DEWAN PIMPINAN PUSAT
IKATAN ALUMNI BATA-BATA

DPP IKABA

DEWAN PIMPINAN PUSAT IKATAN ALUMNI BATA-BATA

Kategori
007. BAB SUJUD SAHWI, TILAWAH DAN SYUKUR B. KITAB SHALAT (IBANAH AL-AHKAM) KAJIAN HADITS

HADITS KE 275 : BOLEHKAH SUJUD SAHWI BERULANG-ULANG

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI

BAB SUJUD SAHWI, SUJUD TILAWAH DAN SUJUD SYUKUR

HADITS KE 275 :

وَعَنْ ثَوْبَانَ رضي الله عنه أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : ( لِكُلِّ سَهْوٍ سَجْدَتَانِ بَعْدَمَا يُسَلِّمُ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَابْنُ مَاجَهْ بِسَنَدٍ ضَعِيفٍ

Dari Tsauban dari Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bahwa beliau bersabda: Setiap kali lupa itu diganti dengan dua sujud setelah salam Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah dengan sanad lemah

MAKNA HADITS :

Melihat tujuan utama dibalik syariat sujud sahwi ini adalah untuk membuat syaitan merasa kesal dan menzahirkan ketaatan seorang hamba kepada Allah Yang Maha Pemurah, maka cukuplah dua kali sujud dilakukan untuk menutupi semua jenis kealpaan itu. Sujud sahwi tidak berulang2, meskipun hal-hal yang menyebabkan untuk melakukan sujud sahwi itu bilang, sebab Nabi (s.a.w) pernah salam dan berbicara serta berjalan karena lupa, tetapi baginda tidak sujud kecuali hanya dua kali saja, sebagaimana apa yang telah disebutkan dalam hadis Dzu al-Yadain. Inilah pendapat jumhur ulama, sebab mereka berlandaskan kepada amalan Nabi (s.a.w) dalam hadis tersebut. Adapun hadis Tsauban ini, maka ia tidak boleh dijadikan alasan untuk menyangkal pendapat jumhur ulama melihat kedudukan hadis ini yang dha’if.

FIQH HADITS :

Makna zahir hadis ini menunjukkan bahwa sujud sahwi dilakukan secara berulang kali dengan adanya kealpaan yang dilakukan secara berulang dalam solat, karena satu kealpaan dengan yang lain tidak dapat dimasukkan kepada yang lain menjadi satu. Sedangkan menurut jumhur ulama, sujud sahwi tidak dilakukan secara berulang meskipun kealpaan itu berulang, melainkan satu sama lain dapat digabungkan menjadi satu kali sujud sahwi meskipun kealpaan itu lebih daripada satu kali, apalagi jika kealpaan itu hanya satu kali.

Wallahu a’lam bisshowab..

Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.

Semoga bermanfaat. Aamiin..

Oleh ANWARI ACHMAD

Anggota IKABA Larangan, alumni tahun 1992

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *