السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
BAB GAMBARAN SHALAT SUNNAH
HADITS KE 311 :
وَعَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ رضي الله عنه قَالَ: ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُوتِرُ بِـ “سَبِّحِ اِسْمَ رَبِّكَ اَلْأَعْلَى”, و: “قُلْ يَا أَيُّهَا اَلْكَافِرُونَ”, و: “قُلْ هُوَ اَللَّهُ أَحَدٌ” ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَأَبُو دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيُّ. وَزَادَ: ( وَلَا يُسَلِّمُ إِلَّا فِي آخِرِهِنَّ )
وَلِأَبِي دَاوُدَ, وَاَلتِّرْمِذِيِّ نَحْوُهُ عَنْ عَائِشَةَ وَفِيهِ: ( كُلَّ سُورَةٍ فِي رَكْعَةٍ, وَفِي اَلْأَخِيرَةِ: “قُلْ هُوَ اَللَّهُ أَحَدٌ”, وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ )
Ubay Ibnu Ka’ab Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam biasanya sholat witir dengan membaca (Sabbihisma rabbikal a’la dan (Qul yaa ayyuhal kaafiruun) dan (Qul huwallaahu Ahad).” Riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Nasa’i. Nasa’i menambahkan: Beliau tidak salam kecuali pada rakaat terakhir.
Menurut riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi terdapat hadits serupa dari ‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu dan didalamnya disebutkan: Masing-masing surat untuk satu rakaat dan dalam rakaat terakhir dibaca (Qul huwallaahu Ahad) serta dua surat al-Falaq dan an-Naas.
MAKNA HADITS :
Nabi (s.a.w) melakukan shalat witir dengan cara yang berlainan antara satu sama lain. Adakalanya baginda mengerjakannya sebanyak tiga rakaat tanpa salam kecuali pada rakaat terakhir dan adakalanya sebanyak tiga rakaat yang pada rakaat kedua mengucapkan salam pertama, kemudian satu rakaat lagi dan kemudian salam. Semua itu dilakukan melalui perbuatan Nabi (s.a.w). Sedangkan apa yang paling banyak baginda lakukan ialah melakukan salam sesudah dua rakaat, kemudian melakukan rakaat yang ketiga dengan mengucapkan salam yang lain. Dari pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa shalat witir boleh dilakukan secara sekaligus dan boleh pula secara terpisah dengan melakukan salam pada rakaat yang kedua. Tetapi riwayat yang mengatakan shalat witir boleh dikerjakan secara terpisah lebih kuat daripada riwayat yang mengatakan boleh dikerjakan secara sekaligus.
FIQH HADITS :
1. Salah satu cara shalat witir yang dilakukan oleh Nabi (s.a.w) adalah tiga rakaat dengan satu kali salam.
2. Disunatkan membaca surah-surah tersebut dalam rakaat shalat witir. Mazhab Maliki, mazhab al-Syaff’i, mazhab Hanbali dan mazhab Hanafi mengatakan bahwa disunatkan membaca Surah al-A’la, Surah al-Kafirun dan Surat al-Ikhlas saja, selain itu tidak.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..