السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
《JILID II (DUA)》
BAB SHALAT KHAUF
HADITS KE 42 :
وَلِلنَّسَائِيِّ مِنْ وَجْهٍ آخَرَ عَنْ جَابِرٍ ( أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم صَلَّى بِطَائِفَةٍ مِنْ أَصْحَابِهِ رَكْعَتَيْنِ, ثُمَّ سَلَّمَ, ثُمَّ صَلَّى بِآخَرِينَ أَيْضًا رَكْعَتَيْنِ, ثُمَّ سَلَّمَ ) وَمِثْلُهُ لِأَبِي دَاوُدَ, عَنْ أَبِي بَكْرَةَ
Menurut al-Nasa’i menerusi jalur yang lain dari Jabir (r.a) disebutkan
sebagai berikut: “Nabi (s.a.w) mengerjakan sholat dua rakaat bersama segolongan
sahabatnya, lalu baginda bersalam. Kemudian baginda mengerjakan sholat lagi
sebanyak dua rakaat bersama dengan segolongan yang lain, lalu bersalam.” Hadis
yang serupa turut disebutkan oleh Abu Dawud dari Abu Bakrah.
MAKNA HADITS :
Apa yang disebutkan di dalam hadis ini merupakan cara ke empat dalam mengerjakan
sholat khauf. Cara ini mempunyai keistimewaan tersendiri mengingat Nabi
(s.a.w) melakukan sholat secara sempurna yang baginda bagikan kepada kedua
golongan pasukan kaum muslimin, sedangkan musuh tidak berada di arah kiblat.
Al-Tahawi meyakini bahwa cara ini telah di-mansukh. Beliau mengatakan
demikian karena berlandaskan kepada kaidah mazhabnya yang menegaskan
bahwa orang yang sholat fardu tidak boleh bermakmum kepada orang yang sedang
mengerjakan sholat sunat sedangkan ulama yang lainnya mengatakan bahwa
tidak ada dalil yang me-mansukh hadis ini.
FIQH HADITS :
1. Mengutamakan sholat berjemaah.
2. Menjelaskan cara keempat dalam melakukan sholat khauf ketika musuh
tidak berada di arah kiblat, dimana imam mengerjakan sholat sebanyak dua
kali untuk golongan masing-masing.
3. Disyariatkan mengqasar sholat dalam keadaan khauf (perang).
4. Orang yang sedang sholat fardu boleh bermakmum kepada orang yang
sedang mengerjakan sholat sunat.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..