السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
《JILID II (DUA)》
BAB SHALAT KHAUF
HADITS KE 43 :
وَعَنْ حُذَيْفَةَ: ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم صَلَّى صَلَاةَ اَلْخَوْفِ بِهَؤُلَاءِ رَكْعَةً, وَبِهَؤُلَاءِ رَكْعَةً, وَلَمْ يَقْضُوا ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَأَبُو دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيُّ, وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ
وَمِثْلُهُ عِنْدَ ابْنِ خُزَيْمَةَ: عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ
Dari Hudzaifah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam sholat khouf dengan mereka satu rakaat dan dengan mereka yang lain satu rakaat, dan mereka tidak mengqadla. Riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Nasa’i. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban.
Hadits serupa diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dari Ibnu Abbas Radliyallaahu ‘anhu
HADITS KE 44 :
وَعَنِ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( صَلَاةُ اَلْخَوْفِ رَكْعَةٌ عَلَى أَيِّ وَجْهٍ كَانَ ) رَوَاهُ اَلْبَزَّارُ بِإِسْنَادٍ ضَعِيفٍ
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sholat khouf itu satu rakaat dalam keadaan bagaimanapun.” Riwayat Al-Bazzar dengan sanad yang lemah.
MAKNA HADITS :
Ini merupakan cara kelima untuk mengerjakan sholat khauf, tetapi agak sukar untuk difahami karena sholat ini dilakukan hanya satu rakaat tanpa ada kelanjutannya.
Sehubungan ini, Imam al-Syafi’i berkata: “Hadis ini tidak kuat.” Dengan demikian,
pendapat ini sudah cukup untuk memecahkan masalah berkaitan dengannya.
Sedangkan ulama yang lainnya memilih makna dzahir hadis dan mereka
menjadikan sholat khauf hanya satu rakaat bagi imam dan makmum. Mereka yang
mengatakan demikian antara lain ialah al-Tsauri dan sekumpulan ulama yang
lain.
Penulis (Ibn Hajar) dalam kitab ini (Bulugh al-Maram) hanya mengemukakan
lima cara pelaksanaan sholat khauf, sedangkan Abu Dawud menambah tiga lagi
cara sebagai tambahan ke atas apa yang disebut oleh Ibn Hajar. Dengan demikian,
cara mengerjakan sholat khauf menurut Abu Dawud ada delapan cara. Sedangkan ada
pula sebagian ulama yang menjadikannya hingga tujuh belas cara.
Nabi (s.a.w) secara garis besarnya telah mengerjakan sholat khauf berulang
kali. Oleh itu, penukilan yang dilakukan oleh para sahabat mengenai tatacaranya
berbeda-beda antara satu sama lain, hingga ia banyak memiliki ragam. Akan tetapi,
cara yang paling kuat diantara semua itu ialah cara yang disebut di dalam hadis Ibn
Umar (r.a). Ini disebabkan oleh dua faktor; pertama, sanad hadisnya kuat; kedua,
cara tersebut bersesuaian dengan kaidah asal yang mengatakan bahwa makmum
masih belum sempurna sholatnya kecuali sesudah imam menyempurnakan
sholatnya.
FIQH HADITS :
1. Menjelaskan cara kelima untuk melakukan sholat khauf ketika musuh tidak
berada di arah kiblat. Kumpulan pertama mengerjakan satu rakaat bersama
imam dan demikian pula kumpulan kedua hanya mengerjakan satu rakaat
bersama imamnya.
2. Sholat khauf satu rakaat bagi imam dan makmum, ketika menghadap
ke arah kiblat ataupun tidak. Ini adalah mengikut pendapat ulama yang
berpegang kepada makna dzahir hadis, sedangkan pendapat jumhur ulama
telah diterangkan sebelum ini.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..