DEWAN PIMPINAN PUSAT
IKATAN ALUMNI BATA-BATA

Sejarah terbentuknya Reuni Alumni MA B 2004 PP. Mambaul Ulum Bata-Bata

Gambar (tengah) Alm. RKH. M. Tohir Zain saat menghadiri reuni alumni MA-B 2004

Ikaba.id_ Dalam dinamika kehidupan pesantren yang penuh kesan dan nilai, tak jarang sebuah peristiwa kecil justru memantik lahirnya gerakan besar yang berkelanjutan. Begitulah kisah yang dialami oleh Alumni MA B angkatan 2004 dari Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata. Berawal dari percakapan ringan di media sosial, sebuah ikhtiar sederhana berkembang menjadi gerakan silaturahmi yang memberi warna baru bagi kehidupan alumni dan bahkan memberikan inspirasi besar kepada pesantren itu sendiri.

Awal Mula: Dari Obrolan WhatsApp ke Gerakan Alumni

Sekitar tahun-tahun setelah kelulusan, beberapa alumni MA B 2004 mulai saling terhubung kembali melalui platform WhatsApp. Obrolan santai di grup kecil ini perlahan berubah menjadi wacana serius: bagaimana jika para alumni bertemu secara langsung untuk mengenang masa-masa indah di pesantren dan mempererat kembali tali silaturahmi yang sempat longgar karena kesibukan masing-masing?

Gagasan ini kemudian diwujudkan dalam bentuk pertemuan perdana yang digelar di kediaman salah satu alumni, Fathurahman atau yang akrab disapa paonk yang beralamat di Desa Blumbungan Kec. Larangan Kab. Pamekasan. Acara tersebut terlaksana pada hari Rabu Tgl 05 Syawal 1436 H./20 Agustus 2015 M. Dan dilanjutkan di tahun berikutnya sesuai urutan:
1. Fathorrahman (Blumbungan)
2. Sufyan (Bandaran)
3. Muawwir Ghazali (Omben)
4. Abdullah (Pakong)
5. Syafiuddin (Ambat)
6. H. Utsman (Sumenep Kota)
7. H. Arli (Mapper Propoo)
8. H. Jufri (Akkor)
9. H. Khobir (Camplong)
10. Ali makki (Pakong)
Tanpa ekspektasi besar, acara tersebut dihadiri oleh puluhan teman sekelas. Namun, siapa sangka, pertemuan ini justru menjadi titik tolak penting. Suasana yang hangat dan akrab, dipenuhi dengan canda tawa, cerita nostalgia, serta diskusi keilmuan, membangkitkan kembali semangat kebersamaan yang pernah mereka rasakan semasa mondok. Acara tahun ini dikediaman Ali Makki Musyaffa’ Pakong, yang dilaksanakan pada hari Kamis tgl 04 Syawal 1446 H./04 April 2025 M.

Kebersamaan itu bukan sekadar romantisme masa lalu. Ia menjelma menjadi energi positif yang menyulut inisiatif serupa dari alumni angkatan lain. Reuni MA B 2004 menjadi penyemangat tradisi di lingkungan alumni PP. Mambaul Ulum Bata-Bata.

Mendapat Perhatian Langsung dari Pengasuh Pesantren

Reuni yang awalnya hanya bersifat informal ini mendapatkan perhatian istimewa dari almarhum RKH. Mohammad Tohir Abdul Hamid, pengasuh pesantren. Pada saat itu acara di kediaman H. Utman Sumenep, beliau menyampaikan sebuah kalimat yang membekas di hati para teman-teman se angkatan :

“Alumni O4 ini pernah menyumbang jasa kebangkitan Bata-Bata.”

Berawal dari kegiatan takriran Alfiyah Ibnu Malik oleh teman-teman sekelas di musholla, lalu beliau menyemangati agar dilanjutkan bahkan ikut bergabung dalam acara tersebut, hal ini menjadi salah satu titik balik semangat beliau dalam memperkuat kembali program-program keilmuan di pesantren.

Istiqamah dalam Silaturahmi dan Spiritualitas

Salah satu hal yang patut dicontoh dari Alumni MA B 2004 adalah konsistensi mereka. Hingga kini, mereka senantiasa istiqamah mengadakan reuni tahunan setiap bulan Syawal, tepat setelah hari raya Idul Fitri. Acara yang awalnya hanya menjadi ajang temu kangen itu, kini berkembang menjadi kegiatan yang sarat makna.

Reuni tersebut tak hanya dipenuhi obrolan ringan dan tawa kebersamaan. Di dalamnya selalu disisipkan kegiatan-kegiatan bernilai spiritual: tahlilan, pembacaan Sholawat Syaroful Anam, serta doa bersama untuk para guru, sesepuh pesantren, dan sahabat-sahabat yang telah wafat. Kegiatan tersebut membingkai reuni bukan sekadar sebagai temu fisik, tetapi juga sebagai penyambung ruhaniyah antarsesama alumni.

Lebih dari itu, ada pula agenda sosial yang sangat mulia: pengumpulan dana sukarela dari para peserta reuni yang kemudian disumbangkan kepada pesantren. Bentuk kepedulian ini memperlihatkan bahwa silaturahmi alumni bukan hanya bersifat emosional, tetapi juga produktif dan berkontribusi secara nyata bagi kelangsungan lembaga yang pernah membesarkan mereka.

Penutup

Tradisi reuni alumni bukan hanya tentang bertemu dan mengenang. Di tangan orang-orang yang peduli dan ikhlas, ia bisa menjadi medium silaturahmi, ladang amal, dan sumber inspirasi bagi kemajuan pesantren. Semoga semangat ini terus menyala dan menjadi berkah bagi semuanya—para alumni, para guru, dan pesantren tercinta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

#TERKINI

#WARTA

#HUKUM