DEWAN PIMPINAN PUSAT
IKATAN ALUMNI BATA-BATA

Surga dan Neraka: Kekal atau Fana?

Surga dan Neraka: Kekal ( Abadi) atau Fana?

Assalamualaikum

Deskripsi Masalah

Dalam surat Al-Qashash ayat 88

كل شيئ هالك إلاوجهه

disebutkan bahwa segala sesuatu akan rusak kecuali Dzat Allah.

Pertanyaannya, apakah surga dan neraka termasuk yang akan rusak

Waalaikumsalam

Jawaban
“Yang dimaksud dengan ‘rusak’ dalam ayat di atas adalah segala sesuatu selain Dzat Allah yang dapat mengalami kerusakan (jâ’iz), sedangkan Dzat Allah tidak dapat mengalami kerusakan.
Ada delapan hal yang dikecualikan dari ayat tersebut, yaitu tidak akan rusak karena tidak dikehendaki rusak oleh Allah. Di antaranya adalah surga dan neraka.
Referensi:
(Hasyiah al-‘Allamah al-Shawkani ‘ala Tafsir al-Jalalain, 3/229-230)

(قَوْلُهُ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلا وَجْهَهُ) أي وكل ما سوى الله تعالى قابل للهلاك وجائز عليه، لأن وجوده ليس ذاتيًا عليه إلى أن قال قيل المراد بالهلاك الإنعدام بالفعل، ويستثنى منه ثمانية أشياء نظهرها السيوطي: ثمانية حكم البقاء يعمها هو العرش والكرسي ونار وجنة من الخلق والباقون في حيز العدم وعجب وأرواح كذلك اللوح والقلم.”

“Dalam kitab Hasyiah al-‘Allamah al-Shawkani pada Tafsir al-Jalalain, jilid 3 halaman 229-230, disebutkan:
(Dan firman Allah Dan setiap sesuatu hancur/rusak ‘Kecuali wajah-Nya’) artinya, dan semua selain Allah SWT dapat mengalami kehancuran dan kerusakan, karena keberadaan mereka tidak bersifat kekal pada diri-Nya. Sampai kemudian disebutkan, yang dimaksud dengan ‘kehancuran’ di sini adalah ketiadaan secara mutlak. Dan dari hal ini, al-Suyuthi menyebutkan delapan hal yang dikecualikan dari kehancuran, yaitu delapan hal yang tetap ada selamanya, yaitu Arsy, Kursi, neraka dan surga yang diciptakan, serta segala sesuatu yang berada di alam ketiadaan, keajaiban, ruh, dan juga Lauh Mahfuz serta Qalam.”
Penjelasan Singkat:
Ayat yang disebutkan dalam teks ini mengisyaratkan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini bersifat fana atau tidak kekal, kecuali Allah SWT. Namun, ada beberapa hal yang dikecualikan dari sifat kefanaan ini, seperti Arsy, Kursi, surga, neraka, dan beberapa hal lainnya.
Penjelasan Lebih Detail:
✅ Hasyiah al-‘Allamah al-Shawkani: Merupakan kitab komentar atau catatan kaki terhadap kitab Tafsir al-Jalalain. Kitab ini ditulis oleh al-‘Allamah al-Shawkani untuk menjelaskan lebih detail beberapa poin yang terdapat dalam Tafsir al-Jalalain.
✅Tafsir al-Jalalain: Adalah kitab tafsir Al-Qur’an yang terkenal dan sering digunakan sebagai rujukan dalam pembelajaran tafsir.
✅Wajah-Nya: Merujuk kepada Allah SWT.
✅ Kehancuran: Maksudnya adalah ketiadaan secara mutlak atau berakhirnya keberadaan sesuatu.
✅Delapan hal yang dikecualikan: Yaitu Arsy, Kursi, neraka, surga, alam ketiadaan, keajaiban, ruh, Lauh Mahfuz, dan Qalam. Hal-hal ini dianggap kekal dan tidak akan pernah mengalami kehancuran.
Kesimpulan:
Ayat yang dijelaskan dalam teks ini menegaskan kekekalan Allah SWT dan kefanaan segala sesuatu selain-Nya. Namun, terdapat beberapa pengecualian yang dianggap kekal karena kehendak Allah SWT. Wallahu a’lam bish-shawab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

#TERKINI

#WARTA

#HUKUM