السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
BAB SHALAT BERJAMAAH DAN IMAM SHALAT
HADITS KE 345 :
وَعَنْ اِبْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم ( صَلُّوا عَلَى مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا الله, وَصَلُّوا خَلْفَ مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا الله ) رَوَاهُ الدَّارَقُطْنِيُّ بِإِسْنَادٍ ضَعِيفٍ
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sholatkanlah orang yang telah mengucapkan laa ilaaha illallah dan sholatlah di belakang orang yang telah mengucapkan laa ilaaha illallaah.” Riwayat Daruquthni dengan sanad lemah.
MAKNA HADITS :
Memandang tujuan utama sholat jenazah ialah mendo’akan mayat dan memohonkan ampunan baginya, maka setiap orang yang telah mengucapkan dua kalimah syahadat termasuk kaum muslimin. Dengan kata lain, apabila mereka
mati, mereka berhak disholatkan jenazahnya sebagaimana lazimnya kaum muslimin, kecuali dalam keadaan tertentu seperti orang yang mati syahid di medan pertempuran.
Oleh karena sifat adil tidak termasuk syarat untuk membolehkan seseorang
imam sholat dan sahnya sholat, maka dibolehkan sholat sambil bermakmum di belakang orang yang pernah mengucapkan dua kalimah syahadat, sekalipun dia
adalah orang fasik.
FIQH HADITS :
1. Disyariatkan melakukan sholat jenazah bagi mayat kaum muslimin.
2. Barang siapa yang sah sholatnya, maka sah pula menjadi imam sholat.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..