السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
《JILID II (DUA)》
BAB SHALAT ISTISQA’
HADITS KE 70 :
وَعَنْ أَنَسٍ ( أَنَّ عُمَرَ رضي الله عنه كَانَ إِذَا قَحِطُوا يَسْتَسْقِي بِالْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ المُطَّلِبِ. وَقَالَ: اَللَّهُمَّ إِنَّا كُنَّا نَسْتَسْقِي إِلَيْكَ بِنَبِيِّنَا فَتَسْقِينَا, وَإِنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِعَمِّ نَبِيِّنَا فَاسْقِنَا، فَيُسْقَوْنَ ) رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ
Dari Anas bahwa Umar Radliyallaahu ‘anhu bila orang-orang ditimpa kemarau ia memohon hujan dengan tawasul (perantaraan Abbas Ibnu Abdul Mutholib. Ia berdoa: Ya Allah, sesungguhnya kami dahulu memohon hujan kepada-Mu dengan perantaraan Nabi kami, lalu Engkau beri kami hujan, dan sekarang kami bertawasul kepada-Mu dengan paman Nabi kami, maka berilah kami hujan. Lalu diturunkan hujan kepada mereka. Riwayat Bukhari.
MAKNA HADITS :
Pada masa Khalifah Umar ibn al-Khatthab (r.a), umat manusia pernah mengalami musim kemarau yang panjang pada tahun 18 Hijriah. Tahun tersebut dikenali dengan tahun al-Ramadah, hingga permukaan tanah nampak kering gersang
karena tidak ada hujan. Banyak orang mengadukan hal tersebut kepada Khalifah Umar, lalu beliau mengumpulkan semua sahabat Nabi (s.a.w). Orang yang mula-
mula dijemput hadir ialah al-Abbas ibn Abdul Mutthalib, bapak saudara Nabi (s.a.w), karena kedudukannya yang dihormati dan kedekatan pertalian kekerabatannya dengan Rasulullah (s.a.w). Kemudian Khalifah Umar bertawassul kepada Allah melalui bapak saudara Nabi (s.a.w) dengan harapan Dia menurunkan hujan kepada mereka. Lalu al-Abbas berdo’a, sedangkan orang yang berada di sekelilingnya mengaminkan do’anya.
Di dalam riwayat lain telah disebutkan bahwa al-Abbas (r.a) ber-tadharru’
memohon hujan kepada Allah pada hari itu. Beliau membaca doa berikut:
اللهم إنه لم ينزل بلاء إلا بذنب ولم يرفع إلا بتوبة. وهذه أيدينا إليك بالذنوب وتواصينا إليك بالتوبة فاسقنا الغيث.
“Ya Allah, sesungguhnya tidak ada malapetaka yang diturunkan melainkan karena perbuatan dosa, dan tidak ada cara lain yang mampu melenyapkannya melainkan dengan cara bertaubat. Sekarang inilah tangan-tangan kami menengadah kepada Engkau dengan semua dosa kami, dan kami kembali kepada-Mu dengan bertaubat. Maka siramilah kami dengan hujan.”
Seketika itu juga langit menjadi mendung dan turunlah hujan dengan lebat
bagaikan dicurah dari atas langit, hingga bumi menjadi subur kembali dan
kehidupan umat manusia pun berjalan lancar.
FIQH HADITS :
1. Meminta syafaat kepada Allah melalui orang sholeh dan orang alim serta ahli bait Nabi (s.a.w).
2. Keutamaan al-Abbas (r.a) dan kedudukannya yang tinggi di sisi Allah
karena do’anya dikabulkan oleh Allah (s.w.t).
3. Keutamaan Umar (r.a) karena beliau bersikap rendah diri terhadap al-Abbas dan mengetahui apa yang sepatutnya beliau lakukan.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..