السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
《JILID II (DUA)》
KITAB JANAZAH
HADITS KE 122 :
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله ﷺ : مَنْ شَهِدَ الْجِنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّيَ عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ ، وَمَنْ شَهِدَهَا حَتَّى تُدْفَنَ فَلَهُ قِيرَاطَانِ . قِيلَ : وَمَا الْقِيرَاطَانِ ؟ قَالَ : مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ .
وَلِمُسْلِمٍ : أَصْغَرُهُمَا مِثْلُ أُحُدٍ. متفق عليه. ولمسلم حتى توضع فى اللحد.
وللبخاري : مَنْ تبعَ جَنَازَةَ مُسْلِمٍ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا وَكَانَ مَعَهُ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا وَيَفْرُغَ مِنْ دَفْنِهَا فَإِنَّه يَرْجِعُ مِنْ الأَجْرِ بِقِيرَاطَيْنِ. كل قيراط مثل جبل أحد.
Dari Abu Hurairah (r.a), beliau berkata: Rasulullah (s.a.w) bersabda:
“Barang siapa yang menghadiri jenazah hingga menyembahyangkannya, maka baginya pahala satu qirath. Barang siapa yang menghadirinya hingga dikebumikan, maka baginya pahala dua qirath. Seorang sahabat bertanya: “Apakah maksud dua qirath itu?” Nabi (s.a.w)
menjawab: “Seperti dua buah bukit yang besar.” (Muttafaq ‘alaih) Menurut riwayat
Muslim disebutkan: “Hingga jenazah dimasukkan ke dalam liang lahad.”
Menurut riwayat al-Bukhari yang juga daripada Abu Hurairah (r.a) disebutkan:
“Barang siapa yang mengiringi jenazah seorang muslim berlandaskan iman dan mengharap pahala Allah, sedangkan dia selalu bersamanya hingga menyembahyangkannya dan selesai
mengikuti acara pengkebumiannya, maka sesungguhnya dia pulang dengan membawa pahala dua qirath; setiap satu qirath sama seperti bukit Uhud.”
MAKNA HADITS :
Rasulullah (s.a.w) menganjurkan untuk menyelenggarakan jenazah dan
membantu keluarganya mengiringinya ke tempat pemakaman, mengusung,
menyembahyangkan dan mengkebumikannya. Oleh itu, baginda memberitakan bahwa barang siapa yang mengiringi jenazah setelah menyembahyangkannya,
maka baginya pahala satu qirath yang besar. Nabi (s.a.w) menggambarkan sesuatu yang abstrak ini dengan sesuatu yang nyata yang mereka kenal, yaitu Bukit Uhud. Bukit Uhud berada di dekat mereka dan bukit yang paling disukai oleh jiwa mereka yang beriman.
Pahala makin bertambah apabila seseorang mengiringi jenazah sesudah
menyembahyangkannya hingga jenazah dikebumikan. Pahala yang dijanjikan di dalam hadis ini tidak diperoleh kecuali oleh orang yang menghadiri, menyembahyangkan dan mengkebumikan jenazah yang berlandaskan percaya kepada janji Allah yang menganugerahkan ganjaran pahala untuknya di sisi-Nya. Lain halnya dengan orang yang berbuat demikian karena ingin mengharapkan
imbalan upah semata-mata, atau riya dan menginginkan popularitas, maka dia tidak
memperoleh ganjaran pahala tersebut.
FIQH HADITS :
1. Diwajibkan mengkafani, menyembahyangkan, dan mengiringinya hingga selesai dari penguburannya.
2. Adalah satu kemuliaan dan penghormatan bagi mayat karena orang yang menyelenggarakan jenazahnya memperoleh ganjaran pahala yang banyak.
3. Kemurahan Allah (s.w.t) dan penghormatan-Nya kepada si mayat karena orang yang memperlakukannya dengan baik diberi ganjaran pahala yang berlimpah oleh-Nya.
4. Membuat perumpamaan dengan sesuatu yang nyata supaya mudah difahami dan lebih berkesan di hati.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..