السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
《JILID II (DUA)》
KITAB JANAZAH
HADITS KE 134 :
عن بريدة ابن الخصيب السلمي رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : نهيتكم عن زيارة القبر فزوروها. رواه مسلم.
زاد الترمذي : فإنها تذكر الأخرة. زاد ابن ماجة من حديث ابن مسعود ” وتزهد في الدنيا”.
Dari Buraidah ibn al-Hashib al-Aslami (r.a), beliau berkata: Rasulullah (s.a.w) bersabda: “Dahulu aku melarang kamu dari menziarahi kubur, namun sekarang kamu hendaklah menziarahinya!” (Diriwayatkan oleh Muslim)
Al-Tirmizi menambahkan: “Ini karena ziarah kubur itu bisa mengingatkan hari
akhirat.” Ibn Majah dari Ibn Mas’ud (r.a) menambahkan sebagai berikut: “Dan
menyebabkan zuhud terhadap urusan duniawi.”
MAKNA HADITS :
Menziarahi kubur mimang disyariatkan. Pada masa permulaan Islam, Nabi (s.a.w) melarang ziarah kubur karena mereka masih baru meninggalkan penyembahan kubur. Kemudian Nabi (s.a.w) membenarkan mereka menziarahi kubur setelah beberapa waktu kemudian dan baginda menjelaskan hikmah yang terdapat di dalam menziarahi kubur yang antara lain adalah mengingatkan seseorang kepada hari akhirat dan menyebabkan zuhud terhadap urusan duniawi. Oleh itu, menziarahi kubur hendaklah dilakukan oleh orang yang mempunyai ketabahan yang kuat dan sempurna agamanya. Ziarah kubur ini dikukuhkan lagi kepada kedua ibu bapak yang telah meninggal dunia karena ada hadis yang menganjurkan berbuat demikian.
FIQH HADITS :
Disyariatkan menziarahi kubur dan dianjurkan melakukannya, karena menziarahi
kubur merupakan pelajaran dan nasehat bagi orang yang rajin melakukannya.
Ulama telah bersepakat bahwa menziarahi kubur itu sunnah bagi kaum lelaki,
tetapi mereka berselisih pendapat bagi kaum wanita. Ada di antara mereka yang
mengharamkan kaum wanita menziarahi kubur karena mereka memiliki kesabaran
yang rapuh dan cepat emosi. Mereka yang mengharamkannya melandaskan
pendapatnya dengan berdalilkan kepada laknat Rasulullah (s.a.w) terhadap kaum
wanita yang melakukan ziarah kubur dimana hadis mengenainya akan disebutkan
setelah ini.
Ada pula di antara mereka yang membolehkan kaum wanita melakukan
menziarahi kubur dengan alasan bahwa rukhsah yang diberikan oleh Nabi (s.a.w)
dalam masalah menziarahi kubur ini bersifat umum yang mencakup kaum lelaki
dan kaum wanita. Selain itu, ada pula hadis yang mengatakan bahwa Nabi (s.a.w)
pernah mengajarkan do’a yang mesti dibaca ketika menziarah kubur kepada Aisyah
(r.a). Hukum boleh ini menurut mereka yang membolehkannya diikat oleh satu
syarat, yaitu selagi wanita itu tidak melakukan perbuatan mungkar atau melakukan niyahah.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..