DEWAN PIMPINAN PUSAT
IKATAN ALUMNI BATA-BATA

DPP IKABA

DEWAN PIMPINAN PUSAT IKATAN ALUMNI BATA-BATA

Kategori
004. BAB PEMBAGIAN SHADAQAH / ZAKAT D. KITAB ZAKAT (IBANAH AL-AHKAM) KAJIAN HADITS

HADITS KE 187 : BUDAK NABI JUGA TIDAK BOLEH MENERIMA ZAKAT

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI

《JILID II (DUA)》

BAB PEMBAGIAN SODAQOH

HADITS KE 187

وَعَنْ أَبِي رَافِعٍ رضي الله عنه ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم بَعَثَ رَجُلًا عَلَى اَلصَّدَقَةِ مِنْ بَنِي مَخْزُومٍ, فَقَالَ لِأَبِي رَافِعٍ: اِصْحَبْنِي, فَإِنَّكَ تُصِيبُ مِنْهَا, قَالَ: حَتَّى آتِيَ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْأَلَهُ. فَأَتَاهُ فَسَأَلَهُ, فَقَالَ: ” مَوْلَى اَلْقَوْمِ مِنْ أَنْفُسِهِمْ, وَإِنَّا لَا تَحِلُّ لَنَا اَلصَّدَقَةُ “. )  رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَالثَّلَاثَةُ, وَابْنُ خُزَيْمَةَ, وَابْنُ حِبَّانَ

Dari Abu Rafi’ Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam pernah mengutus seseorang dari Banu Makhzum untuk mengambil zakat. Orang itu berkata kepada Abu Rafi’: Temanilah aku, engkau akan mendapatkan bagian darinya. Ia menjawab: Tidak, sampai aku menghadap Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam untuk menanyakannya. Lalu keduanya menghadap beliau dan menanyakannya. Beliau bersabda: “Hamba sahaya suatu kaum itu termasuk kaum tersebut, dan sesungguhnya tidak halal zakat bagi kami.” Riwayat Ahmad, Imam Tiga, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban.

MAKNA HADIST

Bekas hamba milik keluarga Nabi (s.a.w) diharamkan menerima zakat, sebagaimana tuan-tuan mereka dari kalangan keluarga Nabi (s.a.w) sebagai menghormati mereka berkat adanya pertalian yang bersifat umum itu, di mana hamba sahaya tersebut adalah orang yang dimerdekakan oleh mereka, meskipun hamba itu bukan dari kalangan nasab mereka. Sesungguhnya pengikut itu menjadi terhormat lantaran kehormatan orang yang diikutinya. Hadis ini mengukuhkan keumuman tafsiran perkataan “keluarga” yang telah diterangkan sebelum ini

FIQH HADIST

Zakat diharamkan atas Nabi (s.a.w), keluarganya dan bekas hamba mereka.
Keterangan yang mendalam mengenai keluarga Nabi (s.a.w) dan hukum mawali mereka telah diketengahkan dalam pembahasan hadis no. 150.

Wallahu a'lam bisshowab..

Demikian Kajian Hadits hari ini.

Semoga bermanfaat. Aamiin..

Oleh ANWARI ACHMAD

Anggota IKABA Larangan, alumni tahun 1992

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *