dari toleransi. Setiap individu membutuhkan penghargaan, baik dari yang muda ke yang tua maupun sebaliknya. Nilai ini juga sangat penting dalam keluarga dan dalam hubungan antara rakyat dan pemimpinnya.

Sila keempat menekankan pentingnya musyawarah dan diskusi dalam setiap proses pengambilan keputusan. Melalui prinsip ini, terbentuklah kepemimpinan yang demokratis, nyaman, dan sesuai dengan harapan rakyat. Dalam setiap struktur pemerintahan, nilai musyawarah harus diutamakan.

Apabila keempat sila tersebut diterapkan dengan baik, maka kesenjangan sosial dan ekonomi dapat dikurangi. Lima sila Pancasila sebenarnya sangat cukup untuk dijadikan pedoman hidup sehari-hari. Bila dipahami dan diterapkan dengan sungguh-sungguh, maka akan terbentuk etika warga negara yang kuat dan tidak menyimpang dari konstitusi dan ideologi negara.

Sangat disayangkan bila ideologi negara seperti Pancasila sampai tergantikan. Tanpa nilai-nilai ini, etika akan luntur dan negara akan kehilangan arah. Pada dasarnya, etika yang terkandung dalam Pancasila adalah kunci menuju kemakmuran dan kedamaian Indonesia.

Kategori
FEATURE

KH. Mohammad Ghazali, Lc: Pelopor IKABA dan Penggerak Bahasa Arab di Pesantren

Ikaba.id – KH. Mohammad Ghazali, Lc. adalah sosok ulama kharismatik yang memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan pendidikan dan keorganisasian di kalangan alumni pesantren, khususnya Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, Pamekasan, Madura. Dengan semangat juang yang tinggi dan visi keumatan yang luas, beliau menjadi pelopor terbentuknya IKABA (Ikatan Alumni Bata-Bata), organisasi yang kini menjadi wadah silaturahmi dan pengabdian ribuan alumni pesantren tersebut.

Latar Belakang Pendidikan dan Keilmuan

KH. Mohammad Ghazali menempuh pendidikan agama sejak usia muda. Ketekunannya dalam menuntut ilmu mengantarkan beliau hingga ke jenjang perguruan tinggi, di mana ia berhasil menyelesaikan studinya dan meraih gelar Lc. (Licentiate) dari Timur Tengah. Gelar ini menjadi bukti kapasitas keilmuannya, khususnya dalam bidang studi Islam dan Bahasa Arab.

Bekal keilmuan yang diperoleh dari Timur Tengah itu tidak hanya memperkaya khazanah keagamaannya, tetapi juga memperkuat peranannya sebagai penggerak Bahasa Arab di lingkungan pesantren. Di tengah masyarakat pesantren yang menjadikan Bahasa Arab sebagai alat utama dalam memahami kitab kuning, kehadiran beliau menjadi inspirasi sekaligus motor penggerak revitalisasi pengajaran Bahasa Arab yang kontekstual dan aplikatif.

Peran Sentral dalam Pembentukan IKABA

Salah satu pencapaian besar KH. Mohammad Ghazali adalah gagasannya dalam membentuk *IKABA (Ikatan Alumni Bata-Bata)*. Organisasi ini dibentuk sebagai respon terhadap kebutuhan alumni untuk tetap terhubung, bersinergi, dan berkontribusi terhadap pesantren serta masyarakat luas.

Di bawah inisiatif beliau, IKABA bukan hanya menjadi wadah nostalgia dan silaturahmi antar alumni, melainkan berkembang menjadi organisasi sosial-keagamaan yang aktif dalam berbagai kegiatan, seperti pendidikan, dakwah, sosial kemasyarakatan, hingga pemberdayaan ekonomi. IKABA kini dikenal luas sebagai salah satu organisasi alumni pesantren terbesar dan paling aktif di Madura, bahkan memiliki jaringan hingga ke luar negeri.

Penggerak Bahasa Arab: Visi dan Aksi

Dedikasi KH. Mohammad Ghazali dalam memajukan pengajaran Bahasa Arab tidak bisa dilepaskan dari latar belakang akademiknya. Ia meyakini bahwa penguasaan Bahasa Arab adalah kunci utama dalam memahami ajaran Islam yang otentik, langsung dari sumber aslinya: Al-Qur’an dan Hadis, serta berbagai literatur klasik (turats).

Melalui berbagai forum, pelatihan, dan pengajaran langsung di pesantren, beliau menanamkan pentingnya mempelajari Bahasa Arab secara mendalam dan berkelanjutan. Tak jarang, beliau juga menginisiasi program khusus untuk meningkatkan kemampuan santri dan ustadz dalam berbahasa Arab, baik secara lisan maupun tulisan. Gagasan-gagasannya dalam pembelajaran Bahasa Arab menjadi acuan banyak pesantren, dan menginspirasi lahirnya metode-metode baru yang lebih komunikatif dan efektif.

Keteladanan dan Warisan

KH. Mohammad Ghazali tidak hanya dikenal karena kiprahnya dalam organisasi dan pendidikan, tetapi juga karena kepribadiannya yang rendah hati, santun, dan bersahaja. Beliau menjadi figur teladan yang dihormati oleh banyak kalangan, baik di dalam maupun di luar pesantren.

Warisan intelektual dan organisasional yang beliau tinggalkan menjadi bekal penting bagi generasi muda pesantren dan alumni Bata-Bata. IKABA terus berkembang, dan semangat penguatan Bahasa Arab di pesantren terus hidup, menjadi bagian dari ruh pendidikan pesantren yang beliau perjuangkan. (vick)