HADITS KE 260 : DO’A SETELAH SHALAT LIMA WAKTU

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI

BAB TATACARA PELAKSANAAN SHOLAT

HADITS KE 260 :

وَعَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ رضي الله عنه قَالَ : ( إِنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَتَعَوَّذُ بِهِنَّ دُبُرَ اَلصَّلَاةِ : ” اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ اَلْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ اَلْجُبْنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ اَلْعُمُرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ اَلدُّنْيَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ اَلْقَبْرِ ) رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ

Dari Sa’ad Ibnu Waqqash Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam setiap selesai sholat selalu memohon perlindungan dengan doa-doa: (artinya = Ya Allah sungguh aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan aku berlindung kepada-Mu dari kepikunan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur). Diriwayatkan Bukhari.

MAKNA HADITS :

Barang siapa yang dianugerahkan harta benda oleh Allah, namun dia tidak mau menggunakannya untuk membantu kaum fakir miskin, tidak pula mau membantu mujahidin dan tidak pula membelanjakannya untuk kepentingan umum, maka dia adalah orang yang bakhil.

Salah seorang penyair berkata: “Barang siapa yang memiliki kelebihan harta, lalu dia kikir dengan kelebihan hartanya itu karena mendermakannya ke atas kaumnya, maka dia akan dikucilkan dan menjadi orang yang tercela.”

Barang siapa yang tidak memiliki keberanian melawan nafsu syahwat dirinya dan godaan syaitan atau kehilangan keberanian untuk mempertahankan diri menghadapi musuh atau mematahkan hujah lawan yang membela kebatilan, maka dia adalah seorang pengecut.

Seorang penyair berkata: “Orang yang berani itu bukanlah orang yang gemar mengembara, sebaliknya orang yang berani adalah orang yang bertakwa kepada Allah.” Tua bangka, daya fikir yang lemah, fungsi panca indera yang terus merosot dan kulit yang berkeriput menyebabkan lemah pula dalam mengerjakan amal ibadah, malah kerap berlaku remeh dalam beberapa perbuatannya. Ini kerana usia yang terlampau tua dan telah mencapai usia nyanyuk.

Gemerlap duniawi dengan segala perhiasannya merupakan dugaan, hingga seseorang boleh terpedaya oleh pujuk rayunya dan rela meninggalkan kewajiban-
kewajiban yang mesti dia kerjakan. Ini merupakan fitnah dunia.

Selain itu siksa kubur pun merupakan sesuatu yang pasti dijumpai oleh seseorang sebagai balasan terhadap apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya selama hidup di alam dunia.

FIQH HADITS :

1. Mengukuhkan adanya siksa kubur.

2. Memohon perlindungan kepada Allah dari fitnah-fitnah yang telah
disebutkan di dalam hadis tersebut.

Wallahu a’lam bisshowab..

Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.

Semoga bermanfaat. Aamiin..

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *