السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
BAB TATACARA PELAKSANAAN SHOLAT
HADITS KE 219 :
وَعَنْ عُمَرَ رضي الله عنه أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ : ( سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ تَبَارَكَ اِسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهُ غَيْرُكَ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ بِسَنَدٍ مُنْقَطِعٍ وَاَلدَّارَقُطْنِيُّ مَوْصُولاً وَهُوَ مَوْقُوفٌ
Dari Umar Radliyallaahu ‘anhu bahwa (setelah bertakbir) beliau biasanya membaca: “Maha suci Engkau Ya Allah dengan pujian terhadap-Mu Maha berkah nama-Mu tinggi kebesaran-Mu dan tidak ada Tuhan selain diri-Mu.” Riwayat Muslim dengan sanad yang terputus (hadits munqothi’). Riwayat Daruquthni secara maushul dan mauquf.
MAKNA HADITS :
Telah diriwayatkan dari Nabi (s.a.w) beberapa bentuk lafaz do’a iftitah yang sebagian darinya telah disebutkan sebelum ini. „Umar (r.a) selalu membaca do’a iftitah ini yang beliau terima dari Nabi (s.a.w), lalu beliau membacanya dengan suara kuat untuk tujuan mengajarkannya kepada orang banyak. Telah disyariatkan pula membaca isti’adzah (memohon perlindungan) dari syaitan berupa itu sifat sombong, rayuan dan godaannya sebagai benteng untuk memelihara diri dari syaitan dalam permulaan sholat dan bacaan al-Qur’an supaya sholat seseorang dipelihara dari syaitan sekaligus mengalamkan perintah Allah dalam firman-Nya:
فإذا قرأت القرأن فاستعذ بالله من الشيطان الرجيم
“Apabila kamu membaca al-Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.” (Surah al-Nahl: 98). Tempat untuk membaca ta’awwudz ini sesudah membaca do’a iftitah.
FIQH HADITS :
1. Disyariatkan membaca do’a iftitah dalam sholat, yaitu do’a yang telah disebutkan dalam riwayat di atas sebelum membaca Surah al-Fatihah.
2. Dianjurkan memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan syaitan dan segala perbuatannya sebelum membaca al-Qur’an dan sesudah membaca do’a iftitah.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..