السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
《JILID II (DUA)》
BAB SHALAT GERHANA
HADITS KE 65 :
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: ( مَا هَبَّتْ رِيحٌ قَطُّ إِلَّا جَثَا النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَلَى رُكْبَتَيْهِ, وَقَالَ: “اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رَحْمَةً, وَلَا تَجْعَلَهَا عَذَابًا” ) رَوَاهُ الشَّافِعِيُّ وَالطَّبَرَانِيُّ وَعَنْهُ: ( أَنَّهُ صَلَّى فِي زَلْزَلَةٍ سِتَّ رَكَعَاتٍ, وَأَرْبَعَ سَجَدَاتٍ, وَقَالَ: هَكَذَا صَلَاةُ الْآيَاتِ ) رَوَاهُ الْبَيْهَقِيُّ. وَذَكَرَ الشَّافِعِيُّ عَنْ عَلِيٍّ رضي الله عنه مِثْلَهُ دُونَ آخِرِهِ
Ibnu Abbas Radliyallaahu ‘anhu berkata: Tidak berhembus angin sedikitpun kecuali Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam berlutut di atas kedua lututnya, seraya berdoa: “Ya Allah jadikan ia rahmat dan jangan jadikan ia siksa.” Riwayat Syafi’i dan Thabrani. Dari dia Radliyallaahu ‘anhu : Bahwa beliau sholat dengan enam ruku’ dan empat sujud ketika terjadi gempa bumi, dan beliau bersabda: “Beginilah cara sholat (jika terlihat) tanda kekuasaan Allah.” Diriwayatkan oleh Baihaqi. Syafi’i juga menyebut hadits seperti itu dari Ali Ibnu Abu Thalib namun tanpa kalimat akhirnya.
MAKNA HADITS :
Angin datang bertiup dari sisi Allah dengan tunduk perintah-Nya. Adakalanya ia membawa rahmat dan adakalanya pula membawa adzab. Oleh itu, seorang yang berakal apabila ada angin bertiup kencang dianjurkan memohon perlindungan
kepada Allah (s.w.t) dengan berdo’a dan merendahkan diri kepada-Nya agar
diselamatkan dari malapetaka yang dibawanya dan memperoleh kebaikan
yang ada padanya. Dia tidak boleh memaki angin yang sedang bertiup kerana angin datang berdasarkan perintah Allah.
Jika ada angin kencang bertiup, Nabi (s.a.w) duduk sambil merapatkan kedua
lututnya. Cara duduk seperti ini menggambarkan keadaan orang yang sedang dilanda ketakutan dan merendah diri memohon perlindungan kepada Allah
(s.w.t). Baginda berbuat demikian karena kawatir terhadap umatnya yang senantiasa menyimpan sejuta kasih sayang kepada umatnya.
FIQH HADITS :
1. Rasulullah (s.a.w) senantiasa merasa takut kepada Allah.
2. Nabi (s.a.w) betapa sayang kepada umatnya dimana baginda senantiasa
memohonkan rahmat-Nya bagi mereka dan memohon supaya mereka diselamatkan daripada azab.
3. Menjelaskan do’a yang seharusnya dibaca ketika angin bertiup kencang.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..