PERTANYAAN :
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Deskripsi masalah:
Dalam dunia bisnis atau perusahaan sekarang ini sudah banyak yang resmi dan mendapatkan surat idzin pemerintah.
Studi kasus: Ada seseorang yang mendaftar/melamar pekejaraan yang diantara persyaratannya adalah harus berijazah, dan dia diterima namun ijazahnya palsu.
Pertanyaannya:
1-Bagaimana hukum agama menyinggapi kasus tersebut.Halalkah hasil usaha/pekerjaan sementara waktu mendaftar ijazahnya palsu?
JAWABAN :
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Tanggapan:
Agama Islam adalah agama yang benar dan melarang terhadap penganutnya melakukan hal yang tidak benar, seperti halnya menipu, berbohong dan lain sebagainya, bahkan agama melarang mendekati (berbuat) perkara yang subhat.
Jawaban:
Hukumnya mendaftar pekerjaan dengan persyaratan berkas yang palsu (Ijazah palsu) hukumnya adalah tidak sah, karena tidak sah maka hukum gajinya syubhat yaitu tidak jelas halal dan haramnya.
Untuk lebih jelasnya syubhat diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan :
Pertama:
Diyakini haramnya dan diragukan halalnya, syubhat ini berhukum haram.
Kedua:
Diyakini halalnya dan diragukan haramnya. Termasuk kategori wara’ bilamana kita mampu meninggalkannya.
Ketiga:
Syubhat yang berada diantara kedua syubhat diatas, yakni adanya keragu-raguan antara halal dan haram.
Oleh karena itu bagi seorang yang bekerja dengan persyaratan yang tidak semestinya yang seandainya ditemukan berkas itu palsu maka jelasnya tidak diterima, maka dari itu hasil dari usahanya adalah syubhat (diragukan antara halal dan haramnya) dalam hal ini Rasul bersabda melarang melakukannya, dan memerintahkan agar meninggalkannya.
Dalil hadits yang pertama:
دع مايريبك إلى مالايريبك {رواه أحمد}
Tinggalkan sesuatu yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukannmu.(HR.Ahmad).
Hadits yang kedua:
من اتقى الشبهات فقداستبرأ لدينه وعرضه ومن وقع فى الشبهات وقع فى الحرام. الحديث
” Barang siapa menghindari perkara syubhat maka ia telah memurnikan agamanya dan kehormatannya. Dan barang siapa yang jatuh pada perkara syubhat maka ia telah jatuh didalam keharaman.
Referensi :
رسالة المعاونة فى باب الورع
رسالة المعاونة:٢٤
{وعليك} بالورع عن المحرمات والشبهات فإن الورع ملاك الدين والذى عليه المدار عند العلماء العاملين وقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :” كل لحم نبت من سحت من الحرام فالنار أولى به، ةقال عليه الصلاة والسلام :من اتقى الشبهات فقد استبرأ لدينه وعرضه ومن وقع فى الشبهات فقد وقع فى الحرام. {واعلم} أن الذى يتناول الحرام والشبهات قل أن يوفق لفعل العمل الصالح وان وفق له ظاهرا فلا بد أن يعرض من الأفات الباطنة مايفسده عليه……………………..وأما الشبهات فهى درجات فمنها ماتيقن تحريمه وشك فى حله وهذه الشبه حكمها حكم الحرام ،ومنها ماتبقن حله وشك فى تحريمه وهذا الشبه تركها من الورع،ومنها ماهو بين ذلك كالذى يحتمل أن يكون حلالا ويحتمل أن يكون حراما، وقد قال عليه الصلاة والسلام دع مايريبك الى مايريبك وإنما يستدل على ورع الرجل باحجامه عن الآمر المشكل حتى يتضح ولا يكون العبد من المتقين حتى يترك الحلال المحض الذى يخشى عند تناوله والوقوع فيما وراءه من الشبهات والحرام ،وقال عليه السلام :لايبلغ العبد درجة المتقين حتى يترك مالابأس به حذرا ممابه بأس
والله أعلم بالصواب