HUKUMNYA KHAMR, DAN NARKOBA DAN AKIBAT BAGI PEMINUMNYA

Assalamualaikum wr wb kiai ustadz.

RUMUSAN MASALAH

Khamr adalah minuman yang memabukan. Khamr bisa dihasilkan dari setiap cairan perahan buah atau suatu bahan makanan yang mengandung gula kemudian di fermentasi. fermentasi alkohol adalah proses biologi di mana gula seperti glukosa, fruktosa di ubah menjadi energi seluler dan juga menghasilkan etanol karbon dioksida. Proses fermentasi ini biasanya memakan waktu sampai 60 jam, yang mana setiap 12 jam sekali dilakukan pengujian terhadap kadar alkohol, PH dan produksi gas. sampai menghasilkan alkohol.

Pertanyaan:
a. Sampai batas manakah kadar alkohol suatu minuman yang difermentasi sehingga dinamakan khamr?
b. Ada minuman yang bermerek bintang dengan kadar 0% apakah masih halal? Karena seperti yang diketahui merk tersebut adalah penghasil khamr, begitu juga soju minuman khas korea ada yg di labeli halal padahal sama saja minuman berfermentasi

Mohon penjelas jawaban tentang khamr atau alkohol sesuatu minuman yang direfentasi sehingga dinamakan khamr. Syukuran .๐Ÿ™๐Ÿป

(JPPPM Tegal)

Waalaikum salam.

Kaum muslim khususnya penanya yang dirahmati Allah SWT.

Sebelumnya penting kami jelaskan hal-hal yang berkaitan sebaikamana pertanyaan dalam deskripsi.

MAKANAN DAN MINUMAN

Semenjak dahulu masyarakat didunia ini memiliki cara pandang yang beragam menyangkut apa yang mereka makan dan minum ; menyangkut apa yang dilarang dan apa yang diperbolehkan terutama menyangkut daging binatang. Sedangkan makanan dan minuman yang berasal dari tumbuh-tumbuhan , perbedaan yang terjadi diantara mereka tidaklah begitu banyak .Islam tidaklah mengharamkannya selain makanan dan minuman yang telah berubah menjadi khamr, baik adanya berasal dari anggur, kurma, gandum atau bahan-bahan lainnya .Selain itu, Islam mengharamkan sesuatu yang menyebabkan mabuk, tidak berdaya, dan semua yang merusak tubuh sebagaimana yang akan kami jelaskan sebagai berikut.

1๏ธโƒฃ. NARKOBA ATAU NAPZA

Pandangan Islam NARKOBA atau NAPZA .
Para Ulama sepakat hanya mengkonsumsi Narkoba kecuali keadaan darurat dan untuk keperluan medis.Itupun harus dilakukan oleh ahlinya.Fatwa MUI 10 Februari 1976 menyatakan haram hukumnya menyalahkan gunakan Narkotika dan semacamnya, yang membawa kemudhoratan yang mengakibatkan rusaknya mental fisiknya seseorang serta terancamnya keamanan masyarakat dan ketahanan Nasional.

Meskipun Istilah Narkoba tidak ditemui secara eksplisit dalam dalil nakli akan tetapi Nash mengatur secara jelas dan tegas prinsip-prinsip dasar yang dapat dijadikan acuan dalam menemukan dalil pendukung berkaitan dengan permasalahan Narkoba. Dalil-dalil tersebut berkaitan dengan khomr.

2๏ธโƒฃ KHAMR.

Secara etemologi, khomr berasal dari kata khamara yang artinya adalah menutup dan menutupi .Maksud menutupi adalah bahwa khamr dapat menutup akal pikiran dan logika seseorang bagi yang meminumnya atau mengkonsumsinya.

Sedangkan menurut istilah /terminologi. Al-Isfihani menjelaskan khamr berarti minuman yang dapat menutup akal atau memabukkan, baik orang yang meminumnya itu mabuk ataupun tidak.Jadi minuman yang memabukkan itu disebut khamr karena ia dapat menutup akal manusia.

Menurut Syaikh Yusuf al-Qardhawiy Rahimahullah, Khamr adalah materi yang zat alkohol yang menjadikan penyantapnya mabuk. Untuk semakin memperjelas sesuatu yang sudah jelas itu, maka kami akan menyebutkan mudharatnya bagi seseorang, baik bagi akal pikiran maupun fisiknya, juga bagi kehidupan dunia maupun agamanya. Kami juga akan menjelaskan bahayanya bagi keluarga, yang meliputi istri dan anak-anak harus dilindungi darinya.Selain itu, kami juga akan menjelaskan bagaimana khamr mengancam akhlak, moral, dan materi banyak bangsa.
Seorang peneliti mengatakan bahwa tidak ada malapetaka yang paling berat bagi umat manusia dibandingkan malapetaka yang disebabkan oleh khamr. Kalau sekiranya terhadap para penderita penyakit gila dan penyakit syaraf diberbagai rumah sakit didunia ini, yang disebabkan oleh penyakit khamr; terhadap mereka yang bunuh diri atau membunuh orang lain akibat khamr; terhadap mereka yang mengeluhkan syaraf, pencernaan , dan usus akibat khamr; terhadap mereka yang mencampakkan dalam kepailitan akibat khamr; terhadap mereka yang kehilangan seluruh miliknya akibat khamr; maka perlu dilakukan sensus terhadap mereka semua, atau sebagian saja, tentu didapatkan angka yang pantastik.Kita akan mendapati bahwa semua peringatan menjadi tidak sebanding atau sangat kecil artinya baginya. Bangsa Arab dahulu dimasa Jahiliyah, sangat suka dengan khamr, bahkan membanggakannya .Hal ini dapat kita lihat dari bahasa mereka. Setidaknya mereka memberi nama benda yang satu ini dengan seratus nama. Dalam berbagai syair mereka melukiskan kenikmatannya, wadahnya, forumnya dan macam-macam jenisnya. Setelah Islam datang mendidik mereka dengan sistem pendidikan yang arif dan bijaksana. Pengharamannya dilakukan secara bertahap. Pertama-tama mereka melarang shalat dalam kondisi mabuk, kemudian menerangkan bahwa dosanya lebih bersar dibandingkan dari manfaatnya kemudian Allah SWT menurunkan sebuah ayat yang lengkap dan qothiy dalam surat al-maidah. ayat : 90-91 . Artinya;” Wahai orang-orang yang beriman ,sesungguhnya minuman khamr, berjudi, ( berkorban untuk ) berhala, mengundi nasib dengan panah , adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu sekalian mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kalian lantaran ( meminum ) khamr dan berjudi itu dan menghalangi kalian dari mengingat Allah dan shalat, maka apakah kamu sekalian berhenti ( dari mengerjakan pekerjaan itu) Qs. Al-Maidah :90-91.
Pada dua ayat diatas, Allah SWT, secara tegas menyatakan diharamkannya khamr dan judi .Sebuah pertanyaan yang tegas dan keras, karena menyejajarkannya dengan kegiatan memberi sesajin kepada berhala dan mengundi nasib dengan anak panah.Bahkan menamakan ya sebagai rijsun.Suatu kata yang didalam Al-Qurโ€™an hanya dipakai untuk hal-hal yang sangat keji dan sangat buruk, jorok, dan kotor.Juga menganggapnya sebagai perbuatan syaitan, padahal sebagai mana kita fahami perbuatan syaitan hanyalah kekejian dan kemungkaran belaka.Allah SWT meminta agar kedua hal tersebut dijauhi dan dengan menjauhinya akan mendapatkan jalan keberuntungan. Dan juga disebutkan dampak sosialnya , yaitu memutuskan hubungan silaturahmi , menimbulkan permusuhan dan kebencian. Secara rupiah juga menghalangi seseorang dari kewajiban- kewajiban agama, seperti Dzikir dan shalat. Selanjutnya dengan gaya penuturan yang sangat tepat berupa pertanyaan Allah SWT meminta mereka berhenti dari perbuatan itu,maka apakah kalian berhenti ( dari berbuatannya). Jawaban kaum orang mukmin terhadap pernyataan yang sangat jelas dan tegas itu tidak lain adalah ” Kami telah berhenti Wahai Rabbiy Kami telah berhenti Wahai Rabbiy. Apa yang mereka lakukan setelah turunnya ayat ini sungguh menakjubkan. Salah seorang diantaranya tengah memegang gelas minuman, ia telah meminum sebagian isinya. Saat ia menghabiskan sisanya, terdengarlah ayat itu dibacakan. Serta merta ia campakkan gelas itu dari bibirnya dan ditumpahkannya isinya ketanah. Banyak Negara yang telah menyadari bahanya khamr terhadap individu , keluarga dan masyarakat bahkan negara. Diantara negara itu berusaha melanggarnya dengan kekuatan undang- undang dan militer. Semisal Amerika namun gagal total.Jusru Islamlah satu-satunya sistem yang berhasil secara gilang gemilang memerangi dan memberagusnya.
Tokoh-Tokoh gereja berselisih pendapat tentang sikap pengikut nasrani terhadap khamr. Mereka berpedoman ” Kalau sekiranya pernyataan ini benar, dan sedikit khamr benar-benar baik bagi pencernaan tentu yang sedikit itu wajib dihindari .Karena khamr yang sedikit itu akan menghantarkan kepada yang banyak .Gelas pertama akan merangsang kehadiran gelas berikutnya, dan demikian seterusnya sehingga menimbulkan kecanduan.
Sangat berbeda dengan Islam ia menunjukkan sikap sangat jelas dan tegas menyangkut khamr dan semua hal yang mengantarkan kepada praktek mengkonsumsinya.

โœ… Setiap yang memabukkan adalah khamr.

Tentang ini, yang pertama telah dijelaskan oleh Nabi SAW bukan melihat terlebih dahulu kepada materi yang digunakan membuat khamr justru beliau melihat kepada pengaruh yang ditimbulkan yaitu ” memabukkan “Apapun nama dan merek-mereknya kalau ia memiliki daya memabukkan itulah khamr dengan bahan apapun ia dibuat. Atas dasar ini Bir dan sejenisnya hukumnya haram. Nabi pernah ditanya tentang beberapa minuman yang dibuat dari madu atau biji-bijian dan gandum yang difermentasikan hingga menjadi minuman keras .Nabi yang telah dikaruniai Jawamiul kalim ( kata- kata bernas yang mencakup ) itu menjawab dengan singkat dan padat.

ูƒู„ ู…ุณูƒุฑ ุฎู…ุฑ ูˆูƒู„ ุฎู…ุฑ ุญุฑุงู…

setiap yang memabukkan adalah khmar dan setiap khamr adalah haram. Dari atas mimbar Rasulullah SAW, Umar bin Khathob ra menegaskan.

ุงู„ุฎู…ุฑ ู…ุงุฎุงู…ุฑ ุงู„ุนู‚ู„

Khamr ada sesuatu yang menutupi akal pikiran.

โœ….Sedikit dari sesuatu jika banyak memabukkan

Untuk kesekian kalinya Islam bersikap tegas .Yaitu ketika mereka tidak mempedulikan, sedikit atau banyaknya khamr yang diminum .Berapapun kadarnya , khamr menjadikan seseorang bakal tergelincir lalu jatuh tersungkur dan tidak tergolong karena itulah Rasulullah bersabda:

ู…ุงุฃุณูƒุฑูƒุซูŠุฑู‡ ูู‚ู„ูŠู„ู‡ ุญุฑุงู…

sesuatu yang banyaknya memabukkan maka sediknya hukumnya haram.

ู…ุงุฃุณูƒุฑ ุงู„ูุฑู‚ ู…ู†ู‡ ูู…ู„ุฆ ุงู„ูƒู ู…ู†ู‡ ุญุฑุงู…

Sesuatu yang satu Faroqnya memabukkan maka setakaran telapak tangan pun haram.

Faraq adalah takaran seukuran 16 kati , 1 kati Irak 407,5 gram.

Dari sinilah bahwa dalam Islam tidak ada batasan dan berapapun kadar alkohol yang berasal dari khamr jika sudah bernama khamr maka sedikit atau banyak meminunya hukumnya haram.

โœ… Bisnis Khamr .

Nabi Muhammad SAW tidak hanya mengharamkan minum khamr dalam jumlah yang banyak atau sedikit .Lebih dari itu, beliau juga mengharamkan bisnis khamr sekalipun dengan non Muslim karena itu tidak diperbolehkan atau tidak dihalalkan bagi seorang muslim melakukan kegiatan ekspor-impor khamr memiliki kios untuk jual belinya atau bekerja ditempat ituโ€ฆโ€ฆโ€ฆ. โ€ฆ.

โœ… Seorang muslim tidak boleh memberi hadiah berupa khamr

Apabila menjual dan memakan hasil penjual khamr adalah haram bagi muslim maka memberi hadiahpun berupa khamr hukumnya haram baik diberikannya kepada orang Yahudi, Nasrani atau kepada siapapun saja.

Berikut kami jelaskan jenis NAPZA yang disalah gunakan.

1๏ธโƒฃ.NARKOTIKA..

Khamr adalah sesuatu yang menghkamr ( menutupi) akal Kata-kata yang bernas yang dikatakan Umar bin Khatthab ra dari membar Nabi SAW. Itu memberikan batasan yang tegas tentang khamr. Hal ini penting untuk diungkapkan sehingga tidak banyak memunculkan pertanyaan dan keraguan .Bahwa segala sesuatu yang mengganggu akal pikiran dengan mengeluarkan dari tabiat aslinya sebagai salah satu unsur manusia yang bisa membedakan baik dan buruk.Khamr diharamkan Allah dan Rasulnya hingga hari kiamat. Termasuk diantaranya bahan-bahan yang kini dikenal dengan Nama Narkotika , baik dalam bentuk ganja, Kokain, apium sejenisnya. Pengaruh bahan-bahan tersebut bagi pengguna sangat dikenal, misalnya ia mempengaruhi akal pikiran dalam melihat berbagai fenomena, yang jauh menjadi dekat dan yang dekat menjadi jauh , mengingkari realitas , menghayal yang bukan-bukan , dan melayang- layang dialam mimpi.Mimang itulah yang diinginkan para pencandunya .Mereka ingin melupakan dirinya sendiri, agamanya dan dunianya untuk kemudian tenggelam dialam khayal.( Syaikh Yusuf Al-Qardhwi: Halal dan Haram; 73 ).
Narkotika menurut Undang- Undang RI no.22 tahun 1997 tentang Narkotika adalah Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang menyebabkan penurunan sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan .
2๏ธโƒฃ.PSIKOTROPIKA Menurut UU.RI no.5 tahun 1997 tentang Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah atau sistentis bukan Narkoba yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
3๏ธโƒฃ.ZAT ADIKTIF LAIN.
Yang dimaksud dengan zat Adiktif lain disini adalah bahan / zat yang berpengaruh Psioaktif diluar yang disebut Narkotika dan Psikotropika yang meliputi:
1๏ธโƒฃ.Minuman Beralkohol
Mengandung etanoletilalkohol,yang berpengaruh menekan susunan syaraf pusat, dan sering menjadi bagian kehidupan manusia sehari-hari dalam kebudayaan tertentu atau psikotropika, memperkuat pengaruh obat/zat dalam tubuh manusia.
Ada 3 golongan minuman beralkohol yaitu:
โœ”๏ธGolongan A : Kadar etanol 1-5% ( Bir)
โœ”๏ธGolongan B: Kadar etanol 5-20% (berbagai jenis minuman anggur).
โœ”๏ธGolongan C: Kadar etanol 20-45%( Whiskey,Vodca TKW, Manson House, John Walker, Kambut).
Fatwa MUI
, sebagaimana dunia kedokteran, sudah mengenal pengambilan keputusan berbasis bukti (evidence-based fatwa). Hal ini menjadi kelebihan fatwa yang diambil MUI, sehingga sertifikasi halal MUI beserta standar kehalalan HAS23000 (yang diambil dari fatwa) menjadi acuan lembaga sertifikasi halal lain di dunia. Hal ini bisa dilihat salah satunya dalam fatwa penentuan kadar etanol produk yang dapat disertifikasi halal oleh MUI.

Etanol merupakan salah satu senyawaan alkohol yang mempunyai rumus kimia C2H5OH. Secara alami etanol terdapat pada buah matang, seperti durian, nanas, jeruk, dan lainnya. Secara komersial, etanol diperoleh dari hasil sintetik dan fermentasi. Etanol sintetik dibuat dari bahan petrokimia melalui proses hidrasi etilena, sedangkan etanol hasil fermentasi dibuat dari bahan nabati yang mengandung pati atau gula dengan bantuan ragi (Saccharomyces cerevisiae). Hasil fermentasi bahan nabati tersebut tidak hanya menghasilkan etanol, namun juga senyawa alkohol lain sehingga perlu dilakukan proses pemisahan etanol dengan cara distilasi.
Lalu, etanol seperti apa yang boleh digunakan untuk produk yang akan disertifikasi halal MUI? Di dunia industri, etanol banyak digunakan dalam proses produksi seperti sebagai bahan pelarut dan pengekstrak maupun sebagai bahan sanitasi. Fatwa MUI terbaru No. 10 Tahun 2018 tentang Produk Makanan dan Minuman yang Mengandung Alkohol/Etanol menyebutkan bahwa hanya etanol yang berasal dari khamr yang tidak bisa digunakan untuk produk halal karena bersifat haram dan najis. Jika tidak berasal dari industri khamr, etanol jenis lain boleh digunakan dengan batasan yang sudah diatur pada fatwa tersebut. Misalnya, etanol sintetik ataupun hasil industri fermentasi non-khamr.

Selain hal di atas, setidaknya ada beberapa hal baru yang tertuang dalam fatwa ini. Pertama, kandungan etanol pada produk akhir makanan tidak dibatasi selama secara medis tidak membahayakan. Kedua, kadar etanol pada produk akhir minuman ditoleransi kurang dari 0,5% asalkan secara medis tidak membahayakan. Ketiga, kadar etanol untuk produk antara (intermediate product) seperti flavor dan bumbu tidak dibatasi, selama penggunaannya pada produk akhir sesuai dengan ketentuan pertama dan kedua. Tentunya persyaratan tidak membahayakan ini untuk produk retail sudah dievaluasi oleh BPOM pemberian izin edar produk. Aturan terbaru ini merubah arahan fatwa MUI sebelumnya yang tidak mentolerir kandungan etanol pada makanan dan minuman siap konsumsi.Lantas hal apa yang mendasari Fatwa MUI dalam memberikan batasan kandungan etanol dalam minuman? Ternyata, jawabannya adalah riset. Setiap sertifikasi halal yang dikeluarkan MUI didasarkan atas fatwa yang dapat dipertanggungjawabkan secara syarโ€™i dan ilmiah. Beberapa ahli sains sudah lama bertanya mengenai tidak ditolerirnya kandungan etanol. Padahal banyak buah dan produk olahannya yang secara alami mengandung etanol dan tidak pernah menyebabkan mabuk. Dengan demikian maka alkohol yang masuk pada Kategori khamr adalah minuman yang mengandung etanol (C2H5OH) lebih dari 0,5%. Sedangkan penggunaan alkohol atau etanol hasil sintesis kimiawi (dari petrokimia) ataupun hasil industri fermentasi non khamr untuk bahan minuman hukumnya mubah, apabila secara medis tidak membahayakan dan selama kadarnya pada produk siap konsumsi kurang dari 0,5%.
Agar memastikan produk yang berbahan dasar alkohol seperti obat-obatan dan minuman terjamin halal, label halal memiliki peran penting baik bagi produsen dan konsumen. Salah satu peran penting bagi produsen adalah meningkatkan rasa percaya dan puas bagi konsumen, sedangkan bagi konsumen terlindunginya konsumen muslim dari barang yang tidak halal.
2๏ธโƒฃ.Inhalansia ( gas yang dihirup) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupasenyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, Kantor dan sebagai pelumas mesin .
3๏ธโƒฃ.Tembakau: Pemakaian tembakau yang mengandung Nikotin sangat luas dimasyaralat .Pada upaya penanggulangan NAPZA dimasyarat pemakaian rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalah- gunaan NAPZA lain yang lebih berbahaya. Dikutip (Modul pelaksanaan tugas Penyuluh Agama Islam Direktorat Penerangan Agama Islam Kementrian Agam th.2019) hal :323-332.

Kesimpulan sebagai jawaban alkohol yang masuk pada Kategori khamr adalah minuman yang mengandung etanol (C2H5OH) lebih dari 0,5%. Sedangkan penggunaan alkohol atau etanol hasil sintesis kimiawi (dari petrokimia) ataupun hasil industri fermentasi non khamr untuk bahan minuman hukumnya mubah, apabila secara medis tidak membahayakan dan selama kadarnya pada produk siap konsumsi kurang dari 0,5%.
Agar memastikan produk yang berbahan dasar alkohol seperti obat-obatan dan minuman terjamin halal, label halal memiliki peran penting baik bagi produsen dan konsumen. Salah satu peran penting bagi produsen adalah meningkatkan rasa percaya dan puas bagi konsumen, sedangkan bagi konsumen terlindunginya konsumen muslim dari barang yang tidak halal. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat keterangan dalam kitab berikut:

ูƒุชุงุจ ุงู„ุญู„ุงู„ ูˆุงู„ุญุฑุงู… ู„ู„ุดูŠุฎ ูŠูˆุณู ุงู„ู‚ุฑุถูˆู‰ .ุต ูคูก- ูงูฃ

ูู‰ ุงู„ุฃุทุนู…ุฉ ูˆุงู„ุฃุดุฑุจุฉ .
ุฅุฎุชู„ูุช ุงู„ุฃู…ู… ูˆุงู„ุดุนูˆุจ ู…ู† ู‚ุฏูŠู… ูู‰ ุฃู…ุฑู…ุงูŠุฃูƒู„ูˆู† ูˆู…ุงูŠุดุฑุจูˆู† ุŒ ูˆู„ุงูŠุฌูˆุฒ ู„ู‡ู… ูˆู…ุงู„ุงูŠุฌูˆุฒุŒ ูˆุจุฎุงุตุฉ ูู‰ ุงู„ุฃุทุนู…ุฉ ูˆุงู„ุญูŠูˆุงู†ูŠุฉ .ูˆุฃู…ุงุงู„ุฃุทุนู…ุฉ ูˆุงู„ุฃุดุฑุจุฉ ุงู„ู†ุจุงุชูŠุฉ ู„ู… ูŠุนุฑู ู„ู„ุจุดุฑ ุฎู„ุงู ูƒุซูŠุฑ ูู‰ ุดุฃู†ู‡ุง ู„ู… ูŠุญุฑู… ุงู„ุฅุณู„ุงู… ู…ู†ู‡ุง ุฅู„ุง ู…ุงุตุงุฑุง ุฎู…ุฑุง ุณูˆุงุก ุฅุชุฎุฐ ู…ู† ุนู†ุจ ุฃูˆ ุชู…ุฑ ุฃูˆุดุนูŠุฑ ุฃูˆ ุฃู‰ ู…ุงุฏุฉ ุฃุฎุฑู‰ ู…ุงุฏู…ุช ู‚ุฏ ุชุฎู…ุฑุช ูˆูƒุฐู„ูƒ ุญุฑู… ู…ุงูŠุญุฏุซ ุงู„ุฎุฏุฑ ูˆุงู„ูุชูˆุฑ ูˆูƒู„ ู…ุงูŠุถุฑ ุงู„ุฌุณุฏ ูƒู…ุง ุณู†ุจูŠู† ุจุนุฏ

…………………..

ุงู„ุฎู…ุฑ

ุงู„ุฎู…ุฑ ู‡ูŠ ุชู„ูƒ ุงู„ู…ุงุฏุฉ ุงู„ูƒุญูˆู„ูŠุฉ ุงู„ุชู‰ ุชุญุฏุซ ุงู„ุฅุณูƒุงุฑ. ูˆู…ู† ุชูˆุถูŠุญ ุงู„ูˆุงุถุญ ุฃู† ู†ุฐูƒุฑ ุถุฑุฑู‡ุง ุนู„ู‰ ุงู„ูุฑุฏ ูู‰ ุนู‚ู„ู‡ ูˆุฌุณุฏู‡ุŒ ูˆุฏูŠู†ู‡ ูˆุฏู†ูŠุงู‡ ุฃูˆ ู†ุจูŠู† ุฎุทุฑู‡ุง ุนู„ู‰ ุงู„ุฃุณุฑุฉ ู…ู† ุญูŠุซ ุฑุนุงูŠุชู‡ุง ุŒ ูˆุงู„ู‚ูŠุงู… ุนู„ู‰ ุดุฆูˆู†ู‡ุง ุฒูˆุฌุฉ ุฃูˆ ุฃูˆู„ุงุฏุง ุŒ ุฃูˆ ู†ุดุฑุญ ุชู‡ุฏูŠุฏู‡ุง ู„ู„ุฌู…ุงุนุงุช ูˆุงู„ุดุนูˆุจ ูู‰ ูƒูŠุงู†ู‡ุง ุงู„ุฑูˆุญู‰ ูˆุงู„ู…ุงุฏู‰ ุงู„ุฎู„ู‚ู‰ . ูˆุจุญู‚ ู…ุงู‚ุงู„ู‡ ุฃุญุฏ ุงู„ุจุงุญุซูŠู†: ุฅู† ุงู„ุฅู†ุณุงู† ู„ู… ูŠุตุจ ุจุถุฑุจุฉ ุฃุดุฏ ู…ู† ุถุฑุจุฉ ุงู„ุฎู…ุฑ ุŒ ูˆู„ูˆ ุนู…ู„ ุฅุญุตุงุก ุนุงู… ุนู…ู† ูู‰ ู…ุณุชุดููŠุงุช ุงู„ุนุงู„ู… ู…ู† ุงู„ู…ุตุงุจูŠู† ุจุงู„ุฌู†ูˆู† ูˆุงู„ุฃู…ุฑุงุถ ุงู„ุนุถุงู„ ุจุณุจุจ ุงู„ุฎู…ุฑ ุŒ ูˆุนู…ู† ุฅู†ุชุญุฑ ุฃูˆู‚ุชู„ ุบูŠุฑู‡ ุจุณุจุจ ุงู„ุฎู…ุฑ ุŒ ูˆุนู…ู† ูŠุดูƒูˆู† ูู‰ ุงู„ุนุงู„ู… ู…ู† ุขู„ุงู… ุนุตุจูŠุฉ ูˆู…ุนุฏูŠุฉ ูˆู…ุนูˆูŠุฉ ุจุณุจุจ ุงู„ุฎู…ุฑ ุŒ ูˆุนู…ู† ุฃูˆุฑุฏ ู†ูุณู‡ ู…ูˆุงุฑุฏ ุงู„ุฅูู„ุงุณ ุจุณุจุจ ุงู„ุฎู…ุฑ ูˆุนู…ู† ุชุฌุฑุฏ ู…ู† ุฃู…ู„ุงูƒู‡ ุจูŠุนุง ุฃูˆ ุบุดุง ุจุณุจุจ ุงู„ุฎู…ุฑ ุŒ ู„ูˆ ุนู…ู„ ุฅุญุตุงุก ุจุฐุงู„ูƒ ุฃูˆ ุจุจุนุถู‡ ู„ุจู„ุบ ุญุฏุง ู‡ุงุฆู„ุง ู†ุฌุฏ ูƒู„ ู†ุต ุจุฅุฒุงุฆู‡ ุตุบูŠุฑุง .ูˆู‚ุฏ ูƒุงู† ุงู„ุนุฑุจ ูู‰ ุฌุงู‡ู„ูŠุชู‡ู… ู…ูˆู„ุนูŠู† ุจุดุฑุจู‡ุง ูˆุงู„ู…ู†ุงุฏู…ุฉ ุนู„ูŠู‡ุง ุŒ ุธู‡ุฑ ุฐู„ูƒ ูู‰ ู„ุบุชู‡ู… ุŒ ูุฌุนู„ูˆุง ู„ู‡ุง ู†ุญูˆุง ู…ู† ู…ุงุฆุฉ ุงุณู… ุŒ ูˆูู‰ ุดุนุฑู‡ู… ููˆุตููˆู‡ุงุŒ ูˆุฃู‚ุฏุงุญู‡ุง ูˆู…ุฌุงู„ุณู‡ุง ูˆุงู†ูˆุงุนู‡ุง: ูู„ู…ุง ุฌุงุก ุงู„ุฅุณู„ุงู… ุฃุฎุฐู‡ู… ูŠู…ู†ู‡ุฌ ุชุฑุจูˆู‰ ุญูƒูŠู…ุŒ ูุชุฏุฑุฌ ู…ุนู‡ู… ูู‰ ุชุญุฑูŠู…ู‡ุงุŒ ูุจูŠู† ู„ู‡ู… ุฃูˆู„ุง ุฃู† ุฅุซู…ู‡ุง ุฃูƒุจุฑ ู…ู† ู†ูุนู‡ุง ุŒ ุซู… ู…ู†ุนู‡ู… ู…ู† ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆู‡ู… ุณูƒุงุฑู‰ ุŒ ุซู… ุฃู†ุฒู„ ุณุจุญุงู†ู‡ ุงู„ุขูŠุฉ ุงู„ุฌุงู…ุนุฉ ุงู„ู‚ุงุทุนุฉ ูู‰ ุณูˆุฑุฉ ุงู„ู…ุงุฆุฏุฉ : ูŠุงุฃูŠู‡ุงุงู„ุฐูŠู† ุขู…ู†ูˆุง ุฅู†ู…ุง ุงู„ุฎู…ุฑ ูˆุงู„ู…ูŠุณุฑ ูˆุงู„ุฃู†ุตุงุจ ูˆุงู„ุฃุฒู„ุงู… ุฑุฌุฒ ู…ู† ุนู…ู„ ุงู„ุดูŠุทุงู† ูุงุฌุชู†ุจูˆู‡ ู„ุนู„ูƒู… ุชูู„ุญูˆู†
ุฅู†ู…ุงูŠุฑูŠุฏ ุงู„ุดูŠุทุงู† ุฃู† ูŠูˆู‚ุน ุจูŠู†ูƒู… ุงู„ุนุฏุงูˆุฉ ุงู„ุจุบุถุงุก ูู‰ ุงู„ุฎู…ุฑ ูˆุงู„ู…ูŠุณุฑ ูˆูŠุตุฏูƒู… ุนู† ุฐูƒุฑ ุงู„ู„ู‡ ูˆุนู† ุงู„ุตู„ุงุฉ ูู‡ู„ ุฃู†ุชู… ู…ู†ุชู‡ูˆู†.

ูˆูู‰ ู‡ุงุชูŠู† ุงู„ุขูŠุชูŠู† ุขูƒุฏ ุงู„ู„ู‡ ุชุญุฑูŠู… ุงู„ุฎู…ุฑ ูˆุงู„ู…ูŠุณุฑ( ุงู„ู‚ู…ุงุฑ)ุชุฃูƒูŠุฏุง ุจุงู„ุบุง ุŒุฅุฐ ู‚ุฑู†ู‡ู…ุง ุจุงู„ุฃู†ุตุงุจ ูˆุงู„ุฃุฒู„ุงู…ุŒูˆุฌุนู„ู‡ู…ุง ุฑุฌุณุง-ูˆู‡ู‰ ูƒู„ู…ุฉ ู„ุงุชุทู„ู‚ ูู‰ ุงู„ู‚ุฑุขู† ุฅู„ุง ุนู„ู‰ ู…ุงุงุดุชุฏ ูุญุดู‡ ูˆู‚ุจุญู‡ ูˆุฌุนู„ู‡ู…ุง ู…ู† ุนู…ู„ ุงู„ุดูŠุทุงู†ุŒูˆุฅู†ู…ุง ุนู…ู„ู‡ ุงู„ูุญุดุงุก ูˆุงู„ู…ู†ูƒุฑุŒูˆุทู„ุจ ุงุฌุชู†ุจู‡ู…ุงุŒ ูˆุฌุนู„ ู‡ุฐุง ุงู„ุฅุฌุชู†ุงุจ ุณุจุจุง ุฅู„ู‰ ุงู„ูู„ุงุญ ุŒูˆุฐูƒุฑ ู…ู† ุฃุถุฑุงุฑู‡ู…ุง ุงู„ุฅุฌุชู…ุงุนูŠุฉ ุชู‚ุทูŠุน ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุฅูŠู‚ุงุน ุงู„ุนุฏุงูˆุฉ ูˆุงู„ุจุบุถุงุกุŒ ูˆู…ู† ุฃุถุฑุงุฑ ู‡ู…ุง ุงู„ุฑูˆุญูŠุฉ ุงู„ุตุฏ ุนู† ุงู„ูˆุงุฌุจุงุช ุงู„ุฏูŠู†ูŠุฉ ู…ู† ุฐูƒุฑ ุงู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ุซู… ุงู†ุทู„ุจ ุงู„ุฅู†ุชู‡ุงุก ุนู†ู‡ู…ุง ุจุฃุจู„ุบ ุนุจุงุฑุฉ ( ูู‡ู„ ุฃู†ุชู… ู…ู†ุชู‡ูˆู†)
ูˆูƒุงู† ุฌูˆุงุจ ุงู„ู…ุคู…ู†ูŠู† ุนู„ู‰ ู‡ุฐุง ุงู„ุจูŠุงู† ุงู„ุญุงุณู…: ู‚ุฏุงู†ุชู‡ูŠู†ุง ูŠุงุฑุจ ุŒ ู‚ุฏ ุงู†ุชู‡ูŠู†ุง ูŠุงุฑุจ. ูˆุตู†ุน ุงู„ู…ุคู…ู†ูˆู† ุงู„ุนุฌุจ ุจุนุฏ ู†ุฒูˆู„ ู‡ุฐู‡ ุงู„ุขูŠุฉ ุŒ ููƒุงู† ุงู„ุฑุฌู„ ููŠ ูŠุฏ ู‡ ุงู„ูƒุฃุณ ู‚ุฏ ุดุฑุจ ู…ู†ู‡ุง ุจุนุถุง ูˆุจู‚ูŠ ุจุนุถุŒ ูุจูŠู† ุชุจู„ุบู‡ ุงู„ุขูŠุชูŠู† ูŠู†ุฒุน ุงู„ูƒุฃุณ ู…ู† ููŠู‡ ูˆูŠูุฑุบู‡ุง ุนู„ู‰ ุงู„ุชุฑุงุจ.ูˆู‚ุฏ ุขู…ู† ูƒุซูŠุฑ ู…ู† ุงู„ุญู…ูƒูˆู…ุงุช ุจุฃุถุฑุงุฑ ุงู„ุฎู…ุฑ ุนู„ู‰ ุงู„ุฃูุฑุงุฏ ูˆุงู„ุฃุณุฑุฉ ูˆุงู„ุฃูˆุทุงู† ูˆู…ู†ู‡ู… ู…ู† ุญุงูˆู„ูˆุง ุฃู† ูŠู…ู†ุนูˆู‡ุง ุจู‚ูˆุฉ ุงู„ู‚ุงู†ูˆู† ูˆุงู„ุณู„ุทุงู†- ูƒุฃู…ูŠุฑูƒุง- ููุดู„ูˆุงุŒ ุนู„ู‰ ุญูŠู† ุฌุญ ุงู„ุฅุณู„ุงู… ูˆุญุฏู‡ ูู‰ ู…ุฌุงุจุฑุชู‡ุง ูˆุงู„ู‚ุถุงุก ุนู„ูŠู‡ุง.ูˆู‚ุฏ ุงุฎุชู„ู ุฑุฌุงู„ ุงู„ูƒู†ูŠุณุฉ ูู‰ ู…ูˆู‚ู ุงู„ู…ุณูŠุญูŠุฉ ู…ู† ุงู„ุฎู…ุฑ ุŒ ูˆุงุณุชู†ุฏูˆุง ุฅู„ู‰ ุฃู† ูู‰ ุงู„ุฅู†ุฌูŠู„ ู†ุตุง ูŠู‚ูˆู„: ู‚ู„ูŠู„ ู…ู† ุงู„ุฎู…ุฑ ูŠุตู„ุญ ุงู„ู…ุนุฏุฉ ุŒ ูˆู„ูˆ ุตุญ ู‡ุฐุง ุงู„ูƒู„ุงู… ูˆูƒุงู† ู‚ู„ูŠู„ ุงู„ุฎู…ุฑ ูŠุตู„ุญ ุงู„ู…ุนุฏุฉ ุญู‚ุง ุŒ ู„ูˆุฌุจ ุงู„ุงู…ุชู†ุงุน ุนู† ู‡ุฐุง ุงู„ู‚ู„ูŠู„ ุŒ ู„ุฃู† ู‚ู„ูŠู„ ุงู„ุฎู…ุฑ ุฅู†ู…ุง ูŠุฌุฑ ุฅู„ู‰ ูƒุซูŠุฑู‡ุง ูˆุงู„ูƒุฃุณ ุงู„ุฃูˆู„ู‰ ุชุบุฑู‰ ุจุฃุฎุฑู‰ ูˆุฃุฎุฑู‰ ุญุชู‰ ุงู„ุฅุฏู…ุงู†.

ุงู„ู…ุฎุฏุฑุงุช .
( ุงู„ุฎู…ุฑ ู…ุงุฎุงู…ุฑ ุงู„ุนู‚ู„ ) ูƒู„ู…ุฉ ู†ูŠุฑุฉ ู‚ุงู„ู‡ุง ุนู…ุฑ ุจู† ุงู„ุฎุทุงุจ ู…ู† ููˆู‚ ู…ู†ูŠุฑ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูŠุญุฏุฏ ุจู‡ุง ู…ูู‡ูˆู… ุงู„ุฎู…ุฑ ุŒ ุญุชู‰ ู„ุงุชูƒุซุฑ ุฃุณุฆู„ุฉ ุงู„ุณุงุฆู„ูŠู† ูˆู„ุงุดุจู‡ุงุช ุงู„ู…ุดุชุจู‡ูŠู†ุŒ ููƒู„ ู…ุงู„ุงุจุฃุณ ุงู„ุนู‚ู„ ูˆุฃุฎุฑุฌู‡ ุนู† ุทุจูŠุนุฉ ุงู„ู…ู…ูŠุฒุฉ ุงู„ู…ุฏุฑูƒุฉ ุงู„ุญุงูƒู…ุฉ ูู‡ูˆ ุฎู…ุฑ ุญุฑุงู… .ุญุฑู… ุงู„ู„ู‡ ูˆุฑุณูˆู„ู‡ ุฅู„ู‰ ูŠูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ. ูˆู…ู† ุฐู„ูƒ ุชู„ูƒ ุงู„ู…ูˆุงุฏ ุงู„ุชู‰ ุชุนุฑู ุจุงุณู… ( ุงู„ู…ุฎุฏุฑุงุช) ู…ุซู„ ุงู„ุญุดูŠุด ูˆุงู„ูƒูˆูƒุงูŠูŠู† ูˆุงู„ุฃููŠูˆู† ูˆู†ุญูˆู‡ุง ุŒ ู…ู…ุงุนุฑู ุฃุซุฑู‡ุง ุนู†ุฏ ู…ุชุนุงุทูŠู‡ุง ุฃู†ู‡ุง ุชุคุซุฑ ูู‰ ุญูƒู… ุงู„ุนู‚ู„ ุงู„ุฃุดูŠุงุก ูˆุงู„ุฃุญุฏุงุซ ุŒ ููŠุฑู‰ ุงู„ุจุนูŠุฏ ู‚ุฑูŠุจุง ุŒ ูˆุงู„ู‚ุฑูŠุจ ุจุนูŠุฏุง .ูˆูŠุฐู‡ู„ ุนู† ุงู„ูˆุงู‚ุน ุŒ ูˆูŠุชุฎูŠู„ ู…ุงู„ูŠุณ ุจูˆุงู‚ุน ุŒ ูˆูŠุณุจุญ ูู‰ ุจุญุฑ ู…ู† ุงู„ุฃุญู„ุงู… ูˆุงู„ุฃูˆู‡ุงู… ูˆู‡ุฐุง ู…ุงูŠุณู…ู‰ ุฅู„ูŠู‡ ู…ุชู†ุงูˆู„ ู…ุชู†ุงูˆู„ูˆู‡ุง ุญุชู‰ ูŠู†ุณูˆุง ุฃู†ูุณู‡ู… ูˆุฏูŠู†ู‡ู… ูˆุฏู†ูŠุงู‡ู… ูˆูŠู‡ูŠู…ูˆุง ูู‰ ุฃูˆุฏูŠุฉ ุงู„ุฎูŠุงู„.
ูˆู‡ุฐุง ุบูŠุฑ ู…ุงูŠุญุฏุซ ู…ู† ูุชูˆุฑ ูู‰ ุงู„ุฌุณุฏ ุŒ ูˆุฎุฏุฑ ูู‰ ุงู„ุฃุนุตุงุจ ุŒ ูˆู‡ุจูˆุท ูู‰ ุงู„ุตุญุฉ ุŒ ูˆููˆู‚ ุฐู„ูƒ ู…ุง ุชุญุฏุซู‡ ู…ู† ุฎูˆุฑ ุงู„ู†ูุณุŒ ูˆุชู…ูŠุน ุงู„ุฎู„ู‚ ุŒ ูˆุชุญู„ู„ ุงู„ุฅุฑุงุฏุฉ ุŒ ูˆุถุนู ุงู„ุดุนูˆุฑ ุจุงู„ูˆุงุฌุจุŒ ู…ู…ุงูŠุฌุนู„ ู‡ุคู„ุงุก ุงู„ู…ุฏู…ู†ูŠู† ู„ุชู„ูƒ ุงู„ุณู…ูˆู… ุฃุนุถุงุก ุบูŠุฑ ุตุงู„ุญุฉ ูู‰ ุฌุณู… ุงู„ู…ุฌุชู…ุน .
ูุถู„ุง ุนู…ุง ูˆุฑุงุก ุฐู„ูƒ ูƒู„ู‡ ู…ู† ุฅุชู„ุงู ู„ู„ู…ุงู„ ุŒ ูˆุฎุฑุงุจ ู„ู„ุจูŠูˆุช ุŒ ุจู…ุงูŠู†ูู‚ ุนู„ู‰ ุชู„ูƒ ุงู„ู…ูˆุงุฏ ู…ู† ุฃู…ูˆุงู„ ุทุงุฆู„ุฉ ุŒ ูˆุฑุจู…ุง ุฏูุนู‡ุง ุงู„ู…ุฏู…ู† ู…ู† ู‚ูˆุช ุฃูˆู„ุงุฏู‡ ุŒ ูˆุฑุจู…ุง ุฅุญุชุฑู ุฅู„ู‰ ุทุฑูŠู‚ ุบูŠุฑ ุดุฑูŠู ูŠุฌู„ุจ ู…ู†ู‡ ุซู…ู†ู‡ุง . ูˆุฅุฐุง ุฐูƒุฑู†ุง ุฃู† (( ุงู„ุชุญุฑูŠู… ูŠุชุจุน ุงู„ุฎุจุซ ูˆุงู„ุถุฑุฑ))ุชุจูŠู† ู„ู†ุง ุญุฑู…ุฉ ู‡ุฐู‡ ุงู„ุฎุจุงุฆุซ ุงู„ุชู‰ ุซุจุช ุถุฑุฑู‡ุง ุงู„ุตุญู‰ ูˆุงู„ู†ูุณ ูˆุงู„ุฎู„ู‚ู‰ ูˆุงู„ุงุฌุชู…ุงุนูŠ ูˆุงู„ุฅู‚ุชุตุงุฏู‰ ู…ู…ุงู„ุงุดูƒ ููŠู‡ .
ูˆุนู„ู‰ ู‡ุฐู‡ ุงู„ุญุฑู…ุฉ ุฃุฌู…ุน ูู‚ู‡ุงุก ุงู„ุฅุณู„ุงู… ุงู„ุฐูŠู† ุธู‡ุฑุช ูู‰ ุฃุฒู…ู†ุชู‡ู… ู‡ุฐู‡ ุงู„ุฎุจุงุฆุซ ุŒ ูˆูู‰ ุทู„ูŠุนุชู‡ู… ุดูŠุฎ ุงู„ุฅุณู„ุงู… ุฅุจู† ุชูŠู…ูŠุฉ ุงู„ุฐูŠ ู‚ุงู„: ู‡ุฐู‡ ุงู„ุญุดูŠุดุฉ ุงู„ุตู„ุจุฉ ุญุฑุงู… ุณูˆุงุก ุณูƒุฑ ู…ู†ู‡ุง ุฃู… ู„ู… ูŠุณูƒุฑ .
ูˆุฅู†ู…ุง ูŠุชู†ุงูˆู„ู‡ุง ุงู„ูุฌุงุฑ ู„ู…ุงููŠู‡ุง ู…ู† ุงู„ู†ุดูˆุฉ ูˆุงู„ุทุฑุจ ุŒ ูู‡ู‰ ุชุฌุงู…ุน ุงู„ุดุฑุงุจ ุงู„ู…ุณูƒุฑ ูู‰ ุฐู„ูƒ ุŒ ูˆุงู„ุฎู…ุฑ ุชูˆุฌุจ ุงู„ุญุฑูƒุฉ ูˆุงู„ุญุตูˆู…ุฉุŒ ูˆู‡ุฐู‡ ุชูˆุฌุจ ุงู„ูุชูˆุฑ ูˆุงู„ุฐู„ุฉ ุŒ ูˆููŠู‡ุง ู…ุน ุฐู„ูƒ ู…ู† ูุณุงุฏ ุงู„ู…ุฒุงุญ
ูˆุงู„ุนู‚ู„ุŒ ูˆูุชุญ ุจุงุจ ุงู„ุดู‡ูˆุฉ ุŒ ูˆู…ุง ุชูˆุฌุจู‡ ูƒู† ุงู„ุฏูŠุงุซุฉ [ ูู‚ุฏุงู† ุงู„ุบูŠุฑุฉ ] ู…ุงู‡ูˆ ุดุฑ ู…ู† ุงู„ุดุฑุงุจ ุงู„ู…ุณูƒุฑ ุŒ ูˆุฅู†ู…ุง ุญุฏุซุช ูู‰ ุงู„ู†ุงุณ ุจุญุฏูŠุซ ุงู„ุชุชุงุฑ ุŒ ูˆุนู„ู‰ ุชู†ุงูˆู„ ุงู„ู‚ู„ูŠู„ ูˆ ุงู„ูƒุซูŠุฑ ู…ู†ู‡ุง ุญุฏ ุงู„ุดุฑุจ – ุซู…ุงู†ูˆู† ุณูˆุทุง ุฃูˆ ุฃุฑุจุนูˆู† . ูˆู…ู† ุธู‡ุฑ ู…ู†ู‡ ุฃูƒู„ ุงู„ุญุดูŠุดุฉ ูู‡ูˆ ุจู…ู†ุฒู„ ู…ู† ุธู‡ุฑ ู…ู†ู‡ ุดุฑุจ ุงู„ุฎู…ุฑ ุŒ ูˆุดุฑ ู…ู†ู‡ ู…ู† ุจุนุถ ุงู„ูˆุฌูˆู‡ ุŒ ูˆูŠุนุงู‚ุจ ุนู„ู‰ ุฐู„ูƒ ุŒ ูƒู…ุงูŠุนุงู‚ุจ ู‡ุฐุง. ู‚ุงู„ ูˆู‚ุงุนุฏุฉ ุงู„ุดุฑูŠุนุฉ ุฃู†ู…ุง ุชุดุชู‡ูŠู‡ ุงู„ู†ููˆุณ ู…ู† ุงู„ู…ุญุฑู…ุงุช ูˆุงู„ุฒู†ุง ูููŠู‡ ุงู„ุญุฏ ุŒ ูˆู…ุงุชุดุชู‡ูŠู‡ ุงู„ู…ูŠุชุฉ ูููŠู‡ ุงู„ุชุนุฒูŠุฑุŒ ูˆุงู„ุญุดูŠุด ู…ู…ุง ูŠุดุชู‡ูŠู‡ุง ุฃูƒู„ูˆู‡ุงุŒ ูˆูŠู…ุชู†ุนูˆู† ุนู† ุชุฑูƒู‡ุง ุŒ ูˆู†ุตูˆุต ุงู„ุชุญุฑูŠู… ูู‰ ุงู„ูƒุชุงุจ ูˆุงู„ุณู†ุฉ ุนู„ู‰ ู…ู† ูŠุชู†ุงูˆู„ู‡ุง ูƒู…ุงูŠุชู†ุงูˆู„ ุบูŠุฑุฐู„ูƒ. ูƒู„ ู…ุงูŠุถุฑ ููƒู„ู‡ ูˆุดุฑุจู‡ ุญุฑุงู… ูˆู‡ู†ุง ู‚ุงุนุฏุฉ ุนุงู…ุฉ ู…ู‚ุฑุฑุฉ ูู‰ ุดุฑูŠุนุฉ ุงู„ุฅุณู„ุงู…ุŒ ูˆู‡ู‰ ุฃู†ู‡ ู„ุงูŠุญู„ ู„ู„ู…ุณู„ู… ุฃู† ูŠุชู†ุงูˆู„ ู…ู† ุงู„ุฃุทุนู…ุฉ ุฃูˆ ุงู„ุฃุดุฑุจุฉ ุดูŠุฃ ูŠู‚ุชู„ู‡ ุจุณุฑุนุฉ ุฃูˆ ุจุจุทุก- ูƒุงู„ุณู… ูˆุฃู†ูˆุงุนู‡ – ุฃูˆ ูŠุถุฑู‡- ูˆูŠุคุฐูŠู‡ุŒ ูˆู„ุง ุฃู† ูŠูƒุซุฑ ู…ู† ุทุนุงู… ุฃูˆ-
ูŠู…ุฑุถ ุงู„ุฅูƒุซุงุฑู…ู†ู‡ุŒ ูุฅู† ุงู„ู…ุณู„ู… ู„ูŠุณ ู…ู„ู… ู†ูุณู‡ ุŒ ูˆุฅู†ู…ุง ู‡ูˆ ู…ู„ูƒ ุฏูŠู†ู‡ ูˆุฃู…ุชู‡ุŒ ูˆุญูŠุงุชู‡ ูˆุตุญุชู‡ ูˆู…ุงู„ู‡ุŒ ูˆู†ุนู… ุงู„ู„ุน ูƒู„ู‡ุง ุนู„ูŠู‡ ูˆุฏูŠุนุฉ ุนู†ุฏู‡ุŒ ูˆู„ุงูŠุญู„ ู„ู‡ ุงู„ุชูุฑูŠุท ููŠู‡ุง. ู‚ุงู„ ุชุนุงู„ู‰ : ูˆู„ุงุชู‚ุชู„ูˆุง ุฃู†ูุณูƒู… ุฅู„ู‰ ุงู„ุชู‡ู„ูƒุฉ ูˆู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡: ู„ุงุถุฑุฑูˆู„ุงุถุฑุงุฑ. ูˆ ุงูู‚ุง ู„ู‡ุฐุง ุงู„ู…ุจุฏุฃ ู†ู‚ูˆู„ : ุฅู† ุชู†ุงูˆู„ ุงู„ุชุจุบ ( ุงู„ุฏุฎุงู†) ู…ุงุฏุงู… ู‚ุฏ ุซุจุช ุฃู†ู‡ ูŠุถุฑ ุจุชู†ุงูˆู„ู‡ ูู‡ูˆ ุญุฑุงู… ุŒ ูˆุฎุงุตุฉ ุฅุฐุง ู‚ุฑุฑ ุฐู„ูƒ ุทุจูŠุจ ู…ุฎุชุต ุจุงู„ู†ุณุจุฉ ู„ุดุฎุต ู…ุนูŠู†ุŒ ูˆู„ูˆ ู„ู… ูŠุซุจุช ุถุฑุฑู‡ ุงู„ุตุญู‰ ู„ูƒุงู† ุฅุถุงุนุฉ ู„ู„ู…ุงู„ ูู‰ ู…ุงู„ุงูŠู†ูุน ูู‰ ุงู„ุฏูŠู† ุฃูˆ ุงู„ุฏู†ูŠุง ูˆู‚ุฏ ู†ู‡ู‰ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุนู† ุฅุถุงุนุฉ ุงู„ู…ุงู„ .ูˆูŠุชุฃูƒุฏ ุงู„ู†ู‡ูŠ ุฅุฐุง ูƒุงู† ู…ุญุชุงุฌุง ุฅู„ู‰ ู…ุงูŠู†ูู‚ู‡ ู…ู† ู…ุงู„ ู„ู†ูุณู‡ ุฃูˆ ุนูŠุงู„ู‡. ูˆุงู„ู„ู‡ ุฃุนู„ู… ุจุงู„ุตูˆุงุจ

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *