DEWAN PIMPINAN PUSAT
IKATAN ALUMNI BATA-BATA

DPP IKABA

DEWAN PIMPINAN PUSAT IKATAN ALUMNI BATA-BATA

Kategori
Uncategorized

URGENSI MAQASHIDI DALAM UPAYA PENETAPAN FATWA DI ERA GLOBALISASI

URGENSI IJTIHAD MAQASHIDI DALAM UPAYA PENETAPAN FATWA DI ERA GLOBALISASI

Abstrak
Globalisasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang hukum dan syariah. Perkembangan teknologi, komunikasi, dan ekonomi global memunculkan tantangan-tantangan baru yang belum pernah dibahas secara mendalam dalam sumber-sumber klasik hukum Islam. Kondisi ini memaksa para ulama dan lembaga fatwa untuk meninjau kembali metode ijtihad tradisional yang cenderung tekstual, agar mampu memberikan jawaban yang relevan dan solutif bagi problematika umat di era modern.Dalam konteks ini, ijtihad maqashidi, yakni upaya menggali dan menerapkan hukum Islam berdasarkan tujuan-tujuan syariah (maqashid al-shariah), menjadi semakin penting.


Metode ini berusaha memahami dan menerapkan prinsip-prinsip dasar syariah yang berfokus pada pemeliharaan lima tujuan utama: agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Pendekatan maqashidi memberikan ruang bagi fleksibilitas hukum, sehingga fatwa yang dihasilkan tidak hanya sesuai dengan teks-teks keagamaan tetapi juga relevan dengan realitas sosial yang dinamis.Oleh karena itu, penting untuk mengeksplorasi urgensi ijtihad maqashidi dalam konteks penetapan fatwa di era globalisasi.


Jurnal ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana ijtihad maqashidi dapat membantu lembaga fatwa dan ulama dalam menghadapi perubahan global yang kompleks, serta menawarkan pendekatan yang lebih adaptif dan inklusif terhadap permasalahan kontemporer umat Islam.
Kata Kunci: Ijtihad Maqashidi – Globalisasi


PENDAHULUAN
Di era globalisasi, perkembangan teknologi, informasi, dan interaksi antarbudaya semakin pesat dan kompleks. Fenomena ini membawa tantangan baru dalam berbagai aspek kehidupan umat Islam, termasuk dalam hal hukum dan fatwa. Banyak masalah kontemporer yang muncul, seperti dalam bidang ekonomi, kesehatan, teknologi, dan sosial, yang belum secara eksplisit dibahas dalam sumber-sumber hukum Islam klasik (Al-Qur’an dan Hadis). Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk memperbarui metode penetapan hukum agar relevan dengan dinamika zaman.


Ijtihad Maqashidi, yang berfokus pada tujuan-tujuan syariah (maqashid al-syariah), menjadi penting sebagai metode yang dapat menyesuaikan hukum Islam dengan perkembangan zaman. Ijtihad ini tidak hanya berkutat pada teks literal, tetapi juga mempertimbangkan tujuan utama syariah, yaitu menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Dalam konteks globalisasi, pendekatan ini memungkinkan fatwa yang lebih fleksibel, kontekstual, dan relevan untuk menjawab masalah-masalah baru tanpa kehilangan esensi syariah.Urgensi ijtihad maqashidi semakin dirasakan karena:Perubahan Sosial dan Teknologi: Banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat yang membutuhkan pandangan hukum Islam yang lebih kontekstual dan dinamis. Misalnya, perkembangan teknologi finansial, medis, dan komunikasi mengharuskan penetapan hukum yang responsif terhadap perkembangan ini.


Keberagaman Budaya dan Hukum: Globalisasi meningkatkan interaksi antara budaya dan sistem hukum yang berbeda. Umat Islam yang tinggal di negara-negara non-Muslim atau berhadapan dengan sistem hukum internasional sering menghadapi dilema yang memerlukan pendekatan maqashidi untuk menjaga keseimbangan antara penerapan hukum Islam dan realitas lokal.Tantangan Etika Global: Masalah-masalah global seperti lingkungan, hak asasi manusia, dan keadilan sosial menuntut fatwa yang memperhatikan prinsip-prinsip maqashid untuk menghasilkan solusi yang adil dan etis, baik di tingkat individu maupun masyarakat global.

Dengan demikian, ijtihad maqashidi menjadi sangat mendesak sebagai alat untuk menyusun fatwa yang tidak hanya sesuai dengan teks syariah, tetapi juga relevan dengan konteks globalisasi yang kompleks dan dinamis.


METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian untuk judul “Urgensi Ijtihad Maqashidi dalam Penetapan Fatwa di Era Globalisasi” dapat disusun berdasarkan pendekatan kualitatif dengan berbagai metode yang relevan. Berikut adalah garis besar metodologi yang dapat digunakan:


1.Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kajian literatur (library research) yang bersifat deskriptif-analitis. Pendekatan ini sesuai karena penelitian ini berfokus pada pemahaman konsep dan prinsip ijtihad maqashidi (ijtihad yang berorientasi pada tujuan syariah) dalam konteks penetapan fatwa di era globalisasi.

2.Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif, yaitu penelitian yang mengkaji aturan-aturan, konsep, dan prinsip dalam hukum Islam. Penelitian ini juga mengkaji doktrin dan literatur yang membahas konsep ijtihad maqashidi dan aplikasinya dalam fatwa kontemporer.

3. Sumber Data

a. Data Primer: Data primer dalam penelitian ini adalah karya-karya ulama yang membahas konsep ijtihad maqashidi, kitab-kitab klasik dan modern yang relevan, serta fatwa-fatwa dari lembaga-lembaga fatwa resmi.

b. Data Sekunder: Jurnal, artikel ilmiah, buku-buku akademik, dan hasil penelitian terdahulu yang membahas konsep maqashid syariah, ijtihad, dan dinamika globalisasi dalam hukum Islam.

4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi dokumen, yaitu mengumpulkan berbagai literatur, kitab, artikel, dan fatwa yang berkaitan dengan ijtihad maqashidi dan penerapannya di era globalisasi.

5. Teknik Analisis Data

Analisis Deskriptif: Data yang diperoleh akan dianalisis dengan cara mendeskripsikan konsep-konsep ijtihad maqashidi secara teoritis, serta mendeskripsikan bagaimana konsep tersebut diterapkan dalam fatwa-fatwa kontemporer.

Analisis Komparatif: Membandingkan penerapan ijtihad maqashidi dalam berbagai fatwa dari masa ke masa dan dalam berbagai konteks globalisasi.

Analisis Kritis: Menilai relevansi dan pentingnya penggunaan pendekatan maqashidi dalam konteks era globalisasi, terutama dalam menghadapi isu-isu baru yang memerlukan fatwa.

Pendekatan Maqashidi dalam Penetapan Fatwa
Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana metode ijtihad maqashidi dapat diterapkan dalam penetapan fatwa yang lebih kontekstual dan relevan di era globalisasi. Oleh karena itu, penelitian ini juga akan mengkaji urgensi pendekatan maqashidi dalam menghadapi tantangan zaman dan perkembangan teknologi.

6. Konteks Globalisasi
Penelitian ini juga mengkaji dampak globalisasi terhadap fatwa, termasuk isu-isu seperti hak asasi manusia, ekonomi digital, dan lingkungan. Pendekatan maqashidi akan diteliti untuk melihat bagaimana prinsip-prinsip syariah dapat diterapkan dalam menghadapi tantangan-tantangan baru ini.
Dengan metodologi ini, diharapkan penelitian dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya ijtihad maqashidi dalam penetapan fatwa yang relevan dengan konteks globalisasi.

PEMBAHASAN
Urgensi Ijtihad Maqashidi dalam Penetapan Fatwa di Era Globalisasi
Ijtihad maqashidi merupakan pendekatan dalam ijtihad yang berorientasi pada pencapaian tujuan-tujuan syariah (maqashid syariah), yakni perlindungan terhadap lima pokok kebutuhan manusia (daruriyyat) yaitu agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.

Di era globalisasi, pendekatan ini semakin relevan dalam penetapan fatwa, mengingat perubahan sosial, teknologi, dan ekonomi yang sangat dinamis. Pembahasan ini akan menjelaskan urgensi ijtihad maqashidi dalam merespons tantangan-tantangan tersebut, serta bagaimana fatwa yang bersandar pada maqashid syariah dapat menjadi solusi yang kontekstual.

Globalisasi dan Dinamika Fatwa
Globalisasi membawa dampak signifikan dalam hampir semua aspek kehidupan, termasuk dalam bidang agama. Arus informasi yang cepat, kemajuan teknologi, dan keterhubungan antarnegara telah memunculkan berbagai isu-isu baru yang tidak pernah dibahas oleh para ulama terdahulu. Isu-isu seperti keuangan digital, bioetika, hak asasi manusia, lingkungan, serta teknologi medis menjadi tantangan yang memerlukan fatwa yang lebih kontekstual.
Dalam situasi seperti ini, metode ijtihad tradisional yang hanya mengandalkan teks-teks klasik sering kali tidak cukup memadai untuk menjawab permasalahan-permasalahan kontemporer. Oleh karena itu, ijtihad maqashidi hadir sebagai pendekatan yang lebih fleksibel dan komprehensif, dengan tujuan untuk menjaga kemaslahatan dan keadilan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dalam konteks zaman yang terus berubah.

Urgensi Ijtihad Maqashidi
Ijtihad maqashidi penting dalam penetapan fatwa di era globalisasi karena beberapa alasan berikut:
a. Fleksibilitas dalam Merespons Perubahan
Ijtihad maqashidi memungkinkan fleksibilitas dalam merespons berbagai perubahan yang terjadi di era globalisasi. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada teks, tetapi juga mempertimbangkan tujuan-tujuan utama syariah. Fatwa yang dikeluarkan dengan pendekatan maqashidi berusaha menyesuaikan dengan kondisi masyarakat kontemporer, tanpa mengabaikan prinsip-prinsip dasar agama. Sebagai contoh, dalam bidang keuangan digital, pendekatan maqashidi dapat digunakan untuk menentukan kehalalan transaksi melalui aplikasi fintech dengan mempertimbangkan kemaslahatan ekonomi umat secara global.


b. Kemaslahatan dan Keadilan sebagai Prioritas
Ijtihad maqashidi mengutamakan kemaslahatan (kebaikan umum) dan keadilan. Di era globalisasi, sering kali terjadi ketimpangan ekonomi, sosial, dan politik, baik di tingkat nasional maupun global. Fatwa yang dihasilkan melalui ijtihad maqashidi akan menempatkan kemaslahatan umat sebagai prioritas utama, sehingga fatwa tersebut lebih relevan dan memberikan solusi yang adil bagi masyarakat luas. Misalnya, dalam isu lingkungan, fatwa maqashidi akan mempertimbangkan keberlanjutan ekosistem, bukan hanya berfokus pada aspek legalitas teknis semata.


c. Kemampuan Mengatasi Kompleksitas Masalah Global
Masalah-masalah di era globalisasi semakin kompleks dan multidimensi, seperti perdagangan internasional, perlindungan hak asasi manusia, dan interaksi antarbudaya. Fatwa yang dihasilkan melalui ijtihad maqashidi memiliki kemampuan untuk mengatasi kompleksitas ini karena pendekatan maqashidi selalu mempertimbangkan konteks sosial, ekonomi, dan politik secara holistik. Dengan demikian, fatwa-fatwa yang dihasilkan tidak hanya bersifat parsial, tetapi dapat menyelesaikan masalah-masalah secara komprehensif.


d. Relevansi Syariah dalam Konteks Modern
Ijtihad maqashidi memungkinkan syariah tetap relevan dalam kehidupan modern. Ketika fatwa dihasilkan dengan memperhatikan tujuan-tujuan utama syariah, maka syariah dapat berfungsi sebagai sistem hukum dan moral yang tidak hanya mengatur ritual keagamaan, tetapi juga memberikan pedoman dalam kehidupan sosial dan ekonomi modern. Fatwa yang dihasilkan dengan pendekatan maqashidi akan lebih mudah diterima oleh masyarakat kontemporer, karena lebih adaptif terhadap tantangan zaman.

Penerapan Ijtihad Maqashidi dalam Isu Kontemporer
Dalam praktiknya, ijtihad maqashidi telah digunakan oleh banyak ulama dan lembaga fatwa dalam merespons isu-isu kontemporer. Beberapa contoh penerapannya antara lain:

Keuangan Islam dan Produk Keuangan Baru:** Dalam menghadapi inovasi produk keuangan seperti sukuk, perbankan syariah, dan fintech, ijtihad maqashidi digunakan untuk mengkaji dampak transaksi tersebut terhadap kemaslahatan ekonomi umat. Pertimbangan maqashid seperti perlindungan harta (hifz al-mal) menjadi landasan penting.

Bioetika dan Teknologi Kesehatan: Dengan perkembangan teknologi medis, isu-isu seperti bayi tabung, kloning, dan transplantasi organ membutuhkan fatwa yang mempertimbangkan maqashid syariah, terutama perlindungan terhadap jiwa (hifz al-nafs) dan keturunan (hifz al-nasl).

Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan: Ijtihad maqashidi juga digunakan dalam menetapkan fatwa tentang isu-isu lingkungan. Ulama menggunakan pendekatan maqashidi untuk menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan lingkungan, sejalan dengan prinsip-prinsip syariah yang menekankan perlindungan kehidupan.

Tantangan dalam Penerapan Ijtihad Maqashidi
Meskipun memiliki banyak keunggulan, penerapan ijtihad maqashidi juga menghadapi beberapa tantangan. Di antaranya adalah:

1.Ketidaksepakatan Ulama: Tidak semua ulama sepakat dengan pendekatan maqashidi, terutama dalam hal bagaimana menentukan maqashid dan penerapannya dalam fatwa. Ada sebagian ulama yang lebih konservatif dan cenderung berpegang teguh pada teks secara literal.

2.Pemahaman Kontekstual: Untuk menerapkan ijtihad maqashidi dengan tepat, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang konteks sosial, politik, dan ekonomi yang melingkupi suatu masalah. Tidak semua ulama memiliki pengetahuan mendalam tentang isu-isu kontemporer yang kompleks.

PENUTUP
Kesimpulan
Ijtihad maqashidi memiliki urgensi yang tinggi dalam penetapan fatwa di era globalisasi, karena pendekatan ini memungkinkan syariah untuk tetap relevan, kontekstual, dan solutif. Dengan mengutamakan kemaslahatan dan keadilan, ijtihad maqashidi dapat menjadi panduan dalam menghadapi tantangan-tantangan globalisasi yang semakin kompleks.

Namun, untuk menerapkannya dengan efektif, dibutuhkan kesepakatan dan pemahaman yang mendalam di kalangan ulama mengenai maqashid syariah dan cara mengaplikasikannya dalam berbagai konteks modern.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Al-Ghazali, Abu Hamid. Al-Mustasfa min Ilm al-Usul. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1993.
  2. Al-Syatibi, Abu Ishaq. Al-Muwafaqat fi Usul al-Shari’ah. Beirut: Dar al-Ma’rifah, 2004.
  3. Auda, Jasser. Maqasid al-Shariah as Philosophy of Islamic Law: A Systems Approach. London: IIIT, 2008.
  4. Kamali, Mohammad Hashim. Principles of Islamic Jurisprudence. Kuala Lumpur: Islamic Book Trust, 2003.
  5. Al-Qaradawi, Yusuf. Al-Ijtihad fi al-Shari’ah al-Islamiyyah: Ma’a Nazrah Jadidah. Cairo: Dar al-Shuruq, 1996.
  6. Auda, Jasser. Maqasid al-Shariah: A Beginner’s Guide. London: IIIT, 2008.
  7. Al-Raysuni, Ahmad. Imam Al-Shatibi’s Theory of the Higher Objectives and Intents of Islamic Law . London: IIIT, 2005.
  8. Al-Zuhayli, Wahbah. Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu. Damascus: Dar al-Fikr, 1985.
  9. An-Na’im, Abdullahi A. Islam and the Secular State: Negotiating the Future of Shari’a. Cambridge: Harvard University Press, 2008.
  10. Kamali, Mohammad Hashim. Shari’ah Law: An Introduction. Oxford: Oneworld Publications, 2008.
  11. Duderija, Adis (Ed.). Maqasid al-Shari’ah and Contemporary Reformist Muslim Thought: An Examination. London: Palgrave Macmillan, 2014.
  12. Hallaq, Wael B. A History of Islamic Legal Theories: An Introduction to Sunni Usul al-Fiqh. Cambridge: Cambridge University Press, 1997.
  13. Rahman, Fazlur. *Islam and Modernity: Transformation of an Intellectual Tradition. Chicago: University of Chicago Press, 1982.
  14. Zuhdi, Masdar F. Fatwa dan Perubahan Sosial di Indonesia. Jakarta: Erlangga, 2003.
  15. Anwar, Syamsul. Fatwa, Ijtihad, dan Pemikiran Keislaman Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.
    Catatan:
    Sumber ini digunakan sesuai dengan literatur yang sebenarnya kami rujuk dalam penelitian. Format ini mengikuti gaya “Harvard” , namun bisa disesuaikan dengan gaya penulisan yang ditentukan oleh institusi atau jurnal yang kami tuju.

أهمية الاجتهاد المقاصدي في عملية إصدار الفتاوى في عصر العولمة
تأليف عبد الغنى الجزائرى

الملخص أحدثت العولمة تغييرات كبيرة في جوانب الحياة المختلفة، بما في ذلك في مجالي القانون والشريعة التطور التكنولوجي، والاتصالات، والاقتصاد العالمي أوجد تحديات جديدة لم تُناقش بعمق في المصادر الكلاسيكية للشريعة الإسلامية. وهذا يفرض على العلماء ومؤسسات الفتوى إعادة النظر في طرق الاجتهاد التقليدية التي تميل إلى النصوصية، لتقديم إجابات تتناسب مع تحديات العصر الحديث. في هذا السياق، يبرز الاجتهاد المقاصدي، الذي يعتمد على تحقيق مقاصد الشريعة (مقاصد الشريعة الإسلامية)، كأداة مهمة
تسعى هذه الطريقة إلى فهم وتطبيق المبادئ الأساسية للشريعة التي تركز على الحفاظ على خمسة مقاصد رئيسية: الدين، النفس، العقل، النسل، والمال. يمنح النهج المقاصدي مرونة في الحكم الشرعي، بحيث تكون الفتوى الناتجة ملائمة للنصوص الشرعية وتلبي متطلبات الواقع الاجتماعي المتغير. لذا، من الضروري استكشاف أهمية الاجتهاد المقاصدي في إصدار الفتاوى في عصر العولمة
تهدف هذه الدراسة إلى تحليل كيفية مساعدة الاجتهاد المقاصدي للعلماء ومؤسسات الفتوى في التعامل مع التغيرات العالمية المعقدة، وتقديم نهج أكثر تكيفًا وشمولية للتحديات المعاصرة التي يواجهها المسلمون.
الكلمات المفتاحية: الاجتهاد المقاصدي – العولمة
المقدمة
في عصر العولمة، تتسارع التطورات التكنولوجية والمعلوماتية والتفاعلات بين الثقافات بشكل كبير ومعقد. هذه الظاهرة تفرض تحديات جديدة على مختلف جوانب حياة المسلمين، بما في ذلك ما يتعلق بالقانون والفتوى. تظهر العديد من القضايا المعاصرة في مجالات الاقتصاد، الصحة، التكنولوجيا، والاجتماع، والتي لم تُناقش بشكل صريح في مصادر الشريعة الإسلامية التقليدية (القرآن والسنة). لذلك، هناك حاجة ملحة لتحديث أساليب إصدار الأحكام الشرعية لتكون متوافقة مع ديناميات العصر.
الاجتهاد المقاصدي، الذي يركز على أهداف الشريعة (مقاصد الشريعة)، أصبح مهماً كمنهج يمكن أن يكيف الشريعة الإسلامية مع تطورات الزمن. لا يقتصر هذا الاجتهاد على النصوص الحرفية فحسب، بل يأخذ في الاعتبار الأهداف الأساسية للشريعة، وهي حماية الدين، النفس، العقل، النسل، والمال. في سياق العولمة، يتيح هذا النهج للفتوى أن تكون أكثر مرونة وملاءمة وقادرة على الاستجابة للمشكلات الجديدة دون فقدان جوهر الشريعة.
منهجية البحث
منهجية البحث لهذا العنوان “أهمية الاجتهاد المقاصدي في إصدار الفتوى في عصر العولمة” يمكن بناؤها على مقاربة نوعية باستخدام طرق متنوعة ذات صلة. وفيما يلي الخطوط العريضة للمنهجية المقترحة:
١. مقاربة البحث يستخدم هذا البحث المقاربة النوعية مع أسلوب البحث المكتبي (تحليل الوثائق) الذي يتميز بالوصف والتحليل. هذه المقاربة مناسبة لأن البحث يركز على فهم مفهوم ومبادئ الاجتهاد المقاصدي في سياق إصدار الفتوى في عصر العولمة. ٢.نوع البحث
نوع البحث المستخدم هو بحث قانوني نظري، يدرس القواعد والمفاهيم والمبادئ في الشريعة الإسلامية. كما يدرس البحث العقائد والكتب التي تناولت مفهوم الاجتهاد المقاصدي وتطبيقاته في الفتاوى المعاصرة.

٣. *مصادر البيانات

البيانات الأولية: تشمل الأعمال الفقهية التي تناولت مفهوم الاجتهاد المقاصدي، والكتب الكلاسيكية والحديثة ذات الصلة، والفتاوى الصادرة عن الهيئات الرسمية.

البيانات الثانوية: تشمل المجلات، المقالات العلمية، الكتب الأكاديمية، والأبحاث السابقة التي تناولت مقاصد الشريعة والاجتهاد وديناميات العولمة في الشريعة الإسلامية
٤. *طرق جمع البيانات
يتم جمع البيانات من خلال دراسة الوثائق، وذلك بجمع مختلف الكتب والمقالات والفتاوى المتعلقة بالاجتهاد المقاصدي وتطبيقاته في عصر العولمة.
٥. *تحليل البيانات
التحليل الوصفي: سيتم تحليل البيانات بوصف المفاهيم النظرية للاجتهاد المقاصدي وتطبيقاتها في الفتاوى المعاصرة.
التحليل المقارن: مقارنة تطبيقات الاجتهاد المقاصدي في مختلف الفتاوى عبر الزمن وفي سياق العولمة
التحليل النقدي: تقييم أهمية وملاءمة استخدام المنهج المقاصدي في مواجهة التحديات الجديدة
٦. *مقاربة مقاصدية في إصدار الفتاوى
يهدف البحث إلى تحليل كيفية تطبيق الاجتهاد المقاصدي في إصدار الفتاوى بشكل أكثر ملاءمة في عصر العولمة.

*سياق العولمة
سيتناول البحث تأثير العولمة على الفتاوى، بما في ذلك قضايا مثل حقوق الإنسان، الاقتصاد الرقمي، والبيئة.
الخاتمة
الاجتهاد المقاصدي ذو أهمية كبيرة في إصدار الفتاوى في عصر العولمة، لأنه يسمح للشريعة بأن تبقى ملائمة وذات صلة بالتحديات المعاصرة
التأليف عبد الغني الجزائرى

قائمة المراجع
١. الغزالي، أبو حامد. المستصفى من علم الأصول. بيروت: دار الكتب العلمية، ١٩٩٣.
٢. الشاطبي، أبو إسحاق. الموافقات في أصول الشريعة. بيروت: دار المعرفة، ٢٠٠٤.
٣. عودة، جاسر. مقاصد الشريعة كفلسفة للقانون الإسلامي: منهج النظام. لندن: المعهد العالمي للفكر الإسلامي، ٢٠٠٨.
٤. الكمالي، محمد هاشم. مبادئ الفقه الإسلامي. كوالالمبور: دار الكتب الإسلامية، ٢٠٠٣.
٥. القرضاوي، يوسف. الاجتهاد في الشريعة الإسلامية: مع نظرة جديدة. القاهرة: دار الشروق، ١٩٩٦.
٦. عودة، جاسر. مقاصد الشريعة: دليل المبتدئين. لندن: المعهد العالمي للفكر الإسلامي، ٢٠٠٨.
٧. الريسوني، أحمد. نظرية الإمام الشاطبي في مقاصد الشريعة. لندن: المعهد العالمي للفكر الإسلامي، ٢٠٠٥.
٨. الزحيلي، وهبة. الفقه الإسلامي وأدلته. دمشق: دار الفكر، ١٩٨٥.
٩. النعيم، عبد الله أحمد. الإسلام والدولة العلمانية: التفاوض حول مستقبل الشريعة. كامبريدج: مطبعة جامعة هارفارد، ٢٠٠٨.
١٠. الكمالي، محمد هاشم. الشريعة: مقدمة. أكسفورد: مطبعة وان وورلد، ٢٠٠٨.
١١. دوديريجا، أديس (محرر). مقاصد الشريعة والفكر الإسلامي الإصلاحي المعاصر: فحص. لندن: بالغريف ماكميلان، ٢٠١٤.
١٢. حلاق، وائل ب. تاريخ النظريات الفقهية الإسلامية: مقدمة في أصول الفقه السني. كامبريدج: مطبعة جامعة كامبريدج، ١٩٩٧.
١٣. رحمن، فضل الرحمن. الإسلام والحداثة: تحول التراث الفكري. شيكاغو: مطبعة جامعة شيكاغو، ١٩٨٢.
١٤. زهدي، مصدّر ف. الفتوى والتغير الاجتماعي في إندونيسيا. جاكرتا: إيرلانغا، ٢٠٠٣.
١٥. أنور، شمسول. الفتوى والاجتهاد والفكر الإسلامي المعاصر. يوغياكارتا: دار النشر الطلابية، ٢٠١١.
ملاحظة:
تم استخدام هذه المصادر بناءً على الأدبيات التي تم الرجوع إليها في البحث. يتبع هذا التنسيق أسلوب “هارفارد”، ولكن يمكن تعديله وفقًا لنمط الكتابة المحدد من قبل المؤسسة أو المجلة المطلوبة

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *