HADITS KE 217 : DO’A IFTITAH

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI

BAB TATACARA PELAKSANAAN SHOLAT

HADITS KE 217 :

وَعَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رضي الله عنه عَنْ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( أَنَّهُ كَانَ إِذَا قَامَ إِلَى اَلصَّلَاةِ قَالَ : “وَجَّهْتُ وَجْهِي لِلَّذِي فَطَّرَ اَلسَّمَوَاتِ ” . . . إِلَى قَوْلِهِ : “مِنْ اَلْمُسْلِمِينَ اَللَّهُمَّ أَنْتَ اَلْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي وَأَنَا عَبْدُكَ . . . ) إِلَى آخِرِهِ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَفِي رِوَايَةٍ لَهُ : أَنَّ ذَلِكَ فِي صَلَاةِ اَللَّيْلِ

Dari Ali bin Abu Thalib Radliyallaahu ‘anhu dari Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam: Bahwa bila beliau menjalankan sholat beliau membaca: “Aku hadapkan wajahku kepada (Allah) yang telah menciptakan langit dan bumi –hingga kalimat– dan aku termasuk orang-orang muslim Ya Allah Engkaulah raja tidak ada Tuhan selain Engkau Engkaulah Tuhanku dan aku hamba-Mu– sampai akhir. Hadits riwayat Muslim. Dalam suatu riwayat Muslim yang lain: Bahwa bacaan tersebut dalam shalat malam.

MAKNA HADITS :

Do’a iftitah dibaca oleh Nabi (s.a.w) pada rakaat pertama. Di dalamnya mengandung pujian kepada Allah sekaligus pengakuan seorang hamba akan kelalaiannya dan perbuatan zalim yang dilakukan ke atas dirinya sendiri. Ia juga memuatkan permohonan ampun, memohon petunjuk, kemuliaan akhlak dan perlindungan dari berakhlak jahat.

Do’a iftitah ini disebutkan dalam berbagai bentuk lafaz dan orang yang sholat diperbolehkan memilih salah satu darinya malah bisa juga membaca kesemua kalimat do’a iftitah yang sudah tersedia.

Do’a iftitah dibaca di antara takbiratul ihram dengan isti’adzah dengan suara tidak kuat. Barangkali bacaan dengan suara kuat yang dilakukan oleh Nabi (s.a.w) bertujuan untuk mengajarkannya kepada para sahabatnya.

Membaca do’a iftitah itu hukumnya sunat dan hanya dilakukan dalam rakaat pertama menurut pendapat jumhur ulama. Lain halnya dengan Imam Malik, dimana beliau mempunyai pendapat yang berbeda dalam masalah ini.

FIQH HADITS :

1. Boleh berdo’a waktu di dalam sholat dengan do’a-do’a yang tidak berasal dari Al-Qur’an.

2. Disyariatkan berdo’a di antara takbiratul ihram dan bacaan al-Fatihah pada rakaat pertama. Do’a ini dikenal dengan do’a iftitah. Lain halnya dengan pendapat yang masyhur di sisi Imam Malik.

3. Menjelaskan bagaimana cara beretika kepada Allah (s.w.t). Ketika mendekatkan diri kepada-Nya, tidak boleh berbuat jahat dan tidak boleh juga menisbatkan kejahatan kepada-Nya.

Wallahu a’lam bisshowab..

Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.

Semoga bermanfaat. Aamiin..

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Slot demo https://mooc.unesa.ac.id/usutoto-4d/ slot online slot online akurat77 Demo Slot Pg Toto 4D https://wiki.clovia.com/ Slot Gacor Gampang Maxwin Slot77 Daun77 Daun77 slot thailand Daun77 slot77 4d Usutoto situs slot gacor Usutoto Usutoto slot toto slot Daun77 Daun77 Daun77 Akurat77 Akurat77 Akurat77 Akurat77 MBAK4D MBAK4D DWV99 DWV138 DWVGAMING METTA4D MBAK4D MBAK4D MBAK4D METTA4D DWV99 DWV99 MBAK4D MBAK4D MBAK4D SLOT RAFFI AHMAD METTA4D https://aekbilah.tapselkab.go.id/toto4d/ https://aekbilah.tapselkab.go.id/spaceman/ METTA4D METTA4D METTA4D demo slot MBAK4D METTA4D MINI1221 https://www.concept2.cz/ https://berlindonerkebab.ca/ togel malaysia sabung ayam online tototogel slot88 MBAK4D MBAK4D DWV138 METTA4D