السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
BAB TATACARA PELAKSANAAN SHOLAT
HADITS KE 238 :
وَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ اَلْخُدْرِيِّ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُ قَالَ : ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ اَلرُّكُوعِ قَالَ : ” اَللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ اَلْحَمْدُ مِلْءَ اَلسَّمَوَاتِ وَمِلْءَ اَلْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ أَهْلَ اَلثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ أَحَقُّ مَا قَالَ اَلْعَبْدُ – وَكُلُّنَا لَكَ عَبْدٌ – اَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا اَلْجَدِّ مِنْكَ اَلْجَدُّ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam jika telah mengangkat kepalanya dari ruku’ beliau berdo’a “(artinya = Ya Allah Tuhan kami segala puji bagi-Mu sepenuh langit dan bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki. Engkaulah pemilik puji dan kemuliaan segala yang diucapkan oleh hamba. Kami semua menghambakan diri pada-Mu. Ya Allah tidak ada yang kuasa menolak apa yang Engkau cegah dan tidak bermanfaat keagungan bagi yang memiliki keagungan karena keagungan itu dari Engkau juga).” Hadits riwayat Muslim.
MAKNA HADITS :
Nabi (s.a.w) telah dianugerahkan Jawami’ al-Kalim dan oleh kerananya, do’a yang baginda baca adalah do’a yang paling sempurna. Rasulullah (s.a.w) sentiasa berdo’a ketika dalam sholat; ketika sujud, ketika tasyahhud terakhir sebelum salam, dan ketika mengangkat tubuh dari rukuk. Hadis ini mengandung salah satu do’a ma’tsur. Do’a ini dibaca sesudah mengangkat tulang belakang dari rukuk yang di dalamnya memuatkan pujian, sanjungan, pengakuan, dan memohon belas kasih serta rahmat dari Allah Yang Maha Agung lagi Maha Mulia.
FIQH HADITS :
1. Disyariatkan membaca zikir yang diajarkan oleh Nabi (s.a.w) ketika i’tidal sewaktu rukuk.
2. Diwajibkan i’tidal dan tuma’ninah di dalam rukuk.
3. Setiap orang yang sholat disunatkan menggabungkan antara mendengarkan bacaan dan bacaan tahmid ketika i’tidal setelah rukuk, baik sebagai imam, makmum atau pun ketika sholat sendirian.
4. Menyerahkan semua urusan kepada Allah (s.w.t), tunduk kepada-Nya, mengakui keesaan-Nya dan menjelaskan bahwa tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, dan kebaikan serta keburukan semuanya datang dari-Nya.
5. Dianjurkan meninggalkan urusan duniawi yang tidak membawa manfaat untuk akhirat dan berzuhud terhadapnya, karena dunia merupakan rumah yang fana (tidak kekal).
6. Anjuran memperbanyak amal sholeh ketika menghadap kepada Allah dalam sholat, karena amal sholeh dapat memberikan manfaat bagi orang yang melakukannya kelak pada hari kiamat di hadapan Allah (s.w.t).
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..