السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
《JILID II (DUA)》
BAB PAKAIAN
HADITS KE 76 :
عَنْ أَبِي عَامِرٍ اَلْأَشْعَرِيِّ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الحِر وَالْحَرِيرَ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ، وَأَصْلُهُ فِي الْبُخَارِيِّ
Dari Abu Amir al-Asy’ari Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya akan ada di antara umatku kaum yang menghalalkan kemaluan dan sutra.” Riwayat Abu Dawud dan asalnya dalam riwayat Bukhari.
MAKNA HADITS :
Allah (s.w.t) menganugerahkan pakaian kepada hamba-Nya, lalu dimudahkan-
Nya untuk memperolehinya. Allah (s.w.t) berfirman:
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا (٢٦)
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutupi auratmu dan pakaian yang indah sebagai perhiasanmu…” (Surah al-A’raf: 26)
Pakaian itu ada dua jenis. Pertama, pakaian yang bersifat konkrit, seperti pakaian yang lazim kita pakai. Jenis ini ada dua jenis, yaitu pakaian halal dan pakaian haram. Pakaian halal seperti pakaian yang dibuat dari bahan kapas atau bahan yang lainnya yang halal. Sedangkan pakaian haram seperti pakaian yang dibuat dari sutera dan emas, khusus bagi kaum lelaki tanpa ada udzur untuk memakainya.
Kedua, jenis pakaian yang bersifat abstrak, yaitu menghiasi diri dengan akhlak
mulia dan mengerjakan perintah Allah (s.w.t) Allah (s.w.t) berfirman:
ولباس التقوى ذلك خير (٢٦)
“… Dan pakaian takwa itulah yang paling baik…” (Surah al-A’raf: 26)
Salah seorang penyair berkata:
“Jika akhlak seseorang tidak dinodai sifat tercela maka seluruh pakaian yang dipakainya indah belaka”.
Seorang bijak pandai berpesan:
“Jika seseorang tidak menghiasi dirinya dengan takwa sebagai pakaiannya, maka bererti dia sama dengan bertelanjang, sekalipun dia berpakaian secara dzahir.”
FIQH HADITS :
1. Lelaki haram memakai kain sutera, karena pakaian yang dibuat dari kain sutera merupakan pakaian miwah dan perhiasan yang hanya layak dipakai oleh kaum wanita atau pakaian sutera menunjukkan penampilan yang bongkak dan sombong atau ia dilarang sebagai perkara yang dilarang oleh Islam.
2. Haram berzina dan tidak boleh menghalalkan kemaluan wanita kecuali
setelah kawin dengannya.
3. Barang siapa yang menghalalkan perkara yang diharamkan sebagaimana yang telah dinyatakan oleh agama dengan tegas, maka sesungguhnya orang itu dianggap telah keluar dari agama dan tidak termasuk umat Islam lagi sehinggalah dia bertaubat.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..