DEWAN PIMPINAN PUSAT
IKATAN ALUMNI BATA-BATA

Meneguhkan Silaturrahmi, Merawat Barokah: Haul Akbar Masyayikh PP. Mambaul Ulum Bata-Bata oleh DPD IKABA Sampang

Dalam rangka memuliakan para masyayikh dan merawat warisan spiritual yang telah diwariskan oleh para pendiri serta pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, Dewan Pengurus Daerah (DPD) IKABA Sampang akan menggelar Haul Akbar Masyayikh PP. Mambaul Ulum Bata-Bata pada tanggal 28–30 Juni 2025. Acara penuh khidmat dan barokah ini akan berlangsung di GOR Indoor Sampang dan akan melibatkan seluruh elemen keluarga besar IKABA, mulai dari DPP, DPD, DPK, hingga Kordes se-Kabupaten Sampang.

Tiga Hari Penuh Spiritualitas dan Kebersamaan

Haul Akbar ini dirancang untuk menjadi momentum besar dalam mempererat hubungan antaralumni serta merekatkan kembali nilai-nilai keilmuan dan perjuangan pesantren. Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari penuh, dengan berbagai acara yang dikemas secara menarik namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai pesantren.

Di hari pertama dan kedua, kegiatan akan diisi dengan:

– Lomba Qiro’ah Kitab

Dengan menggunakan metode Nubdzatul Bayan, lomba ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi lebih sebagai upaya regenerasi pemahaman keilmuan klasik (turats) yang telah menjadi ciri khas pendidikan di pesantren. Peserta berasal dari santri pondok pesantren yang menggunakan metode nubdzahtul bayan se-Kabupaten Sampang muda yang memiliki semangat tinggi dalam melestarikan tradisi baca kitab.

– Pasar Santri

Kegiatan ini akan menjadi wadah bagi para santri, alumni, maupun masyarakat umum untuk memperkenalkan dan memasarkan produk-produk unggulan santri. Mulai dari makanan khas pesantren, karya tulis, hingga produk UMKM alumni akan turut meramaikan event ini. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya kemandirian ekonomi pesantren yang semakin digalakkan dalam beberapa tahun terakhir.

Puncak Acara: Haul Akbar Masyayikh

Puncak acara akan berlangsung pada tanggal 30 Juni 2025, yang akan menjadi momen paling sakral dan penuh keberkahan. Acara ini akan dihadiri langsung oleh:

  • Para Masyayikh dan Dewan A’wan Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata,
  • Para pengurus pusat dan daerah IKABA dari berbagai tingkatan,
  • Alumni dari berbagai generasi dan daerah, serta ndangan dari berbagai elemen.

Yang istimewa, pada puncak acara ini akan hadir dua tokoh besar dan karismatik untuk memberikan tausiyah keagamaan yang sarat hikmah, yaitu:

🟢 Gus Bahauddin, Kindang, Sarang – Rembang, seorang da’i yang dikenal luas karena kedalaman ilmu dan keteduhan dakwahnya.

🟢 DR. KH. Abdul Ghofur Maimun Zubair, MA, Pengasuh PP. Al-Anwar (Gus Ghofur), ulama muda yang juga dikenal dengan pendekatan dakwah yang menyentuh dan membumi.

Gus Baha diamanahi bedah Kitab Nubdzah Karya RKH. Abd. Majid yang di syarahi olek RKH. Abd. Qodir AMZ.

Sedangkan Gus Ghofur didapuk untuk mengisi kajian dalam bentuk saresehan kealumnian dengan tema “Penguatan prinsip Sam’an wa Tho’atan wa Khidmatan sebagai karakteristik Santri dan Alumni Pondok Pesantren.”

Kehadiran kedua tokoh ini diharapkan mampu mengobarkan semangat keilmuan dan kebangsaan di tengah umat, khususnya di kalangan alumni dan santri yang hadir.

Merawat Spirit Pesantren dalam Bingkai Kebersamaan

Haul ini bukan hanya menjadi ajang mengenang jasa para masyayikh, tetapi juga sebagai sarana rekonsolidasi ukhuwah antaralumni dan warga pesantren. Di tengah arus modernisasi yang kian deras, acara ini menjadi pengingat akan pentingnya merawat tradisi dan menjadikannya fondasi dalam menjawab tantangan zaman.

IKABA, sebagai wadah alumni Bata-Bata, telah menjelma menjadi kekuatan sosial yang produktif dan berdaya. Dengan semangat yang terus dijaga oleh para pengurusnya, IKABA mampu menyatukan alumni dalam bingkai perjuangan moral dan keilmuan, serta terus berkontribusi dalam membangun masyarakat.

Partisipasi dalam bentuk kehadiran, dukungan moral maupun material, adalah bentuk penghormatan kita terhadap para guru dan kiai yang telah membimbing kita dalam perjalanan hidup.

Dengan menghadiri Haul Akbar ini, kita tidak hanya menunaikan adab terhadap guru, tetapi juga memperkuat jalinan spiritual dan sosial yang telah diwariskan secara turun-temurun dari pesantren ke masyarakat.

“Semoga acara ini menjadi wasilah turunnya barokah, terjalinnya silaturrahmi yang kuat, dan tumbuhnya semangat perjuangan dalam bingkai cinta kepada para masyayikh dan pesantren.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

#TERKINI

#WARTA

#HUKUM