السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
BAB TATACARA PELAKSANAAN SHOLAT
HADITS KE 222 :
وَعَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ رضي الله عنه قَالَ : ( صَلَّيْتُ مَعَ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَوَضَعَ يَدَهُ اَلْيُمْنَى عَلَى يَدِهِ اَلْيُسْرَى عَلَى صَدْرِهِ ) أَخْرَجَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ
Wail Ibnu Hujr berkata: Aku pernah sholat bersama Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam beliau meletakkan tangannya yang kanan di atas tangannya yang kiri pada dadanya. Dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah.
MAKNA HADITS :
Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dalam sholat telah ditetapkan oleh banyak hadis sahih, tetapi atsar dan riwayat saling berselisih antara satu sama lain berkaitan tempat meletakkan keduanya itu. Ada yang mengatakan mesti diletakkan di atas pusat, ada yang mengatakan di bawah pusar dan ada pula yang mengatakan di atas dada. Pembahasan masalah ini luas. Hikmah berbuat demikian adalah cara ini mampu menyelamatkan seseorang yang sholat dari melakukan perbuatan sia-sia sekaligus bisa membantunya untuk meningkatkan khusyuk karena cara ini merupakan keadaan orang yang meminta-minta dengan penuh rasa rendah diri di hadapan Allah.
FIQH HADITS :
1. Disyariatkan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri pada dada ketika berdiri dalam sholat. Inilah pendapat jumhur ulama. Sedangkan menurut Imam Malik, disyariatkan melepaskan kedua tangan berjuntai ke bawah. Ini merupakan pendapat masyhur di kalangan Mazhab Maliki dari Ibn al-Qasim.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..