HADITS KE 231 : RINCIAN BACAAN SURAH MUFASSAL DALAM SHALAT LIMA WAKTU

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI

BAB TATACARA PELAKSANAAN SHOLAT

HADITS KE 231 :

وعن سليمان بن يسار رضي الله عنه قال: كان فلان يطيل الأوليين من الظهر ويخفف العصر، ويقرأ في المغرب بقصار المفصل، وفي العشاء بوسطه، وفي الصبح بطواله، فقال أبو هريرة : ما صليت وراء أحد أشبه صلاة برسول الله صلى الله عليه وسلم من هذا . أخرجه النسائي بإسناد صحيح

Dari Sulaiman ibn Yasar (r.a), beliau berkata: “Si fulan selalu
memperpanjang bacaannya pada dua rakaat pertama sholat dzuhur dan meringankan (mempersingkat bacaan ketika mengerjakan) sholat Asar. Dalam sholat Maghrib, dia
membaca surah-surah yang pendek, sedangkan ketika mengerjakan sholat Isyak, membaca surah-surah yang pertengahan dan dalam sholat Subuh membaca surah-surah yang panjang. Mendengar itu, Abu Hurairah berkata: “Aku belum pernah sholat di belakang seorang pun yang sholatnya mirip dengan sholat Rasulullah (s.a.w)
selain dari orang ini (maksudnya si fulan tersebut).” (Diriwayatkan oleh al-Nasa’i dengan sanad yang sahih)

MAKNA HADITS :

Subuh dan Dzuhur merupakan waktu istirahat dan oleh kerananya, disyariatkan memperpanjang bacaan pada kedua sholat tersebut supaya orang-orang yang terlambat sempat mengerjakan sholat berjamaah. Waktu Isyak adalah waktu orang mulai merasa mengantuk sedangkan waktu Asar adalah waktu istirahat setelah bekerja sepanjang siang hari sehingga tubuh mereka lelah di kala itu dan oleh karenanya, disyariatkan mempersingkat bacaan sholat pada kedua waktu tersebut, yakni lebih singkat daripada sholat dzuhur dan sholat Asar. Adapun sholat Maghrib
memiliki waktu singkat di samping orang amat sibuk untuk menyediakan makan malam atau berbuka puasa bagi orang yang berpuasa dan untuk para tamu mereka dan oleh kerananya, maka sholat Maghrib pun mesti disingkatkan.

FIQH HADITS :

1. Disyariatkan membaca surah mufassal yang panjang ketika mengerjakan sholat Subuh dan sholat Dzuhur agar orang-orang sempat mengikuti sholat berjamaah, sebab ketika itu banyak orang yang terlambat karena baru bangun tidur atau baru beristirahat.

2. Disyariatkan membaca pertengahan surah mufassal ketika mengerjakan sholat Isyak dan sholat Asar kerana waktu Isyak adalah waktu orang-orang sudah mulai mengantuk, dan waktu Asar adalah waktu istirahat dari kepenatan bekerja sepanjang siang hari.

3. Disyariatkan membaca surah mufassal yang pendek ketika mengerjakan sholat Maghrib memandang waktu Maghrib singkat dan waktu yang sibuk untuk menyediakan makan malam bagi tamu dan hidangan untuk berbuka bagi orang yang puasa.

Surah Mufassal : Surah-surah ini dinamakan mufassal karena banyaknya fasl (pemisah) di antara surah-surahnya dengan “basmalah”.

Wallahu a’lam bisshowab..

Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.

Semoga bermanfaat. Aamiin..

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *