DEWAN PIMPINAN PUSAT
IKATAN ALUMNI BATA-BATA

HADITS KE 113 : HUKUM MENSHOLATKAN JANAZAH DI DALAM MASJID

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI

《JILID II (DUA)》

KITAB JANAZAH

HADITS KE 113 :

عن عائشة رضي الله عنها قالت : والله لقد صلى رسول الله صلى الله عليه وسلم على ابني بيضاء في المسجد. رواه مسلم.

Dari Aisyah (r.a), beliau berkata: “Demi Allah, sesungguhnya Rasulullah
(s.a.w) pernah menyembahyangkan jenazah kedua anak laki-laki Baidha’ di
dalam masjid.” (Diriwayatkan oleh Muslim)

MAKNA HADITS :

Ketika Sa’ad ibn Abu Waqqash meninggal dunia, semua isteri Nabi (s.a.w) mengirimkan utusan meminta agar orang’orang membawa jenazah Sa’ad melewati masjid supaya mereka dapat turut serta menyembahyangkannya. Akhirnya orang-orang pun memenuhi permintaan mereka lalu jenazah Sa’ad dihentikan di hadapan rumah-rumah mereka, lalu mereka menyembahyangkannya. Sesudah itu jenazah Sa’ad dikeluarkan melalui pintu al-Jana’iz, lalu tersiarlah berita bahwa banyak orang mencela perbuatan istri-istri Nabi dan mereka mengatakan bahwa tidak
patut jenazah dimasukkan ke dalam masjid. Keadaan itu kemudian terdengar oleh Aisyah (r.a) lalu beliau berkata: “Banyak orang terlalu terburu-buru mencela suatu perbuatan, padahal mereka tidak mempunyai pengetahuan apapun mengenainya. Mereka mencela kami yang meminta agar iringan jenazah melewati masjid. Saya bersumpah bahwa Rasulullah (s.a.w) pernah melakukan sholat jenazah untuk kedua anak Baidha’ di dalam masjid.”

FIQH HADITS :

1. Boleh bersumpah tanpa diminta untuk mengukuhkan perkara yang telah
terjadi.

2. Menurut Imam al-Syafi’i dan Imam Ahmad, boleh melakukan sholat jenazah
di dalam masjid. Tetapi menurut pendapat yang masyhur dari Imam Abu Hanifah dan Imam Malik, itu dimakruhkan. Kedua ulama ini melandaskan pendapatnya dengan hadis Abu Hurairah (r.a) berikut:

من صلى على جنازة في المسجد فلا شيء له

Barang siapa yang menyembahyangkan jenazah di dalam masjid, maka dia tidak
memperoleh ganjaran pahala.”

Tetapi sanad hadis ini dha’if mengingat di dalamnya terdapat Shalih, pembantu al-Taw’amah, seperti yang ditegaskan oleh Imam Ahmad. Umar pernah menyembahyangkan jenazah Abu Bakar di dalam masjid. Begitu pula Shuhaib, beliau pernah menyembahyangkan jenazah ‘Umar di dalam masjid.

Wallahu a’lam bisshowab..

Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.

Semoga bermanfaat. Aamiin..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

#TERKINI

#WARTA

#HUKUM