السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
BAB GAMBARAN SHALAT SUNNAH
HADITS KE 307 :
وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( يَا عَبْدَ اللَّهِ لَا تَكُنْ مِثْلَ فُلَانٍ, كَانَ يَقُومُ مِنَ اللَّيْلِ, فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Abdullah Ibnu Amar Ibu al-‘Ash Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda padaku: “Hai Abdullah, kamu jangan seperti si Anu, dulu ia biasa sholat malam kemudian ia meninggalkannya.” Muttafaq Alaihi.
MAKNA HADITS :
Antara Sunnah yang diajarkan oleh Nabi (s.a.w) adalah baginda selalu meneliti hal ahwal yang dilakukan oleh sahabatnya. Baginda memuji orang yang berbuat baik dan membimbing orang yang berbuat jahat menuju kebaikan, menyadarkan orang yang berbuat dzalim dan membantu orang yang ditimpa musibah.
Inilah Abdullah ibn ‘Amr. Dia biasa melakukan sholat malam, kemudian dia malas dan kemudian tidak lagi mengerjakannya. Nabi (s.a.w) menegurnya dan
mengatakan kepadanya dengan bahasa sindiran menerusi sabdanya: “Janganlah kamu seperti si fulan.” Nabi (s.a.w) sengaja tidak menyebutkan dirinya secara jelas,
melainkan menggunakan nama samaran, dengan maksud agar Abdullah ibn Amr tidak merasa malu.
Barang siapa yang membiasakan suatu amal ibadah, maka makruh baginya meninggalkan ibadah tersebut melainkan disebabkan ada uzur yang menghalanginya.
Jika tidak dapat mengerjakan amal ibadah yang biasa dia kerjakan, maka tetap dicatatkan baginya pahala yang sama seperti ketika dia melakukan ibadah itu. Ini merupakan karunia Allah.
FIQH HADITS :
1. Sholat sunat malam tidak wajib, sebab Rasulullah (s.a.w) hanya sekadar menegur orang yang tidak mengerjakannya.
2. Disunatkan meneruskan amal kebaikan yang biasa dilakukan tanpa berlebihan dan orang yang meninggalkannya hendaklah ditegur.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..