PERTANYAAN :
Assalamualaikum Ustadz..
Mau tanya ustad di daerah kami banyak yg memelihara ayam potong dgn cara bermitra dgn perusahaan dimana smua biaya perawatan ayam tsb ditanggung oleh perusahaan tsb dan setelah panen ayam itu hrs di jual kpd perusahaan tsb, bolehkah akad seperti itu? syukron..
JAWABAN :
Waalaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh..
Perusahaan yang menanggung biaya perawatan ayam potong itu disebut aqad hibah
(فقه السنۃ,جز ٣,صحيفۃ ٢٦٦)
والهبۃ في الشرع:عقد موضوعه تمليك الاءنسان ماله لغيره في الحياۃ بلا عوض
Hibah adalah: Aqad (transaksi), yang mana pokok permasalahannya adalah seseorang memberikan hartanya kepada orang lain, pada waktu orang yang memberi itu dalam keadaan hidup, dengan tanpa ganti.
Adapun perjanjian bahwa setelah panen ayam potong tersebut harus dijual kepada perusahaan tersebut, maka aqad (transaksi) jual beli ini bisa sah dengan syarat: penjual itu ridho jika ayam potongnya itu hanya boleh dijual kepada perusahaan tersebut.
Alasannya ialah: Karena diantara rukun-rukun jual beli adalah jika kedua belah pihak (yaitu penjual dan pembeli) itu sama-sama ridho terhadap aqad (transaksi) jual beli tersebut.
(منهاج المسلم,صحيفة ٣١٦)
ج-اركان البيع خمسة, وهي:……………..
(١)-الباءع, ولابد ان يكون مالكا لما يبيع, او مأذونا له في بيعه, رشيدا غير سفيه.
(٢)-المشتري, ولا بد ان يكون جاءز التصرف باءن لايكون سفيها, ولا صبيا لم يوءذن له.
(٣)-المبيع -الثمن-ولا بد ان يكون مباحا طاهرا مقدورا علی تسليمه, معلوما لدی المشتري ولو بوصفه.
(٤)-صيغۃ العقد, وهي الاءيجاب والقبول بالقول نحو: بعني كذا, فيقول الباءع: بعتك, او بالفعل كاءن يقول; بعني ثوبا مثلا, فيناوله اياه.
(٥)-التراضي, فلا يصح بيع بدون رضاالطرفين (اي الباءع والمشتري) لقوله صلی الله عليه وسلم: (انما البيع عن تراض) (رواه ابن ماجه)
Rukun ke 5 dari jual beli adalah harus saling ridho antara penjual dan pembeli. maka aqad (transaksi) jual beli itu tidak sah tanpa keridhoan diantara kedua belah pihak (yaitu penjual dan pembeli). Berdasarkan sabda Rosululloh SAW.:
انما البيع عن تراض(رواه ابن ماجه)
Sesungguhnya jual beli itu (bisa sah) jika terdapat saling ridho (diantara penjual dan pembeli) terhadap aqad (transaksi) jual beli itu (Hadits Riwayat ibnu majah).
Wallahu a’lamu bisshowab..