السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
《JILID II (DUA)》
BAB ZAKAT
HADITS KE 151
وَعَنْ عَلِيٍّ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِذَا كَانَتْ لَكَ مِائَتَا دِرْهَمٍ -وَحَالَ عَلَيْهَا اَلْحَوْلُ- فَفِيهَا خَمْسَةُ دَرَاهِمَ, وَلَيْسَ عَلَيْكَ شَيْءٌ حَتَّى يَكُونَ لَكَ عِشْرُونَ دِينَارًا, وَحَالَ عَلَيْهَا اَلْحَوْلُ, فَفِيهَا نِصْفُ دِينَارٍ, فَمَا زَادَ فَبِحِسَابِ ذَلِكَ, وَلَيْسَ فِي مَالٍ زَكَاةٌ حَتَّى يَحُولَ عَلَيْهِ اَلْحَوْلُ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَهُوَ حَسَنٌ, وَقَدِ اِخْتُلِفَ فِي رَفْعِه
وَلِلتِّرْمِذِيِّ; عَنِ اِبْنِ عُمَرَ: ( مَنِ اِسْتَفَادَ مَالًا, فَلَا زَكَاةَ عَلَيْهِ حَتَّى يَحُولَ اَلْحَوْلُ ) وَالرَّاجِحُ وَقْفُه ُ
Dari Ali Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila engkau memiliki 200 dirham dan telah melewati satu tahun, maka zakatnya 5 dirham. Tidak wajib atasmu zakat kecuali engkau memiliki 20 dinar dan telah melewati setahun, maka zakatnya 1/2 dinar. Jika lebih dari itu, maka zakatnya menurut perhitungannya. Harta tidak wajib dikeluarkan zakat kecuali telah melewati setahun.” Hadits hasan diriwayatkan oleh Abu Dawud. Ke-marfu’-an hadits ini diperselisihkan.
Menurut riwayat Tirmidzi dari Ibnu Umar r.a: “Barangsiapa memanfaatkan (mengembangkan) harta, tidak wajib zakat atasnya kecuali setelah mencapai masa setahun.” Hadits mauquf.
MAKNA HADITS :
Kewajiban berzakat pada harta dapat dilakukan apabila syarat-syarat berikut telah
dipenuhi:
1. Jumlah harta mencapai batasan nisab. Oleh itu, pemilik harta yang kurang
daripada batas nisab tidak dikenakan wajib membayar zakat.
2. Kepemilikan harta itu telah berlangsung selama satu tahun sesudah
mencapai nisab. Oleh itu, tidak ada kewajipan membayar zakat sebelum
masa satu tahun.
3. Hendaklah harta itu adalah milik pemilik harta wajib zakat secara sempurna. Jika harta itu milik orang lain atau miliknya sendiri namun
dia masih memiliki hutang kepada orang lain, maka dia tidak dikenakan kewajiban membayar zakat harta. Nisab emas adalah dua puluh dinar dan nisab perak adalah dua ratus dirham,
seperti yang telah ditetapkan oleh Sunnah Nabi (s.a.w). Harta yang jumlahnya kurang daripada itu tidak dikenakan kewajipan membayar zakat, sedangkan harta yang lebih daripada nisab yang telah ditetapkan tetap dihitung tanpa ada
pengurangan.
FIQH HADITS :
1. Nisab perak adalah dua ratus dirham dan zakatnya adalah seperempat dari
sepersepuluh atau dua setengah peratus; yakni setiap dua ratus dirham zakatnya adalah lima dirham.
2. Nisab emas adalah dua puluh dinar, zakatnya adalah seperempat dari
sepersepuluh atau dua setengah peratus, yakni setengah dinar.
3. Pengeluaran zakat disyaratkan setelah sampai masa satu tahun.
4. Emas dan perak tidak dipotong.
5. Harta yang jumlahnya masih di bawah nisab tidak dikenakan wajib zakat.
6. Barang yang tidak dimiliki secara sempurna tidak dikenakan wajib zakat.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..