السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
《JILID II (DUA)》
KITAB JANAZAH
HADITS KE 121 :
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : أَسْرِعُوا بِالْجِنَازَةِ، فَإِنْ تَكُ صَالِحَةً فَخَيْرٌ تُقَدِّمُونَهَا اليه وَإِنْ يكُ سِوَى ذَلِكَ فَشَرٌّ تَضَعُونَهُ عَنْ رِقَابِكُمْ». متفق عليه.
Dari Abu Hurairah (r.a) daripada Rasulullah (s.a.w), baginda bersabda:
“Bersegeralah kamu mengusung jenazah. Jika jenazah itu orang sholeh, berarti kamu telah melakukan kebaikan untuknya. Jika jenazah itu bukan orang soleh, bererti kamu telah membuang keburukan dari bahu kamu.” (Mutafaq ‘alaih)
MAKNA HADITS :
Rasulullah (s.a.w) mengingatkan kaum muslimin apabila mayat telah diletakkan
di dalam keranda, lalu diusung oleh sekumpulan kaum lelaki, maka disunatkan bersegera membawanya ke liang lahad, karena apabila mayat itu orang sholeh,
sebaiknya disegerakan acara pengkebumiannya agar dia segera menjumpai pahala yang telah disediakan oleh Allah (s.w.t) untuknya.
Namun jika mayat itu bukan orang soleh, maka tidak ada untungnya melewatkan masa pengkebumiannya, karena berteman dengan orang jahat merupakan perbuatan tercela. Antara amalan kebaikan ialah menjauhi kejahatan dan oleh karenanya dianjurkan bersegera mengkebumikan jenazah yang tidak sholeh untuk membebaskan diri dari keburukannya. Melalui hadis ini Rasulullah
(s.a.w) seakan-akan membangkitkan dorongan untuk berbuat amal kebaikan
kepada orang lain, sekalipun mereka telah menjadi mayat di samping mendorong
mereka menjauhi kejahatan serta pelaku maksiat, sekalipun mereka telah menjadi
mayat
FIQH HADITS :
1. Disunatkan bersegera membawa jenazah dengan langkah-langkah kaki yang sederhana antara berjalan cepat dengan jalan lambat hingga tidak menimbulkan mudharat pada mayat atau tidak menimbulkan kesusahan
bagi para pengiring dan orang yang mengusungnya. Jika terlalu cepat hingga menimbulkan perkara-perkara yang tidak diinginkan, maka hukumnya haram.
2. Disunatkan bersegera mengkebumikan mayat, kecuali orang yang mati itu menderita sakit jantung atau sakit lumpuh, lalu mati mendadak, maka kematiannya harus diperiksa terlebih dahulu oleh doktor dan menangguhkan pengkebumiannya.
3. Tidak boleh bergaul dengan orang jahat dan pelaku maksiat karena tidak ada kebaikannya bergaul dengan mereka.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..