
Assalamualaikum.
Deskripsi masalah.
Katakanlah nama samarannya Hamidatussholihah, dia biasa jualan kaldu kekel sapi setelah dibasuh kememudian dimasak ternyata setelah mau disantap(makan) oleh pembeli katakan Sunartan seorang hobi makan kaldu kekel , ternyata ada sisa darah didalam daging dan tulangnya.
Pertanyaannya.
Bagaimana hukumnya sisa darah pada daging dan tulang sebagaimana deskripsi?
Waalaikum salam
Jawaban.
Hukumnya darah yang tersisa dalam daging dan tulang saat dimasak ada dua pendapat.
Pertama: Suci karena kejadiaan tersebut pernah terjadi pada zaman Rosululloh SAW ketika siti A’isyah memasak daging dalam panci lalu muncullah warna kuning-kuning dari darah, namun pada waktu itu Rosulullah SAW tidak mencegahnya bahkan Nabi Muhammad SAW memakannya.
Kedua : Hukumnya dima’fu ‘anhu (dimaafkan) dengan pertimbangan karena darah tersebut merupakan darah yang mengalir hanya saja tidak mengalir karena sedikit.Dengan demikian maka dari dua pendapat ada titik persamaan yakni sama sama menghukumi boleh dikonsumsi ( dimakan) Wallahu A’lamubisshowab.
( مغنى المحتاج ص112 جز 1)
واما الدم الباقى على اللحم وعظامه فقيل أنه طاهر وهو قضية كلام المصنف في المجموع وجرى عليه السبكى ويدل له من السنة قول عائشة رضى الله عنها ” كنا نطبخ البرمة على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم تعلوها للصفرة من الدم فنأكل ” وظاهر كلام الحليمى وجماعة أنه نجس معفو عنه وهذا هو الظاهر لأنه دم مسفوح وان لم يسل لقلته ولاينافيه ما تقدم من السنة.