السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
《JILID II (DUA)》
BAB SHOLAT HARI RAYA IDUL
FITRI DAN IDUL ADHA
HADITS KE 47 :
وَعَنْ أَبِي عُمَيْرِ بْنِ أَنَسٍ, عَنْ عُمُومَةٍ لَهُ مِنَ اَلصَّحَابَةِ, ( أَنَّ رَكْبًا جَاءُوا, فَشَهِدُوا أَنَّهُمْ رَأَوُا الْهِلَالَ بِالْأَمْسِ, فَأَمَرَهُمْ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم أَنْ يُفْطِرُوا, وَإِذَا أَصْبَحُوا يَغْدُوا إِلَى مُصَلَّاهُمْ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَأَبُو دَاوُدَ -وَهَذَا لَفْظُهُ- وَإِسْنَادُهُ صَحِيحٌ
Dari Abu Umairah Ibnu Anas Ibnu Malik Radliyallaahu ‘anhu dari paman-pamannya di kalangan shahabat bahwa suatu kafilah telah datang, lalu mereka bersaksi bahwa kemarin mereka telah melihat hilal (bulan sabit tanggal satu), maka Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam memerintahkan mereka agar berbuka dan esoknya menuju tempat sholat mereka. Riwayat Ahmad dan Abu Dawud. Lafadznya menurut Abu Dawud dan sanadnya shahih.
MAKNA HADITS :
Jika waktu hari raya telah diketahui sebelum waktu sholatnya habis, maka sholat hari
raya hendaklah segera dikerjakan pada hari itu. Namun jika hari raya masih belum
diketahui melainkan sesudah waktu sholatnya habis, maka sholat hari raya hendaklah dilakukan pada hari berikutnya dan dianggap sebagai sholat qadha’. Hadis yang menerangkan hukum ini berkaitan hari raya idul fitri, kemudian diqiaskan kepadanya hari raya idul adha.
FIQH HADITS :
Jika waktu sholat hari raya telah berlalu pada hari pertama, maka sholat hari raya
hendaklah dilaksanakan pada hari kedua bulan Syawal sebelum matahari tergelincir.
Inilah pendapat mazhab Hanbali dan mazhab Hanafi. Mereka mengatakan pula
bahwa tidak ada perbedaan antara terlewat lantaran keliru atau wujudnya faktor
lain yang dikategorikan sebagai uzur.
Menurut pendapat yang sahih dalam mazhab al-Syafi’i, sholat mestilah diqadha’
dalam waktu yang tidak perlu diberi batasan, karena disunatkan mengqadha’ sholat
sunat yang dilakukan pada waktu tertentu apabila waktunya telah berlalu.
Imam Malik berkata: “Jika mereka mengetahui hari raya sebelum matahari
tergelincir, maka sholat hari raya mestilah segera dikerjakan. Jika matahari telah
tergelincir, maka sholat hari raya tidak perlu lagi dikerjakan, baik pada hari
itu ataupun pada hari berikutnya kerana sholat hari raya itu merupakan suatu amal
ibadah yang mesti dilakukan pada waktu yang telah ditentukan, ia tidak boleh
dikerjakan pada waktu lain selain dari waktu yang telah ditetapkan.”
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..