السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
BAB TATACARA PELAKSANAAN SHOLAT
HADITS KE 265 :
وَعَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي ) رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ
Dari Malik Ibnu al-Khuwairits Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sholatlah kamu sekalian dengan cara sebagaimana kamu melihat aku sholat.” Riwayat Bukhari.
MAKNA HADITS :
Hadis ini merupakan salah satu asas penting Islam, karena di dalamnya menjelaskan kewajiban mengikuti setiap perbuatan dan ucapan Rasulullah (s.a.w).
Allah (s.w.t) menyuruh kita untuk berbuat demikian dalam firman-Nya:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ (٢١)
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagi kamu…” (Surah al-Ahzab: 21)
Semua perbuatan Rasulullah (s.a.w) menjadi syariat bagi umatnya. Oleh itu, haji wada’ merupakan amalan praktikal bagi para sahabat untuk mempelajari manasik haji. Nabi (s.a.w) memerintahkan mereka melalui sabdanya:
خُذُوا عَنِّي مَناسِكَكُمْ
“Ambillah dariku manasik (haji) kamu”.
Nabi (s.a.w) bertugas menyampaikan ajaran dari Allah dan beliau adalah seorang yang maksum. Jadi tidaklah heran apabila semua perbuatannya
merupakan syariat yang sekali gus menjelaskan apa yang bersifat umum di dalam al-Qur’an.
Kita wajib mengikuti Nabi (s.a.w) dalam perkataan dan perbuatan kecuali perkara-perkara yang telah dikhususkan bagi diri baginda atau perkara-perkara yang telah dimansukh, sebab sahabat tidak mengamalkan apa-apa yang telah dilakukan oleh baginda melainkan amalan yang paling akhir dilakukan oleh baginda.
FIQH HADITS :
Wajib mengikuti segala apa yang telah dinukil dari Nabi (s.a.w) baik berupa bacaan maupun perbuatan di dalam sholat.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..