السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
《JILID II (DUA)》
KITAB JANAZAH
HADITS KE 86 :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ: اَلْمَوْتِ ) رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ, وَالنَّسَائِيُّ, وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Perbanyaklah menyebut pelebur kenikmatan, yaitu : mati.” Riwayat Tirmidzi dan Nasa’i, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban.
MAKNA HADITS :
Manusia dianjurkan untuk tidak melupakan Allah, karena mengingat Allah
merupakan benteng yang paling kuat dalam kehidupan ini. Mereka juga
dinasihatkan untuk tidak melupakan pelajaran paling besar, yaitu mengingat
kematian. Dengan mengingat kematian akan timbul perasaan zuhud terhadap
perkara duniawi, menghapus dosa-dosa dan seseorang merasa reda dengan
kehidupannya. Apabila seseorang sedang berada dalam keadaan sukar, maka
dengan mengingat kematian dapat menghibur hatinya. Jika dia sedang berada dalam keadaan lapang, maka dengan mengingat kematian akan membuatnya merasa sempit. Mengingat kematian dapat memutuskan semua kesenangan, cukuplah mati sebagai pelajaran dan al-Qur’an sebagai pengingat.
FIQH HADITS :
Manusia dianjurkan untuk tidak melupakan mati, karena mengingat kematian ini
merupakan pelajaran yang paling berharga. Jika seseorang mengingatnya pada waktu kaya, maka itu membuatnya zuhud terhadap duniawi. Jika mengingatnya pada waktu miskin, maka itu membuatnya reda dengan kehidupannya.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..