DEWAN PIMPINAN PUSAT
IKATAN ALUMNI BATA-BATA

DPP IKABA

DEWAN PIMPINAN PUSAT IKATAN ALUMNI BATA-BATA

Kategori
010. BAB SHALAT ORANG BEPERGIAN DAN ORANG SAKIT B. KITAB SHALAT (IBANAH AL-AHKAM) KAJIAN HADITS

HADITS KE 11 : PENTINGNYA SHALAT DALAM SITUASI APAPUN

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI

《JILID KE II (DUA)》

BAB SHALAT ORANG BEPERGIAN DAN ORANG SAKIT

HADITS KE 11 :

وَعَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ الله عَنْهُمَا قَالَ: ( كَانَتْ بِي بَوَاسِيرُ, فَسَأَلْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم عَنْ الصَّلَاةِ؟ فَقَالَ: “صَلِّ قَائِمًا, فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا, فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ” ) رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ

Imam Ibnu Hushoin Radliyallaahu ‘anhu berkata: Aku mempunyai penyakit bawasir, bila aku menanyakan kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam tentang cara sholat. Beliau bersabda: “Sholatlah dengan berdiri, jika tidak mampu maka dengan duduk, dan jika tidak mampu maka dengan berbaring.” Riwayat Bukhari.

MAKNA HADITS :

Sholat merupakan salah satu rukun Islam yang lima. Orang yang meninggalkannya berhak mendapat siksaan dari Allah dan orang yang mengingkari kewajipan sholat hukumnya kafir. Jadi sholat tidak dapat ditinggalkan dalam keadaan apapun. Sholat mesti dikerjakan dalam keadaan berdiri bagi orang yang mampu berdiri, dan bagi yang tidak mampu berdiri karena sakit, maka dia boleh mengerjakannya sambil duduk. Jika tidak mampu duduk, maka dia hendaklah mengerjakannya dalam keadaan berbaring pada lambungnya seraya menghadapkan dadanya ke arah kiblat. Jika tidak mampu berbaring, dia boleh melakukannya dengan isyarat kepalanya untuk mengerjakan rukun ucapan dan rukun perbuatan.

Hadis ini merupakan dorongan untuk senantiasa tetap mengerjakan sholat dan memuat kemudahan hukum-hukum syariat apabila seseorang itu menderita sakit. Agama itu mudah dan tidak sekali-kali Allah menentukan sesuatu di dalam agama yang membawa kesulitan bagi kita.

FIQH HADITS :

1. Sholat lima waktu itu hukumnya wajib dan tidak boleh ditinggalkan walau dalam keadaan apapun.

2. Menjelaskan cara mengerjakan sholat bagi orang sakit dan udzur.

3. Berdiri ketika mengerjakan sholat fardu tidak boleh ditinggalkan kecuali karena udzur, misalnya sakit, pening kepala atau takut tenggelam di dalam lautan.

Wallahu a’lam bisshowab..

Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.

Semoga bermanfaat. Aamiin..

Oleh ANWARI ACHMAD

Anggota IKABA Larangan, alumni tahun 1992

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *