السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
《JILID II (DUA)》
BAB SHOLAT HARI RAYA IDUL FITRI DAN IDUL ADHA
HADITS KE 48 :
وَعَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ: ( كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لَا يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ ) أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ. وَفِي رِوَايَةٍ مُعَلَّقَةٍ -وَوَصَلَهَا أَحْمَدُ-: وَيَأْكُلُهُنَّ أَفْرَادًا
Anas Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam tidak berangkat (menuju tempat sholat) pada hari raya Fithri, sehingga beliau memakan beberapa buah kurma. Dikeluarkan oleh Bukhari. Dan dalam riwayat mu’allaq (Bukhari) yang bersambung sanadnya menurut Ahmad: Beliau memakannya satu persatu.
MAKNA HADITS :
Rasulullah (s.a.w) adalah seorang pembimbing yang bijaksana dalam setiap
perkataan dan tingkah lakunya. Baginda samasekali tidak memberi ruang kepada
orang melampau dan senantiasa berusaha mematahkan hujah orang yang melewati
batas kewajaran. Baginda senantiasa makan sebelum mengerjakan sholat hari raya
supaya orang banyak tidak mengira bahwa puasa tetap wajib dilaksanakan hingga
sholat hari raya selesai. Baginda ibarat seorang tabib yang mahir dan tahu betul
bahwa puasa dapat melemahkan pandangan mata, sehingga dengan cara itu
baginda memberikan petunjuk untuk menjaganya dengan cara memakan
sesuatu yang manis ketika berbuka, karena memakan sesuatu yang manis dapat
menguatkan dan mencerahkan lagi pandangan mata, dan kekuatan tubuh
kembali seperti semula. Inilah yang diungkapkan oleh Rasulullah (s.a.w) sekaligus mengisyaratkan akan keesaan Allah (s.w.t) dengan cara memakan buah kurma
satu demi satu.
FIQH HADITS :
1. Rasulullah (s.a.w) selalu makan terlebih dahulu sebelum mengerjakan sholat hari raya idul fitri.
2. Disunatkan berbuka dengan memakan buah kurma atau makanan yang
manis, karena makanan yang mengandung zat gula dapat menguatkan pandangan mata sesudah dilemahkan oleh pengaruh puasa.
3. Disunatkan memakan buah kurma satu demi satu, karena itu mengandung
isyarat yang menunjukkan keesaan Allah.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..