
Assalamu’alaikum kiyai…
Deskripsi masalah.
Ketika saya ( Ahmad Munir al-Ghifari ) shalat berjamaah dimasjid- masjid atau Mushollah dan berma’mum kepada Imam setelah sholat pembukaan dzkirnya ( istighfarnya ) berbeda- beda ” ada yang mengatakan kalima berikut:
” أستغفر الله العظيم لي والدي ولجميع المسلمين والمسلمات و المؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات “
Dan sebagian mengatakan “
أستغفر الله العظيم ألذي لا إله إلا هو الحي القيوم وأتوب إليه “
Dan sebagian ketika berdzikr mengatakan
” اللهم اغفرلي ولوالدي /رب اغفرلي ولوالدي
Pertanyaannya.
- Apa bedanya bacaan.. Astaghfirullahaladzim liwaliwadayya… dengan Robbiyfirli waliwalidayya….kalau di baca apa ada beda atau bagaimana kiyai.
- Apa hasiatnya bagi yang membaca istighfar tersebut..?
Waalaikum salam.
Jawaban:
أستغفر dan إغفر
Sebenarnya kedua kalimat tersebut serupa namun tidak sama, menurut ilmu tatabahasa disebut Murodiful makna ( sama dalam makna tapi beda kalimatnya). Adapun kesamaannya adalah keduannya sama-sama do’a memohonkan ampunan untuk orang tua. Sedangkan ketidak samaannya karena Astaghfirullah shighatnya adalah fi’il mudlore’ sedangkan Ighfir adalah shighatnya atau bentuk kalimatnya adalah fi’il amar, begitu juga dengan kalimat اللهم dan رب serupa tapi tidak sama ketidak samaannya adalah kalimatnya sedangkan kesamaannya keduanya sama menyimpan makna Ya Allah…!!
Adapun yang dimaksud dengan do’a adalah menuntut atau meminta sesuatu dengan syarat dari bawahan keatasan dengan memakai fi’il amar atau fi’il mudlori’ yang menunjukkan pada do’a.
Referensi:
موسوعة النحو والصرف. ص.٣٦٨
الدعاء هو طلب فعل شيئ او الكف عنه بشرط أن يكون من أدنى لأعلى لأنه إن كان من أعلى إلى أدنى فهو امر وإن كان بين متساويين فهو إلتماس ويكون بفعل الأمر الدال على دعاء نحو رب سامحني . وبالفعل المضارع المسبوق بلام الأمر أو ، ب لا، الناهية مع إرادة الدعاء بهما نحو : يارب لتسامحني ولاتخذلني .وبالمصدر النائب عن فعله الدال على دعاء نحو ( سقيا ورعيا) وبالخير المقصود منه الدعاء نحو يوفقني الله أى ليوفقني .. والله أعلم.
Jawaban : No 2
Adapun hasiat atau keistimiwaannya bagi yang membacanya
أستغفر الله العظيم لي والوالدي الخ
Sebanyak 25 kali sehari, maka Allah mencatat baginya sebagai wali diantara banyak walinya Allah.
Didalam tafsir At Thobari, disebutkan,mengenai anjuran bagi kita untuk mohon ampun kepada Allah bagi kita dan bagi kedua orang tua kita.Dan shighot (bentuk lafalnya anjuran bagi kita untuk mohon ampun kepada Allah bagi kita dan bagi kedua orang tua kita) itu tidak ditentukan bentuk lafal tertentu :
وتعطف عليهما بمغفرتك
artinya Dan dimohon hendaklah Engkau,ya Allah,mengasihi terhadap kedua orang tuaku,dengan pengampunanMu kepada kedua orang tuaku.
Jadi lafal
استغفر الله العظيم لي ولوالدي
(astaghfirulloohal adziin lii wa liwaalidayya)
artinya:Aku memohon ampunan kepada Allah yang agung,bagiku dan bagi kedua orang tuaku.
dan lafal
رب اغفر لي ولوالدي
(robbighfirlii waliwaalidayya)
Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, itu hukumnya adalah sama.
Referensi:
(تفسير الطبري)
وأما قوله ( وَقُلْ رَبِّي ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا ) فإنه يقول: ادع الله لوالديك بالرحمة، وقل ربّ ارحمهما، وتعطف عليهما بمغفرتك ورحمتك، كما تعطفا عليّ في صغري، فرحماني وربياني صغيرا، حتى استقللت بنفسي، واستغنيت عنهما.
Referensi:
وصية المصطفى ص ٤
ياعلي: من قال كل يوم خمسة مرات وعشرين
” أستغفر اللله العظيم لي والدي ولجميع المسلمين والمسلمات و المؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات كتبه الله من أوليائه والله أعلم
Wahai Ali :” Barang siapa yang membaca setiap hari 25 kali Astaghfirullahal adhiim liy walidayyah walijamiil muslimin wal muslimat wal mukminiina wal mukminaat al- hayati minum wal amwat maka Allah catat padanya sebagai wali( kekasihnya).