السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
BAB TATACARA PELAKSANAAN SHOLAT
HADITS KE 248 :
وَعَنْ اَلْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- ; قَالَ : ( عَلَّمَنِي رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَلِمَاتٍ أَقُولُهُنَّ فِي قُنُوتِ اَلْوِتْرِ : ” اَللَّهُمَّ اِهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ إِنَّهُ لَا يَزِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ ) رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ زَادَ النَّسَائِيُّ مِنْ وَجْهٍ آخَرَ فِي آخِرِهِ : ( وَصَلَّى اَللَّهُ عَلَى اَلنَّبِيِّ )
وَلِلْبَيْهَقِيِّ عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- : ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا دُعَاءً نَدْعُو بِهِ فِي اَلْقُنُوتِ مِنْ صَلَاةِ اَلصُّبْحِ ) وَفِي سَنَدِهِ ضَعْفٌ
Hasan Ibnu Ali Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam telah mengajariku kata-kata untuk dibaca dalam qunut witir yaitu (artinya = Ya Allah berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau berti petunjuk berilah aku kesehatan sebagaimana orang-orang telah Engkau beri kesehatan pimpinlah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau pimpin berilah aku berkah atas segala hal yang Engkau berikan selamatkanlah aku dari kejahatan yang telah Engkau tetapkan karena hanya Engkaulah yang menghukum dan tidak ada hukuman atas-Mu sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau tolong Maha Berkah Engkau Tuhan kami dan Maha Tinggi). Riwayat Imam Lima. Thabrani dan Baihaqi menambahkan: (artinya = Tidak akan mulia orang yang telah Engkau murkai). Hadits riwayat Nasa’i dari jalan lain menambahkan pada akhirnya: (artinya = Semoga sholawat Allah Ta’ala selalu terlimpah atas Nabi).
Menurut riwayat Baihaqi bahwa Ibnu Abbas berkata: Adalah Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam mengajari kami doa untuk dibaca dalam qunut pada sholat Shubuh. Dalam sanadnya ada kelemahan.
MAKNA HADITS :
Seperti diketahui bahwa do’a yang paling afdhal adalah do’a yang mencakupi permohonan kebaikan dunia dan akhirat. Tidak ada do’a yang lebih afdhal daripada do’a Rasullullah (s.a.w). Dalam kaitan ini, Rasulullah (s.a.w) mengajarkan do’a qunut kepada al-Hasan bin Ali. Do’a tersebut merupakan salah satu do’a qunut, di samping banyak lagi lafaz do’a qunut yang lain sebagaimana ditetapkan menerusi jalur lain yang sebagian ulama telah meriwayatkannya.
FIQH HADITS :
Disyariatkan membaca do’a qunut ketika mengerjakan solat Subuh. Inilah yang dijadikan pegangan oleh Imam al-Syafii dan ia dilakukan setelah melakukan rukuk pada rakaat kedua. Imam Malik turut menganggap sunat membaca qunut dalam sholat Subuh, tetapi dilakukan sebelum melakukan rukuk pada rakaat kedua.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..