DEWAN PIMPINAN PUSAT
IKATAN ALUMNI BATA-BATA

DPP IKABA

DEWAN PIMPINAN PUSAT IKATAN ALUMNI BATA-BATA

Kategori
003. BAB SHADAQAH SUNAH D. KITAB ZAKAT (IBANAH AL-AHKAM) KAJIAN HADITS

HADITS KE 176 : PAHALA BERSEDEKAH

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI

《JILID II (DUA)》

BAB SODAQOH

HADITS KE 176

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ( إِذَا أَنْفَقَتِ اَلْمَرْأَةُ مِنْ طَعَامِ بَيْتِهَا, غَيْرَ مُفْسِدَةٍ, كَانَ لَهَا أَجْرُهَا بِمَا أَنْفَقَتْ وَلِزَوْجِهَا أَجْرُهُ بِمَا اِكْتَسَبَ وَلِلْخَازِنِ مِثْلُ ذَلِكَ, وَلَا يَنْقُصُ بَعْضُهُمْ أَجْرَ بَعْضٍ شَيْئًا )  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Dari ‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila perempuan menafkahkan sebagian makanan di rumahnya tanpa merusak (anggaran harian) maka baginya pahala atas apa yang ia nafkahkan, bagi suaminya juga pahala karena ia yang bekerja, dan begitu pula bagi yang menyimpannya. Sebagian dari mereka tidak mengurangi sedikit pun pahala atas sebagian lainnya.” Muttafaq Alaihi.  

MAKNA HADIST

Nabi (s.a.w) memberitakan kepada para sahabat bahawa seorang isteri boleh mengeluarkan sedekah daripada harta milik suaminya yang berada di bawah pengaturannya di dalam rumah berupa sebahagian daripada sesuatu yang menurut tradisi biasa diberikan dengan secara percuma kepada orang lain, misalnya makanan atau sesuatu yang mendapat izin secara tidak langsung apabila menginfakkannya untuk tetamu dan fakir miskin, tetapi dengan syarat hendaklah infak isteri itu tidak bertujuan merusakkan bahagian orang yang dijaminnya, maka dia memperoleh pahala dari infaknya itu. Suaminya yang tidak mengetahui sedekah itu pun turut memperoleh pahala dari hasil usaha dan mata pencariannya. Begitu pula pembantu yang diberikan tugas untuk memelihara hartanya apabila dia menyedekahkannya dengan kebenaran pemilik harta, juga memperoleh pahala dari pelaksanaan perintah pemilik harta apabila dia menunaikannya secara utuh tanpa sedikit pun dia menguranginya. Kemudian Rasulullah (s.a.w) mengingatkan mereka yang telah disebutkan itu mendapat pahala yang khusus hingga setiap pihak tidak saling mengurangi pahala antara satu sama lain, melainkan memperoleh bahagian pahalanya sesuai dengan kedudukan dan keikhlasan mereka dalam mengerjakan tugasannya. Sebahagian mereka tidak mengurangi pahala sebahagian yang lain walau sedikit pun, kerana pahala merupakan anugerah Allah yang Dia berikan kepada sesiapa yang dikehendaki-Nya.

FIQH HADIST

  1. Anjuran untuk berlapang hati dan bersuka rela dalam mengerjakan
    kebaikan dan gemar membantu untuk merealisasikannya.
  2. Anjuran terhadap wanita dan pembantu untuk memuliakan orang yang
    meminta-minta dan tidak menolaknya dengan cara yang mengecewakannya.
    Sebaiknya mereka memberi orang yang meminta-minta itu lebih sedikit
    dari apa yang dipintanya dengan syarat tidak melampaui batasan kebiasaan
    dan telah mengetahui keadaan si pemilik harta bahwa seandainya dia
    mengetahui itu, niscaya dia akan mengizinkannya untuk menyedekahkannnya,
    karena dia turut memperoleh imbalan dan pahalanya.

Wallahu a'lam bisshowab..

Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.

Semoga bermanfaat. Aamiin..

Oleh ANWARI ACHMAD

Anggota IKABA Larangan, alumni tahun 1992

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *