HUKUMNYA DARAH YANG KELUAR KARENA KEGUGURAN 1 BULAN MASA KEHAMILAN

HUKUNYA DARAH YANG KELUAR KARENA KEGUGURAN 1 BULAN MASA KEHAMILAN

PERTANYAAN :

Assalaamu’alaikum.
Orang hamil 1 bulan lalu keguguran. Apakah darah yang keluar disebut darah nifas ? Dan umur berapakah kandungan itu bisa di sebut ‘ALAQOH(segumpal darah)?

Wa’alaikumussalaam warahmatullah wabarakaatuh.

Jawaban

Darah wanita yang keluar setelah keguguran hamil 1 bulan bukanlah darah nifas, darah tersebut dihukumi darah haidl bila memenuhi syarat-syarat darah haidl. Umur kandungan yang baru berumur 1 bulan (30 hari / 4 minggu) adalah masih berupa titik kecil yang menempel di dalam rahim, sedangkan batas minimal kandungan yang ketika keluar (dan atau keguguran), jika keluar darah setelahnya dinamakan nifas adalah kandungan yang minimal sudah berupa ‘alaqoh yakni berumur 40 hari (5 minggu lebih 5 hari). Oleh karena itu jika ada kandungan keluar sudah berwujud ‘alaqoh( segumpal darah)atau wujud setelahnya, jika ada darah yang keluar setelah wiladah(setelah melahirkan)tidak melebihi 15 hari maka disebut darah nifas, dan jika darah keluar setelah 15 hari maka disebut darah haidl (bukan nifas).

Hasyiyah Al-Bajuri I / 109 :

(والنفاس هو الدم الخارج عقب الولادة) فالخارج مع الولد أو قبله لا يسمى نفاساً

Nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan. Darah yang keluar bersamaan dengan anak atau sebelum keluarnya anak tidak disebut nifas.

(قوله عقب الولادة) أي بأن يكون قبل مضي خمسة عشر يوما منها ، فهذا ضابط العقبية وإلا كان حيضا ولا نفاس لها لكن لو نزل عليها الدم بعد عشرة أيام مثلا كانت تلك العشرة من النفاس عددا لا حكما ، فيجب عليها الصلاة ونحوها فيها كما قاله البلقيني واعتمده الرملي وكان الأولى أن يقول عقب فراغ الرحم من الحمل ليخرج ما بين التوأمين ومثل الولادة إلقاء علقة وهي الدم الغليظ المستحيل من المني سميت بذلك لأنها تعلق بما لاقته ، ومضغة وهي القطعة من اللحم المستحيلة من العلقة سميت بذلك لأنها بقدر ما يمضغ ـ اهـ الباجوري الجزء الأول ص ١٠٦

Dikatakan nifas dengan catatan keluarnya itu sebelum lewatnya 15 hari dari melahirkan, dan ini merupakan batas dari “setelah”,  jika tidak demikian maka itu adalah haidl bukan nifas, akan tetapi jika darah turun atas perempuan setelah 10 hari dari melahirkan misalkan, maka 10 hari tersebut termasuk nifas dalam segi hitungan bukan hukum, maka wajib bagi perempuan untuk melaksanakan sholat dan semacamnya, sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Al-Bulqiniy dan dibuat pedoman /dikuatkan oleh Imam Ar-Romliy.  dan yang lebih utama adalah mengatakan “setelah kosongnya rahim dari kehamilan” agar mengeluarkan waktu yang berada di antara dua bayi kembar .

Termasuk dari wiladah (melahirkan) adalah keguguran ‘alaqoh yaitu darah yang kental (menggumpal) yang berubah dari mani, disebut ‘alaqoh karena bergantung pada sesuatu yang darah itu melekat padanya, dan juga mudlghoh yaitu sepotong daging yang berubah dari ‘alaqoh, disebut mudlghoh karena seukuran sesuatu yang dikunyah.

I’anah At-Tholibin I / 73 :

(ﻭﺃﻛﺜﺮﻩ ﺳﺘﻮﻥ ﻳﻮﻣﺎ) ﺃﻱ ﺑﻠﻴﺎﻟﻴﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻣﺮ. ﻭاﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺪ ﺃﺑﺪﻯ ﺃﺑﻮ ﺳﻬﻞ اﻟﺼﻌﻠﻮﻛﻲ ﻣﻌﻨﻰ ﻟﻄﻴﻔﺎ ﻓﻲ ﻛﻮﻥ ﺃﻛﺜﺮ اﻟﻨﻔﺎﺱ ﺳﺘﻴﻦ ﻳﻮﻣﺎ، ﻭﻫﻮ ﺃﻥ اﻟﺪﻡ ﻳﺠﺘﻤﻊ ﻓﻲ اﻟﺮﺣﻢ ﻣﺪﺓ ﺗﺨﻠﻖ اﻟﺤﻤﻞ ﻭﻗﺒﻞ ﻧﻔﺦ اﻟﺮﻭﺡ ﻓﻴﻪ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﻳﻮﻣﺎ ﻧﻄﻔﺔ، ﺛﻢ ﻣﺜﻠﻬﺎ ﻋﻠﻘﺔ، ﺛﻢ ﻣﺜﻠﻬﺎ ﻣﻀﻐﺔ، ﻓﺘﻠﻚ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﺷﻬﺮ. ﻭﺃﻛﺜﺮ اﻟﺤﻴﺾ ﺧﻤﺴﺔ ﻋﺸﺮ ﻳﻮﻣﺎ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺷﻬﺮ، ﻓﺎﻟﺠﻤﻠﺔ ﺳﺘﻮﻥ ﻳﻮﻣﺎ. ﻭﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ ﻧﻔﺦ اﻟﺮﻭﺡ ﻓﻴﻪ ﻓﻴﺘﻐﺬﻯ ﺑﺎﻟﺪﻡ ﻣﻦ ﺳﺮﺗﻪ ﻷﻥ ﻓﻤﻪ ﻻ ﻳﻨﺘﻔﺦ ﻣﺎ ﺩاﻡ ﻓﻲ ﺑﻄﻦ ﺃﻣﻪ ﻛﻤﺎ ﻗﻴﻞ، ﻓﻼ ﻳﺠﺘﻤﻊ ﻓﻲ اﻟﺮﺣﻢ ﺩﻡ ﻣﻦ ﺣﻴﻦ ﻧﻔﺦ اﻟﺮﻭﺡ ﻓﻴﻪ، ﻭﺃﻧﺖ ﺧﺒﻴﺮ ﺑﺄﻥ ﺫﻟﻚ ﻻ ﻳﻈﻬﺮ ﺇﻻ ﺑﺎﻟﻨﺴﺒﺔ ﻟﻤﻦ ﻛﺎﻥ ﺣﻴﻀﻬﺎ ﺧﻤﺴﺔ ﻋﺸﺮ ﻳﻮﻣﺎ، ﺇﻻ أنها حكمة لا يلزم اطرادها ـ اهـ

Wallaahu A’lam bish-showab.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *